▫ FLATTERED

1.2K 223 2
                                    

"Aku pulang!" Teriak Ryujin dari luar, gadis itu langsung masuk kedalam rumahnya tanpa membuka kedua sepatunya.

Rumah nampak sepi, sepertinya Rose belum pulang dan Ryujin yakin hanya ada Winter yang berjaga di rumah.

"Ryujin, aku baru saja selesai mengepelnya!" Lirih Winter melihat lantai rumah yang menjadi kotor akibat noda sepatu Ryujin. Tapi gadis itu kelihatannya tidak peduli.

"Kenapa kau berisik sekali?! Ini rumah ku! Suka-suka ku dong!"

Winter hanya bisa pasrah, dengan terpaksa dia harus mengepel ulang lantainya, kalau tidak bisa-bisa dia diamuk bibinya nanti. Sedang Ryujin dengan tanpa rasa bersalah pergi ke kamarnya.

"E-eh?" Winter dikejutkan oleh Hyunjin yang berjongkok di hadapannya.

"Kau tidak seharusnya begini." Hyunjin mengambil alih lap dari genggaman Winter dan menggantikan gadis itu membersihkan lantai yang kotor bekas pijakan kaki Ryujin.

"Apa yang kau lakukan?"

"Sudah diamlah."

"Ryujin bisa marah padaku jika dia melihat ini, dia bisa salah paham." Winter kembali merebut lap kotor itu di genggaman Hyunjin.

"Tapi seharusnya kau tidak menurut begitu saja."

"Maksudmu?"

"Kau pura-pura tidak mengerti atau memang bodoh? Apa yang barusan kekasihku lakukan padamu itu hal yang salah, harusnya kau melawannya tadi,dan aku ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya untuk itu."

Winter merasa tertegun dengan ucapan Hyunjin. Baru kali ini dia mendengar ungkapan seperti itu. Dari dulu Winter selalu membiarkan Ryujin bersikap kasar padanya, itu karna dia merasa tidak ada gunanya melawan, jika melawan Ryujin malah akan semakin keras padanya.

"Sekali lagi, aku minta maaf atas nama Ryujin."

Hyunjin pun masuk kedalam menyusul kekasihnya yang sudah lebih dulu masuk, sedang Winter masih diam di tempatnya, memikirkan kata-kata sederhana yang keluar dari mulut pria itu. Ternyata masih ada satu orang yang menghargainya di dunia ini.


















"AKHH!" Winter memegangi kepalanya yang terasa sakit karna Ryujin baru saja membantingnya sampai membentur tembok.

"RYUJIN APA YANG KAU LAKUKAN!"

Hyunjin datang tepat waktu dan berusaha menahan Ryujin yang seketika berubah menjadi sesosok iblis.

"Lepas! Lepaskan aku!"

Ryujin terus meronta minta dilepas, namun Hyunjin masih menahan pergerakan Ryujin. Mereka tadi berada di kamar Ryujin untuk menonton film tapi Ryujin meminta izin padanya untuk pergi ke dapur membawa cemilan, tapi lihatlah kekasihnya itu malah berakhir menyiksa Winter tanpa alasan yang jelas.

"Apa yang baru saja kau lakukan dengan kekasihku hah?! Kau cari perhatian saja kan?!"

"Apa m-maksudmu? t-tadi kau hanya salah paham." Winter mencoba menjelaskan dengan bibirnya yang bergetar ketakutan.

"SALAH PAHAM KATAMU? SUDAH JELAS AKU MELIHAT KAU DEKAT-DEKAT DENGAN KEKASIHKU BAHKAN SAMPAI DIA MEMBELAMU!"

Ryujin hampir menampar Winter jika bukan karna Hyunjin yang menahannya.

"RYUJIN BERHENTI!"

Ryujin menatap tak percaya pada kekasihnya, dia tidak percaya kalau Hyunjin baru saja membentaknya setelah kemarin-kemarin Ayahnya yang berani membentaknya hanya karna seorang Winter.

"Apa?! Kau mau membelanya lagi? Kau fikir aku tuli dan tidak bisa mendengarkan percakapanmu dan gadis sialan ini tadi?!"

"Ryujin dengarkan aku dulu."

Uncontrollably ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang