▫ I FIND YOU

1.2K 235 1
                                    

Jaehyun menatap khawatir kedua gadis di hadapannya, pekerjaannya memaksanya untuk pergi jauh meninggalkan dua putrinya, Ryujin dan juga Winter yang sudah dia anggap seperti anak sendiri.

"Kapan Paman kembali?"

"Mungkin lusa." Melihat perubahan raut Wajah Winter Jaehyun mencoba memberi pengertian.

"Tenanglah, hanya 3 hari saja Paman pergi ke Busan, jangan khawatir."

Mereka berdua nampak saling berpelukan dan mendapat delikan tajam dari gadis di sebelahnya.

"Sebenarnya siapa anak Appa?"

"Ryujin."

"Cih, sudahlah." Ryujin pergi meninggalkan Jaehyun, sedangkan Jaehyun sudah ingin menegur anak gadisnya itu.

"Kapan kita berangkat?" Tanya Rose, sebenarnya kepergiannya selama beberapa hari juga akan di temani oleh Rose.

Rose akan ikut bersama Jaehyun mengurusi beberapa kebutuhan suaminya itu selama mereka berada disana.

"Paman percaya padamu Winter."

Winter mengangguk, dia sudah berjanji akan menjaga rumah dan juga Ryujin, mulai detik ini Winter akan mengambil alih seluruh pekerjaan rumah, Winter akan menjaganya agar tetap bersih dan terawat.

"Kalau begitu Paman dan Bibi pergi dulu, dan tolong sampaikan pada Ryujin."

Jaehyun pergi menyusul istrinya yang sudah lebih dulu pergi keluar, menunggu di dalam mobil.

Winter nampak mengingat ingat apa yang Rose beritahukan padanya tadi malam, perihal apa yang boleh dan tidak boleh dia lakukan selama berada di rumah ini.

Seperti, jangan menonton TV seharian, tidak boleh diam di kamar, harus membersihkan semua ruangan yang ada di dalam rumah, dan tidak boleh pergi keluar jika tidak ada hal yang penting.

"Hati-hati Paman!"

Mobil hitam itu terlihat menjauh dari pandangan Winter. Winter berharap kedua orang itu baik-baik saja selama di perjalanan.

"Kau mau kemana?"

"..."

"Kau tidak akan sarapan bersama? Aku sudah menyiapkan makanan kesukaanmu?"

"..."

"Ah kalau begitu kau mau di bekal-"

"Diamlah! bisakah kau diam sehari saja? tutup mulutmu! Kau buta hah? tidak lihat? aku sedang terburu-buru!"

"M-maaf." Cicit Winter, Ryujin hanya tertawa sakras.

"Cih, kau!" Tunjuk Ryujin tepat di wajah Winter.

"Jangan pernah berpura-pura baik di hadapanku Winter!" Tekan Ryujin pada kalimat terakhir sebelum dirinya benar-benar pergi.

"T-tapi kau harus.."

Winter memekik tertahan, Ryujin sengaja menjatuhkan piring berisi lauk pauk dan nasi miliknya yang sudah Winter persiapkan.

"Aku tidak sudi memakan masakan hasilmu ini, kau pasti sudah menaruh racun di dalamnya kan!"

Winter menatap sedih piring berisi nasinya yang tersisa, padahal dia sudah menyiapkan semuanya sejak awal. Dia sudah mengharapkan sarapan pagi yang hangat bersama Ryujin, dengan begitu mungkin saja hubungan mereka berdua akan semakin membaik.

Tetapi Ryujin tetaplah Ryujin, tidak akan pernah berubah.







▫▫▫








Uncontrollably ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang