"Selamat pagi." Sapa Winter dengan senyuman.
Ia menghampiri Irene yang terlihat sangat sibuk berada di dapur. Ibu satu anak itu sedang fokus untuk membuatkan mereka sarapan.
"Selamat pagi juga sayang." Irene membalas pelukan Winter dan mengecup kepala gadis itu penuh kasih sayang.
"Kenapa kemari? Kau membutuhkan sesuatu? Panggil saja Jaemin, eomma sedang sibuk memasak disini."
Winter menggeleng seraya melepaskan pelukannya, "Tidak eomma, aku hanya ingin menemui eomma.. tapi sepertinya eomma sangat sibuk, apa ada yang bisa aku bantu?"
"Tidak, tidak usah. Duduk saja dengan manis di sana ya? Semua ini biar eomma yang urus." Winter kemudian duduk di meja makan sembari menangkup kedua pipinya.
Tapi tak lama terdengar suara derap langkah dari arah pintu depan.
Terlihat seorang gadis dengan sepasang kacamata hitam nya yang bertengger di batang hidung nya.
Gadis itu melepas kacamata hitam nya. Sambil tersenyum simpul.
"Winter.. tadi eomma seperti mendengar ada-"
"... EONNI!" Ucapan Irene terpotong. Badan nya nampak sedikit limbung karna seorang gadis tiba-tiba saja memeluknya erat.
"Eohh.. eonni maaf." Katanya yang sadar kalau terlalu erat memeluk kakak iparnya
"Astaga Na Yerime."
"Oh? Siapa dia?" Tunjuk Yerim melihat Winter yang menatap polos kedua orang itu.
"Winter, namanya Kim Winter."
"Astaga ternyata dia sangat cantik! Oh ya, Kenalkan Winter aku Na Yerime." Yerim tersenyum kearah Winter begitupun sebaliknya.
Winter membalas uluran tangan Yerim. "Aku Kim Winter, senang bertemu denganmu eonni."
"Manis sekali!" Yerim lalu memeluk erat Winter, sama seperti yang sebelumnya dia lakukan ke Irene.
"Hehe maaf ya, aku terlalu senang karna bertemu denganmu. eomma dan eonni banyak menceritakan tentang dirimu."
"Benarkah?"
"Nee, katanya "Yerime, cepatlah datang kemari kau harus melihat Winter, dia gadis yang cantik blablabla." dan masih banyak lagi, karna sangat penasaran aku memutuskan untuk berkunjung hari ini."
"Ah ya dan ngomong-ngomong dimana Jaemin? Kenapa aku tidak melihat batang hidung nya?" Tanya Yerim yang memang merasa seperti ada yang kurang.
"Aku disini."
Baik Yerim maupun Winter sama-sama menoleh tepat ke sumber suara. Jaemin dengan kaos putih polosnya datang kearah mereka kemudian duduk di samping Winter.
"Kenapa mencari ku?"
"Tidak ada, aku hanya sedang berkunjung kemari saja. Ya sudah aku ingin istirahat di kamar, kalian berdua bisa lanjut mengobrol."
"Aku baru saja datang, kenapa kau langsung pergi?"
"Lagi pula siapa yang mencarimu?" Kata Yerim kesal, gadis itu langsung saja menjinjing tas berisikan beberapa perlengkapan nya.
"Winter, aku akan menumpang di kamar mu, tidak apa 'kan?"
"Tentu saja eonni, mana mungkin aku keberatan." Winter tersenyum kearah Yerim, tapi detik selanjutnya senyuman manis nya luntur begitu melihat Jaemin yang juga tersenyum kearahnya.
"Kenapa dengan mu?"
"Aku sedang tersenyum, kenapa bertanya?"
"Tapi siapa yang sedang tersenyum padamu, kau tersenyum sendiri, seperti orang gila."