▫ REGRET

790 145 11
                                    

"Appa, ayo kita sarapan. Aku sudah membuatkanㅡAPPA!"

Ryujin menutup mulutnya rapat, Jaehyun terbaring di lantai kamar mandi dengan posisi tidak sadarkan diri. Ia buru-buru meminta bantuan pada tetangga, dan juga menelepon Hyunjinㅡsatu satunya orang yang bisa ia mintai tolong.

"Ada apaㅡ"

"HYUNJIN, TOLONG KEMARI A-APPA. TOLONG AKU!"

Ryujin langsung mematikan sambungan telepon, ia yakin Hyunjin pasti akan datang membantunya.

Kendaraan Roda empat itu melaju sambil mengeluarkan bunyi sirine, membuat beberapa pengendara menyingkir memberi jalan. Ryujin menggenggam kedua tangannya, memohon pada Tuhan agar tidak mengambil Jaehyun sekarang.

Kedua jemarinya menekan beberapa nomor, berusaha menghubungi eomma nya yang selalu berakhir tidak pernah diangkat.

Sekali saja, kumohon.

Namun panggilan itu tetap tidak terhubung, Air matanya sudah jatuh. Bahunya terasa tak punya penyangga lagi untuk tetap beridiri kokoh.

"Ryujin, kemarilah." Panggil Jaehyun pada Ryujin yang pada saat itu sedang mengerjakan tugas sekolahnya.

"Kenapa Appa?" Tanya Ryujin bingung, Jaehyun kemudian menarik seorang gadis yang terlihat sebaya dengannya.

Gadis itu bersembunyi di belakang tubuh tegap Jaehyun.

"Siapa dia?" Tanya Ryujin penasaran.

"Dia Kim Winter, Anak mendiang Taeyeon yang waktu itu Appa ceritakan." Jaehyun lantas tersenyum.

"Mulai sekarang, dia akan menjadi bagian dari keluarga kita. Kau sudah tau kan?"

"Iya, Appa sudah bilang padaku dan eomma waktu itu." Ryujin menatap malas Jaehyun. Tapi jujur saja ia jadi agak sedikit was was. Mengingat ucapan eomma nya beberapa waktu lalu, membuat ia takut jika kasih sayangnya akan di bagi pada gadis malang itu.

"Ayo bersalaman, anggap saja ini sebagai permulaan."

Winter mengangkat sebelah tangannya, begitu juga Ryujin.

"Kim Winter."

"Jung Ryujin." Ryujin tersenyum miring. Dalam hati ia mengumpati Winter, tidak terima jika gadis itu akan menetap di rumahnya sampai waktu yang tidak di tentukan.

Kau akan menyesal, lihat saja nanti.

Hyunjin menatap panik mantan kekasihnya yang tiba-tiba saja mengeluarkan air mata. Tidurnya gelisah, seperti tengah di hantui oleh sesuatu.

"Ryujin, sadarlah! Kumohon!"

Hyunjin menggoyangkan tubuh Ryujin, berharap gadis itu akan sadar secepatnya.

"Jung Ryujin, kau mendengarku?"

"Ryujin."

Ryujin membuka matanya perlahan, dan pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah sosok Hyunjin yang menatapnya dengan wajah panik.

"Kau sudah sadar?"

Ryujin memegang kepalanya yang terasa sakit, mata gadis itu berpendar, melihat ada dimana sebenarnya ia dan pria itu sekarang.

Uncontrollably ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang