Hyunjin datang dengan wajah gusar, sejak sampai di Rumah Sakit ia sama sekali tidak menemukan Ryujin. Entah harus mencari kemana lagi, ia sudah tidak sanggup.
Apa mungkin Winter? Mungkin saja. Meski ia sendiri tidak yakin.
"Winter, ini aku Hwang Hyunjin."
"Ada apa menelepon?"
Hyunjin mengerutkan alisnya, kenapa bukan suara seorang wanita yang ia dengar. Harusnya begitu kan.
"Maaf, apa aku salah sambungan?"
"Tidak. Ini memang nomornya, aku Jaemin. Winter sedang pergi keluar dan dia lupa membawa ponselnya."
"Dia pergi kemana? Apa dia sempat memberitahumu?"
"Dia pergi ke Minimarket bersama supir Rumahku, aku bahkan tidak tau kalau dia pergi. Karna aku tertidur tadi."
Hyunjin bernafas lega, setidaknya mungkin Jaemin bisa membantunya.
"Aku mencari Ryujin, apa dia ada disana? bersama Winter? atau mereka sempat berpapasan ?"
"Maksudmu? Kenapa menanyakannya pada Winter?"
"Ryujin menghilang, aku tidak tahu lagi harus mencarinya kemana. Aku sudah mencarinya hampir keseluruh lorong Rumah Sakit, tapi aku belum menemukannya."
Tunggu. Rumah Sakit katanya?
"Rumah sakit? Aku tidak mengerti."
"Kau tidak tahu?"
"Tentang apa?" Tanya Jaemin yang memang tidak mengetahui apa-apa.
"Ryujin tidak memberitahumu? Bukannya beberapa hari yang lalu dia pergi ke kampus untuk menemui kalian?"
Jaemin mengusap wajahnya dari sebrang, Jadi maksud dari kedatangan gadis itu menemui mereka adalah karna ingin memberitahu sesuatu. Sekarang Jaemin menyesal karna sudah bertindak gegabah.
"Tidak, tolong jelaskan saja. Sebenarnya ada apa?"
Dengan nafas berat, Hyunjin menceritakan semua yang ia ketahui pada Jaemin. Mulai dari masalah antara Jaehyun dan Rose, Jaehyun jatuh sakit dan sampai dimana dia tidak bisa menemukan gadis itu di Rumah sakit.
"Kau bisa datang kesini? Aku takut terjadi suatu hal buruk. Ryujin itu anak yang nekat, kau tau maksudku kan?"
"Aku baru saja menemukan surat, sepertinya Ryujin yang menulisnya." Sekali lagi pria itu menarik nafas berat. "Jangan mencarinya, itu isi suratnya."
"Aku sedang dalam perjalanan, kau tunggu disana."
Winter menjinjing kresek belanjaannya dengan susah payah, sebenarnya banyak yang ingin ia beli, tapi lebih baik ia membelinya bersama Jaemin saja nanti.
"Nona, biar saya yang bawakan. Nona masuk saja kedalam mobil." Kata Kim Jongin, sopir pribadi keluarga Na.
Winter menggeleng, tidak mau merepotkan Jongin hanya karna harus membawakan barang belanjaannya. "Tidak usah Paman, aku masih bisa melakukannya."
"Tidak, Biar saya yang bawakan."
"Baiklah." Dengan terpaksa Winter berjalan lebih dulu dan masuk kedalam mobil.
Gadis itu memejamkan kedua matanya, Untuk beberapa saat ia menutup matanya karna mengantuk. Sampai kendaraan roda empat itu berhenti di sebuah tempat pengisian bensin.
"Nona, saya izin pergi ke toilet tidak apa?"
"Tidak masalah, aku bisa menunggu disini." Winter keluar dari dalam mobil, karna rasanya suntuk berada terlalu lama di dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrollably ✔
Fiksi Penggemarㅡ your future is out of control © shinyiren 2021