Hompimpa Alaium Gambreng

2 0 0
                                    

Saya sangat tertarik ketika mengetahui arti dari 'hompimpa alaium gambreng'. Dan saya kira masih banyak yang belum mengetahui, dan sedikit mutiara hikmah terdapat di dalamnya.

Saya merujuk kepada penafsiran dari bapak permainan tradisional Indonesia, Mohammad Zaini Alif. Beliau merupakan pakar permainan tradisional yang sudah banyak melakukan penelitian sejak tahun 1966. Beliau berpendapat bahwa kalimat 'hompimpa alaium gambreng' diyakini merupakan kalimat yang berasal dari bahasa Sansekerta.

Ada dua bagian dalam kalimat tersebut, yaitu 'hompimpa alaium' dan 'gambreng'. Kalimat 'hompimpa alaium' mempunyai arti 'dari Tuhan kembali kepada Tuhan', serupa dengan kata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un". Kemudian kata gambreng, artinya adalah ayo bermain. Gambreng senada dengan aba-aba "grak" dalam baris berbaris dan sebagainya.

Meskipun demikian, menurut bapak permainan tradisional tersebut, arti sesungguhnya dari kalimat 'hompimpa alaium gambreng' belum dapat diketahui secara pasti. Agak sulit untuk menelusuri asal mula kalimat hompimpa tersebut dikarenakan belum ada literatur sejarah yang menjelaskannya.

Akan tetapi, bukan itu fokus dalam tulisan ini. Benar atau tidaknya arti dari kalimat 'hompimpa alium gambreng' tidak perlu diperdebatkan. Jika artinya salah, ya dimaklumi saja. Jika benar, ya Alhamdulillah.

Dari Tuhan, Kembali kepada Tuhan.

Melalui penjelasan di atas, kita menjadi tahu betapa filosofisnya permainan kita ketika masih kecil. Selain sebagai penentu awal permainan, makna hompimpa juga menggambarkan esensi dari segala kehidupan. Bahwa kehidupan berawal dari Tuhan dan akan kembali menuju Tuhan. Permainan ini juga mengajarkan kita untuk legowo atau menerima. Ketika bermain hompimpa, dengan sadar kita memilih menjadi hitam atau putih. Pada saat memilih, peran, kita juga harus siap menerima konsekuansi yang ada, baik menang atau kalah. Seperti itu pulalah hidup, apapun pilihan yang kita pilih, kita harus siap menerima hasil dan akibatnya. Ini membuktikan bahwa orang-orang zaman dahulu dalam membuat suatu permainan tidak asal atau sembarangan. Permainan-permainan tradisonal kita memiliki makna yang mendalam dan sangat filosofis serta edukatif (mendidik).

Vitamin LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang