Maukah kamu tahu bahwa ada suatu kondisi yang lebih membahagiakan daripada ketika memperoleh sesuatu?
Alkisah, suatu hari ada seorang Syeikh sedang berjalan-jalan bersama muridnya di taman. Di sudut jalan mereka pun melihat ada sepasang sepatu lusuh tergeletak. Setelah mengamati sekitar, tak tampak seorang pun di sana.
Mereka yakin itu adalah sepatu tukang kebun yang sedang menyelesaikan pekerjaannya di dalam kebun. Muncul keinginan jahil di benak sang murid untuk menyembunyikan sepatu tukang kebun tersebut.
Tentu saja usulan tersebut ditolak oleh sang guru. Syeikh berkata "Muridku, sangat tidak pantas dan tercela apabila menghibur diri dengan menertawakan orang kecil. Bukankah lebih baik jika seandainya kita menambah kebahagiaan untuk dirinya. Pergi masukkan beberapa lembar uang kertas dalam sepatunya, nanti kita lihat bagaimana respon tukang kebun itu."
Tidak berselang lama pekerja kebun itu dating sambil mengibas-ngibas debu di pakaiannya. Ketika memasukkan kaki ke dalam sepatu, ia merasa ada sesuatu yang mengganjal. Ia terkejut mengetahui ternyata itu uang. Ia memutar pandangannya ke segala penjuru, tetapi tak ada seorang pun di taman itu. Sambil berlutut dan menangis, dia berucap, "Alhamdulillah, ya Allah. Terima kasih wahai Dzat Yang Maha Pemberi Rizki, istri hamba sedang sakit dan anak-anak sedang menderita kelaparan. Mereka belum makan hari ini. Engkau menyelamatkan mereka, Ya Allah."
Di balik semak-semak, sang murid amat terharu melihat pemandangan itu. Air matanya tidak sadar menetas, antara haru dan senang tiada terkira.
Syekh berujar pelan, "Bukankah kini kamu merasakan kebahagiaan yang besar?" Muridnya menjawab, "Sekarang aku paham mengenai apa yang pernah syeikh ajarkan pada kami. Saat memberi, kita akan mendapat kebahagiaan yang lebih dibanding saat kita memperoleh sesuatu."
Al-Baqarah ayat 261, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. Dan Allah maha luas (karunia-Nya) lagi maha mengetahui."
Surat Al Hadid ayat 18, Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pahalanya) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak".
Bahkan baru berniat sedekah saja, Allah Ta'ala akan meresponnya seketika itu juga.
Dalam sebuah hadits Qudsi (firman Allah di luar Al-Qur'an) dikatakan yang artinya, "Barangsiapa berniat untuk bersedekah, kecepatan Allah membalasnya lebih dari gerakan sedekahnya".
Dan bukankah seseorang yang sudah wafat ingin dikembalikan ke dunia hanya untuk bersedekah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Vitamin Life
NonfiksiTulisan mengenai hal menarik yang ingin saya ketahui dan bagikan. Menulis untuk mencerdaskan diri sendiri, dan orang lain. #30harikonsistenmenulis