Sebagai pecinta ikan bandeng, saya tertarik untuk membagikan filosofi dan informasi seputar ikan bandeng. Hehe.
Tahukah kamu?
Ikan bandeng dalam bahasa Inggris disebut dengan 'milkfish' atau ikan susu. Bandeng merupakan jenis ikan yang populer di Asia Tenggara. Saya juga baru tahu bahwa kandungan Omega-3 bandeng sangat tinggi, lebih dari ikan salmon, yakni sekitar enam kali lipatnya. Karena kandungan omega-3 yang tinggi tersebut, mengonsumsi ikan bandeng secara rutin sangat efektif untuk mencegah penyakit jantung koroner dan arteriosklerosis.
Ikan bandeng identik dengan perayaan Imlek. Banyak yang merayakan malam tahun baru Imlek dengan berkumpul bersama keluarga dan menikmati berbagai hidangan dengan menu wajib ikan bandeng.
Sebenarnya, penggunaan ikan bandeng pada perayaan imlek hanya dilakukan pada tahun baru imlek di Indonesia, khususnya di Jakarta. Penggunaan ikan bandeng merupakan bentuk akulturasi budaya Tionghoa dan Betawi. Untuk ukurannya, ikan bandeng Imlek memiliki ukuran yang sangat besar dengan berat yang bisa mencapai 3 kg.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ikan sejenis ikan bandeng memiliki nama jiyu, pelafalannya mirip dengan "ji yu". Artinya sama dengan istilah "surplus" dalam Bahasa Cina. Ada pepatah Tiongkok yang berbunyi "nian nian you yu", di mana terdapat kata "yu" yang berarti ikan, yang diwakili oleh ikan bandeng. Mengatakan "nian nian you yu" (setiap tahun memiliki ikan) sama maknanya dengan mengatakan "setiap tahun selalu berlebih".
Ikan bandeng juga memiliki daging yang tebal dan banyak, melambangkan kejayaan dan kemakmuran. Meski memiliki daging yang tebal, ikan bandeng juga memiliki duri-duri yang kecil dan banyak. Duri pada ikan bandeng melambangkan bahwa hidup tidak selamanya berjalan mudah dan lurus, ada banyak rintangan dalam hidup. Ini bermakna bahwa orang tidak boleh menyerah dan harus terus bekerja keras meskipun tengah menghadapi rintangan.
Ikan bandeng besar tersebut disajikan secara utuh dan tidak dipotong-potong. Selanjutnya, ikan yang utuh ini dimakan bersama keluarga, dimulai terlebih dahulu oleh anggota keluarga yang dituakan. Bandeng utuh yang dimakan bersama ini melambangkan bahwa keutuhan keluarga harus tetap terjaga. Memakannya secara utuh juga menggambarkan awal yang baik dan akhir yang baik untuk tahun yang telah berlalu.
