Bismillahirrahmanirrahim
Jangan lupa vote dan komentar kalian ya!💙
Happy reading💙
🍁🍁🍁
Anna memiliki pacar yang sudah menjalin hubungan 10 bulan, mereka pacaran backstreet, takut jika orang tuanya tahu Anna pacaran pasti akan jadi alasan kebodohan gadis itu disekolah. Sera juga tidak tahu ia pacaran bahkan anak sekolah. Dan pacarnya itu yang pertama mengucapkan selamat ulang tahun lewat video yang dikirim lewat ponsel pukul 12 malam.
Sudah siap dengan seragamnya Anna keluar dari kamar menuju dapur tempat meja makan berada. Dengan langkah santai gadis itu duduk didepan Sera yang sudah menyantap nasi gorengnya.
Ya, mereka selalu makan terlebih dahulu tanpa menunggu Anna.
Oke, tidak masalah.
Gadis itu sudah siap mengambil nasi goreng. Tapi ucapan ibunya membuat kegiatannya terhenti.
"Anna kenapa gak berangkat sekarang aja? Kalau pagi-pagi kamu bisa langsung belajar keperpustakaan dulu, lumayan kan buat hari pertama masuk kelas 12."Mira mengusulkannya dan di angguki setuju oleh Darmawan.
"Aku juga dong?" Tanya Sera.
"Sera gak usah, masih hari pertama masuk, lagian kamu kan masih kelas 11," ucap Mira mengelus rambut hitam anak bungsunya.
"Nilai kamu gak pernah mengecewakan, sekarang istirahat aja dulu." Darmawan menyaut menatap Sera lembut dengan senyum tipisnya.
"Gimana Anna? Gak masalah kan kamu berangkat sekarang?" Tanya Darmawan menatap Anna, dan tatapannya berbeda, lebih ke tegas dan tak ingin dibantah.
"Aku belum sarapan," balas Anna lirih dengan bibir sedikit gemetar.
"Kamu bisa beli roti didepan, sekalian belinya pas kamu berangkat." Mira berkata dengan senyum tipis.
"Ini uang jajan kamu." Darmawan memberikan uang 25 ribu pada Anna.
Gadis itu menerimanya tanpa banyak protes lalu segera pergi tanpa pamit. Meninggalkan mereka bertiga dengan perasaan sesak.
"Kenapa gak salim dulu? Kak Anna yang sopan dong." Sera berkata agak teriak agar kakaknya mendengar.
Anna diam sejenak, ia menoleh kebelakang tersenyum tipis. "Ini salah satu biar pinter kan? Pergi sekolah pagi, tanpa sarapan."
🍁🍁🍁
Dipagi ini Anna pergi keperpustakaan, sekolah masih sangat sepi hanya ada petugas yang membersihkan koridor. Gadis itu pergi ke perpustakaan mematuhi apa yang dikatakan orang tuanya. Belajar, belajar dan belajar.
Anna tahu ini semua juga untuknya, agar bisa menjadi sukses dimasa depan, tapi suskes tidak ada patokan dinilai bukan? Ini tentang pendidikan, Anna harus bisa masuk pendidikan tinggi dan membanggakan orang tua. Lebih tepatnya tidak memalukan mereka.
Rasanya kesal, sedih, gadis itu tak bisa menjabarkan perasaannya. Nyatanya diperlakukan berbeda oleh orang tua itu begitu menyakitkan.
Anna sudah duduk nangkring disalah satu meja membuka buku yang diambik diperpus. Ia fokus belajar setidaknya mengerti.
Oh ya Anna itu punya satu teman dekat tapi disekolah berbeda, dan gadis itu tidak mempunyai teman disekolahnya yang bisa diajak main atau sekedar mengobrol banyak. Ia tidak sedekat itu. Anna termasuk orang yang tidak suka keramaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Survive or give up?
Teen Fiction"Aku gak bisa bilang mereka baik, karena pada dasarnya luka ini mereka yang buat."----- Anna. . "Jahat banget ya, aku ke kamu. Seandainya waktu bisa di ulang, aku bakal bilang sama dunia, kalau Anna ini cewek yang aku cinta tanpa batas."------ Lio...