Tiga

845 159 24
                                    

Bismillahirrahmanirrahim:)

Jangan lupa vote dan komentar kalian ya!💙

Happy reading!💙

🍁🍁🍁

Di dalam kelas UKS terdapat lima orang sekawan yang sedang bercanda ria, kedua orang di antaranya melontarkan lelucon garing, tapi karena mereka receh jadi tawanya pecah. Dan satu-satunya gadis yang duduk diatas brankar sesekali terkekeh dan menerima suapan dari sahabatnya.

"Entar keselek jangan ketawa terus Kaila," tegur Lio sebal, ia berhenti sejenak untuk menyuapi gadis dengan nama Kaila.

"Salahin dua temen kamu ngelawak terus, aku kan receh," balas Kaila menunjuk dua sahabatnya.

Tatapan Lio mengarah pada dua sahabatnya yang tertawa, ia bisa melihat Diran menendang kaki Ziko sampai Ziko tersungkur dan membuat Kaila lagi-lagi tertawa.

"Ini di UKS bisa diem gak sih?" Lio berkata jengah, untung di UKS ini tidak ada orang yang sakit atau sekedar istirahat.

"Diran nih caper mulu sama gue!" Celetuk Ziko bangkit dari lantai. Ia memandang Diran geram.

Diran menatap Ziko ngeri, apa katanya? Caper? "Najis! Kalau caper mending sama cewek cantik."

"Ziko juga cantik, kalau dipakein rok sama model rambut, sekalian kelaminnya juga diganti," sahut Fian tanpa menatap mereka. Fokusnya hanya pada game.

Kaila tergelak. "Terus aku dandanin, sekalian pake kerudung biar jadi ukhti."

Ziko geram dengan ucapan asal mereka, ia memilih tiduran disalah satu brankar dan membelakangi mereka dengan wajah sebal.

Lelaki itu merajuk membuat tawa Diran dan Kaila pecah. Diantara mereka memang Ziko mudah merajuk, tapi sungguh lelaki itu menggemaskan karena visulanya yang imut, kulit putih bersih, mata sipit, bulu mata lentik, bibir tipis merah alami, dan tingginya hanya 169 cm, Ziko blasteran indonesia korea. Lelaki itu juga paling polos di antara mereka.

"Marah dia guys, biarin aja," ujar Diran terkekeh ia duduk disamping Fian dan mulai memainkan ponselnya. Ziko tidak akan marah lama, lelaki itu bisa kembali ceria jika diberi sesuatu yang menariknya seperti ditarktir makan.

Sedangkan Lio sudah selesai menyuapi Kaila soto, ia menyerahkan botol minuman dan langsung diteguk gadis itu.

"Perutnya udah mendingan kan?" Tanya Lio diangguki Kaila, ia menyerahkan botol minuman yang tinggal setengah pada Lio dan lelaki itu menyimpan kembali botol tersebut ke atas nakas.

"Ini beneran kelas kita lagi jamkos kan?" Tanya Kaila, solanya sekarang sudah bel masuk 30 menit yang lalu takutnya keempat sahabatnya itu bolos pelajaran untuk menjaganya di UKS, karena itu akan membuat Kaila tak enak hati.

"Iyalah, kita males dikelas sumpek, mending disini aja ikut jagain lo," balas Diran sembari bermain game.

"Makasih lho, kalian baik banget sih," kekeh Kaila memeluk bantal gemas menatap sahabat-sahabtanya yang selalu ada untuknya. Mereka begitu berharga untuknya.

"Dari dulu juga baik, baru nyadar?" Celetuk Ziko masih di posisi yang sama, mereka bisa melihat punggung lelaki itu karena tirainya dibuka.

Survive or give up?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang