Empat

827 153 13
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Jangan lupa vote dan komennya ya!💙

Happy reading💙

🍁🍁🍁

"Anna maaf." Lio berkata lirih dengan pandangan menyesal. Mereka sekarang berada didalam mobil, dan tadi janjian di gang yang cukup tertutup tidak jauh dari sekolah, tempat mereka bertemu tanpa diketahui anak SMA Arlangga.

Anna hanya diam melipat tangannya dibawah dada, wajahnya memilih melihat jalanan disampingnya. Tak ingin menatap Lio. Lelaki itu menghela nafas belum menyalakan mesin mobilnya, ia mengusap rambut halus gadisnya lembut dan tak ada penolakan dari Anna.

"Aku salah, aku minta maaf, aku bener-bener lupa An," ujar Lio Lirih. Ia berhenti mengelus rambut gadisnya. Masih menatap Anna yang tak mau menatapnya.

"Gak mau di maafin nih?" Lio seolah merajuk tapi tidak membuat Anna meresponnya.

"Kamu mau martabak manis rasa coklat sama keripik pedes gak? Aku beliin," tanya Lio membujuk Anna dengan makanan favorit gadis itu.

Dan ya! Dengan gerakan patah-patah Anna balik menatap Lio dengan eskpresi sedikit kesal. "Mau," ujarnya pelan. Jujur ia tak bisa menolak martabak manis dan keripik pedas. Sudah Anna duga sih Lio akan membujuknya dengan iming-iming makanana.

Lio tersenyum senang, mengacak gemas puncak kepala pacarnya. "Jadi mau maafin aku kan?

Anna tersenyum tipis ia menggeleng tanda belum bisa membuat Lio mendesah kecewa.

"Kok gitu? Biasanya juga dimaafin."

Gadis itu menghela nafas kasar. "Kasih aku alasan kenapa kamu sampai lupa? Padahal kamu yang ngajak." Anna sudah tahu tapi ingin mendengar langsung daru ucapan Lio, dan lelaki selalu jujur.

"Kaila magnya kambuh, aku harus jaga dia di UKS," jawab Lio jujur, ia tak ingin berbohong yang ada hubungannya dengan Anna akan rumit. Ia sungguh menyayangi gadisnya ini.

Mengangguk mengerti dengan senyum kecut, Anna memandang lurus ia puas dengan jawaban lelaki itu, jujur dan bicara tanpa dosa. "Aku maafin."

Lio menghela nafas lega, akhirnya dimaafkan juga, selama ia minta maaf dan jujur pada Anna, hubungannya akan baik-baik saja ia yakin itu. Dengan nada lembut ia berkata. "Makasih sayang."

"Makanannya?"

Lelaki itu tersenyum gemas. "Kita beli sekarang, tapi sebelumnya aku mau kasih sesuatu buat kamu."

Kening Anna mengerut. "Apa tuh?"

Lio membuka sabuk pengamannya ia mengambil kotak yang lumayan besar dikursi belakang. Anna yang melihatnya penasaran kotak apa itu?

"Ini." Lio menyerahkan kotak itu pada Anna. " kado ulang tahun kamu."

Gadis itu menerimannya dengan senang hati, ia tersenyum manis dan kembali menatap sang pacar. "Makasih ya, kamu inget ulang tahun aku aja, aku udah seneng."

Seperti sindiran yang membuat hati Lio sedikit tersentil. Tapi ia mengangguk dengan senyum manisnya. "Bukanya di rumah aja ya."

🍁🍁🍁

Lio sudah mengantarkan Anna pulang tidak sampai rumah, menjaga jarak agar tidak ketahuan orang tua gadis itu, dan sekarang Anna jalan kaki sedikit dan sudah sampai didepan rumahnya.

Survive or give up?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang