Bissmillahirrahmanirrahim:)
Alhamdulillah banget akhirnya update:) maaf ya baru sekarang up nya, aku stres banget daring serius:(
Jangan lupa vote sama kometarnya biar aku seneng hehe:p
Happy reading💙
******
Lio : tunggu ditaman belakang sekolah ya
Anna tersenyum kecil membaca chat dari Lio, dengan segera ia membawa barang yang ia bawa dari rumah, Anna melangkah agak cepat agar tak membuat Lio menunggu.
Sampai ditaman belakang Anna duduk di kursi kayu menunggu Lio setelah ia membalas pesan pada pacarnya.
Gadis itu hari ini begitu semangat, mungkin karena di ajak kenalan teman-teman Lio, jadi ia bisa merasakan satu meja dengan pacarnya di kantin. Hal yang tak pernah ia lakukan.
Mengecek kembali ponselnya, dan hanya ada ceklis dua abu-abu, sembari menunggu Anna bermain ponsel.
******
"Lio, ayok! Kita panti sekarang! Aku mau ngasih kejutan ke anak-anak!" Seru Kaila semangat, gadis itu mengapit tangan Lio dengan senyum riangnya.
"Ziko, Diran sama Fian nyusul nanti, soalnya mereka ada urusan dulu, kompak banget ya." Kaila terus berceloteh berjalan keluar keluar, sedangkan Lio merogoh ponselnya merasakan benda persegi itu bergetar.
"Kita ke super market dulu beliin anak-anak makan ya!" Kaila berkata menggiring Lio agar jalannya lebih cepat, pasalnya lelaki itu terlalu lambat.
Lio tersentak refleks ponselnya ia taruh kembali di sakunya, melihat antusiasnya Kaila dapat Lio mengerti, sudah dua minggu lebih ini gadis itu itu tidak ke panti, biasanya seminggu sekali ia Ziko, Diran, Fian dan Kaila akan main kesana.
Kaila mengambil helm di motor Lio dan memakainya, lelaki itu sendiri melakukan hal yang sama lalu menaiki motornya disusul Kaila, gadis itu menggeplak pundak Lio. "Jalan bang! Sesuai aplikasi ya!" Kaila tertawa dibalas kekehan Lio.
Motor sport Lio keluar gerbang sekolah, lelaki itu meninggalkan sekolah tanpa beban seolah melupakan sesuatu, yaitu seseorang yang menunggunya.
******
Lio dan Kaila sekarang berada di super market, Kaila yang memang selalu energik tampak semangat memasukan makanan snack ke keranjangnya. Lio sendiri mengikuti gadis itu dibelakang, dengan keranjang yang dibawanya ia juga ikut memilih memasukan apa saja ke keranjang.
Sesekali mereka becanda ria, Kaila yang memulai karena gadis itu tidak terlalu suka keheningan. Mereka tertawa, sesekali Kaila berlari saat Lio berusaha menggilitikinya padahal mereka berada ditempat ramai, tapi sepertinya mereka tak peduli.
"Lio udah ya! Parah sih, banyak orang tauk!" Kaila mengomel mereda tawanya, lelaki itu senang sekali mengerjainya.
Lio tersenyum ringan ia mengambil satu snack besar lalu dilemparkan ke arah Kaila, dengan refleks gadis itu menangkapnya.
"Udah ayok, nanti kesorean." Lio mendorong troli dengan satu tangan, sebelahnya lagi merangkul Kaila.
.
Plastik besar berisi makanan itu dibawa Lio, mereka sedang menunggu taksi, Lio tidak mau Kaila kesulitan membawa plastik yang cukup berat ini menentengnya di atas motor, jadi ia memutuskan menyuruh Kaila naik taksi dan Lio naik motornya.
Mata Kaila tak sengaja memandang ke sampingnya disitu ada seorang anak lelaki penjual telor asin yang masih banyak, raut anak itu tampak lusuh, jika ada yang lewat anak itu menawari dagangannya, tapi tidak ada yang beli.
Kaila memandangnya sedih, ia menoleh pada Lio yang melihat jalanan, Kaila menarik-narik ujung jaket Lio membuat lelaki itu menoleh mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya.
Gadis itu melirik anak penjual telor asin lalu berbisik pada Lio. "Aku mau beli semua telur anak itu ya? Buat anak panti juga tauk~"
Mata Lio menoleh pada anak itu, lalu ia tersenyum menghampirinya. "Semuanya berapa dek?"
Mata Kaila mengerjap, tak lama kemudian tersenyum riang nyaris bertepuk tangan.
*****
Lagi-lagi Anna harus menelan kekecewaannya pada Lio, sudah dua jam menunggu lelaki itu belum juga datang, ia sudah memberi pesan dan menelpon Lio tapi tidak ada jawaban sama sekali, karena ponsel pacarnya itu tidak aktif.
Gadis itu menunduk sedih, melirik barang yang ia bawa didalamnya terdapat sebuah lukisan yang ia buat semalam, lukisan dengan wajah Lio dan dirinya. Karena mereka jarang sekali foto berdua, hanya ada 2 dua foto saat janjian di taman belakang sekolah dan di dalam mobil Lio.
Anna mendongak saat merasakan tetesan air menyentuh kepalanya, ia menghela nafas saat langit mulai mendung. Gadis itu menggigit bawah bibirnya menahan sesuatu rasa sesak didadanya.
Helaan nafas lagi-lagi keluar dari mulutnya, Anna mengambil lukisan yang harusnya dua jam yang lalu sudah ada di tangan Lio.
Kakinya mengayun keluar taman, ia kembali pulang dengan kekecewaan yang lagi-lagi disebabkan lelaki itu.
Dan lagi-lagi Anna benci karena sampai sekarang hatinya masih kuat, masih bisa menampung rasa sakit yang diberikan Lio dan mereka yang ia anggap keluarga.
Sekolah tampak sepi, hanya ada beberapa orang yang melakukan eskul, Anna terus berjalan dikoridor, tanpa terasa matanya mulai berkaca-kaca, Anna mengepalkan kedua tangannya ia tidak mau menangis.
Sampai terdengar suara membuat langkah Anna terhenti.
"Anna kenapa belum pulang?"
******
Rasanya marah, sedih, yang Anna rasakan saat melihat amplop coklat yang berisi dua lembar uang lima puluh ribu, uang tabungan yang ia kumpulkan satu tahun yang lalu hanya tersisa seratus ribu?
Siapa yang mengambilnya?
Kerja sampingan selama dua tahun ini Anna lakukan agar bisa kuliah. Ia tidak ingin merepotkan orang tuanya untuk membayar biaya kuliah yang jelas harganya tidak sedikit menurutnya.
Tawa hambar kelaur dari mulut Anna, ia mengusap air matanya yang entah sejak kapan keluar.
"Jahat banget sumpah, salah gue apa sih?"
Anna melempar amplop beserta uang dua lembar itu, ia langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur dengan posisi tengkurap. Hari ini benar-benar menguras emosinya, tak tahu harus cerita pada siapa.
Ia hanya menangis dalam diam bersamaan dengan tawa keluarga bahagia itu yang menonton tv bersama.
******
Okesip pendek. Tapi daripada gak up ya kan?
Mulai hari ini aku usahain rajin update ya. Gak janji tapi hehe, parah sih.
Btw bantu promosi ya^^
Jangan lupa vote sama komentarnya ya💙
See you:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Survive or give up?
Teen Fiction"Aku gak bisa bilang mereka baik, karena pada dasarnya luka ini mereka yang buat."----- Anna. . "Jahat banget ya, aku ke kamu. Seandainya waktu bisa di ulang, aku bakal bilang sama dunia, kalau Anna ini cewek yang aku cinta tanpa batas."------ Lio...