Lima

914 165 57
                                    

Bsmillahirrahmanirrahim

Jangan lupa vote dan komentar kalian ya!💙

Happy reading💙

🍁🍁🍁

Makan malam bersama dalam keadaan hening, Sera sibuk melahap udangnya bahkan hanya Sera yang memakannya seakan udang itu dikhusukan memang untuk anak kesayangan mereka.

Darmawan makan dengan tenang sesekali melirik Sera tersenyum geli melihat lahapnya gadis itu makan. Mira juga melakukan hal yang sama.

Lalu Anna? Gadis itu hanya menunduk melahap sayur kangkung yang ia buat. Ia harap makannya cepat habis rasanya malas berlama-lama disini. Orang tuanya hanya memerhatikan Sera, jujur terbesit rasa iri selalu menyelumuti hatinya.

"Sekolah pertama kelas 11 kamu gimana Sera?" Tanya Darmawan menatap putrinya.

"Seru! Aku masih dikelas unggul," jawab Sera bangga dengan senyum senangnya.

Darmawan dan Mira ikut senang, Sera memang selalu mempertahankan posisinya. Anak itu membanggakan.

"Bagus, ayah bangga sama kamu."

"Pertahankan terus ya sayang," ujar Mira tersenyum lembut.

Tatapan Darmawan beralih ke Anna, gadis itu yang merasa ditatapa mendongokan kepalanya membalas tatapan sang ayah.

"Sekolah kamu?" Tanya Darmawan.

"Biasa aja, masih dikelas IPS 4." Anna menjawab seadanya, tapi tidak bicara soal membolos pelajaran, bisa jadi ia dihukum, cukup disekolah saja kena hukum.

Darmawan mengangguk mendesah sinis. "Gak ada peningkatan."

Mira hanya diam, ia seperti tak ada muka waktu kejadian didapur tadi, soal Anna bicara soal makanan favorit itu.

Sera sendiri tersenyum pada kakaknya. "Seenggaknya gak nurun juga kan? Semangat kak!"

Anna hanya mengangguk tersenyum tipis.

*****

Sudah selesai makan malam, Anna berada didalam kamar ia tidak ingin berlama-lama disana hanya mendapatkan sindiran dari ayahnya. Ia bisa mendengar tawa mereka sedang menonton tv sembari melontarkan lelucon Sera.

Ia ingin duduk ditengah mereka dan mendapatkan  perhatian berbentuk kasih sayang. Tapi rasanya sangat sulit.

Sudahlah memikirkannya membuat Anna sakit hati. Ia memilih membuka kado yang diberikan Lio.

Lio itu terkadang membuat moodnya bagus dan buruk juga, lelaki itu selalu menjungkir balikan hatinya begitu saja.

Mata Anna melebar, ia tersenyum riang melihat isi kadonya. Ada alat lukis, melukis adalah hobi Anna sejak dulu. Ia sudah mengumpulkan uang untuk membeli peralatan lukis, tapi Lio sudah memberikannya membuatnya senang bukan main.

Lelaki itu tahu apa yang membuatnya senang, tapi tidak tahu apa yang membuatnya sedih.

Selama 10 bulan pacaran diam-diam dengan Lio, tidak membuat hubungan mereka sulit, Lio selalu membuat kesalahan dan Anna dengan gampangnya memaafkan.

Survive or give up?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang