Bissmillahirrahmanirrahim:)
Jangan lupa vote dan komentarnya!💙
Happy reading💙
Btw part ini gajadi greget.
******
Aland adalah teman kelasnya Anna, mereka itu tidak dekat, jika ngobrol hanya sebatas tugas kerja kelompok, jika tidak sengaja bertemu Aland akan tersenyum duluan pada Anna. Lelaki dengan wajah tampan itu ketua kelas IPS 3, jadi di antara teman kelasnya, Anna paling dekat dengan Aland, tidak dekat sekali layaknya teman, tapi hanya sebatas teman sekelas.
Lalu kenapa sekarang Anna dan Aland ada di taman kota? Karena gadis itu pergi dari mall meninggalkan Lio yang sibuk dengan menelpon dengan Kaila. Anna kesal bukan main, jadi gadis itu memilih pergi.
Saat keluar mall, Anna memilih jalan kaki sampai dirinya merasa lelah, bukan tanpa alasan, gadis itu malas berdiam diri di rumah dan ditemani tumpukan buku yang memuakan.
Saat sedang berjalan ia tak sengaja melihat Aland yang dikeroyok tiga orang lelaki, Anna yang panik memikirkan cara agar Aland selamat, yaitu berteriak seolah ada polisi yang siap menangkap perkelahian itu.
Aland dikeroyok karena uang gajinya akan di ambil tiga preman itu, keadaan Aland juga tidak buruk karena keroyokan itu hanya berlangsung tiga menit. Sebagai ucapan terimakasih awalnya Aland akan mentraktir Anna makan di warung padang, tapi gadia itu menolak, Anna memilih teman sekelasnya mentraktik kerpiki pedas dan sebotol air mineral, lalu mereka berdiam diri di taman kota.
Ngomong-ngomong Aland itu yang memanggil Anna waktu diloridor sekolah.
"Sekali lagi makasih ya, untung ada lo, jadi uang sama muka gue aman," ujar Aland menatap bola mata gadis yang tidak berhenti mengunyah keripik pedas.
"Dari tadi makasih terus, sesama manusia 'kan emang harus saling tolong menolong," balas Anna terkekeh kecil.
Lelaki itu menggaruk tengkuknya yang tiba-tiba gatal, ia menyengir menunjukan deretan gigi putihnya.
"Oh iya, lo gak nanya gue kerja apa?" Ucap Aland berdeham canggung.
"Emang Aland kerja apa?" Tanya Anna diiringi senyum tipis menatap lelaki itu lurus.
"Kerja di bengkel," jawab Aland tiba-tiba terkekeh kecil. Ia tak malu mengatkannya, malah terlihat santai.
Respon Anna mengangguk dengan senyum simpulnya. "Keren ya, bisa kerja padahal masih sekolah, pasti ada rasa seneng sekaligus bangga bisa dapet uang hasil kerja sendiri."
Respon yang diberikan gadis itu membuat ekspresi Aland berubah, biasanya jika tidak sengaja teman sekolahnya dalam keadaan bekerja, ia akan di ejek karena miskin.
Memang disekolah Aland tidak terlihat seperti orang kaya, sekolah juga naik bus, lelaki itu biasa saja dimata perempuan yang memandang lelaki harta. Tapi disekolah lelaki itu banyak yang mendekati apalagi dikalangan gadis, tampangnya yang banyak diminati dan otaknya yang lumayan cerdas, sikapnya yang ramah juga menjadi salah satu murid kesayangan guru karena kesopanannya.
Dimata orang Aland seperti 'itu'.
Anna refleks berbalik saat tangannya merasa menyentuh sesuatu yang berbulu, ternyata ada kucing yang akan tidur disebelahnya, Anna kembali menghadap Aland, tapi ekspresinya terkejut saat wajah lelaki itu begitu dekat dengannya.
"Maaf An, dibelakang rambut lo ada daun nempel, mau gue ambil,"ucap Aland waktu gadis itu berbalik emang ada daun yang menempel di belakang rambut teman kelasnya.
"Oh ya." Anna agak mematung jadi saat Aland mengambil daun dibelakang rambutnya ia hanya diam saja.
Posisi mereka saat ini seakan Aland akan mencium pelipis Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Survive or give up?
Teen Fiction"Aku gak bisa bilang mereka baik, karena pada dasarnya luka ini mereka yang buat."----- Anna. . "Jahat banget ya, aku ke kamu. Seandainya waktu bisa di ulang, aku bakal bilang sama dunia, kalau Anna ini cewek yang aku cinta tanpa batas."------ Lio...