Aish datang bersama teman-temannya untuk mengunjungi Keisya di rumah sakit. Mereka memang sudah janjian, jika pulang sekolah akan menyusul Kai di rumah sakit. Hampir 3 tahun bersama, membuat kedekatan mereka semua sudah seperti saudara.
“Halo cantik, kamu kenapa bisa sampe pingsan gitu sih tadi?” Ono berjalan mendekat ke arah tempat tidur Keisya. Sedikit info, jika Ono ini suka sekali mengganggu Keisya. Meski Keisya selalu risih jika ada Ono di dekatnya.
Keisya tak menjawab pertanyaan Ono, ia malah memalingkan wajahnya dari Ono ke si ganteng Revan. “Bang Revan apa kabar? Udah lama gak ketemu sama Keisya.”
“Yah di cuekin Ono, kasian banget sih. Sama bocah aja lo gak diperduliin. Pantes aja sampe sekarang betah banget masih jomblo.”
Bayu tertawa puas melihat Ono tak di hiraukan oleh Keisya. Semua di ruangan itu juga tau jika Keisya tak suka Ono, dulu waktu Keisya ditanya kenapa tak suka Ono, jawabanya itu,
“Bang Ono udah jelek, bau keringat, terus gak rapi lagi. Keisya gak suka.”
Keisya berkata sejujur itu. Meskipun begitu, Ono tidak pernah ambil hati dan selalu menganggap hal itu hanyalah sebuah lelucon. Biar begitu juga, Ono sangat menyayangi Keisya. Bahkan tak jarang, Ono selalu menanyakan kabar Keisya jika lama tak mendengar cerita anak itu.
“Lawanya anak sesempurna Revan gue bisa apa? Butiran debu mah minggir aja lah.” Ono pura-pura sedih dan berjalan mundur kebelakang. Niatnya membuat hal seperti itu sebenarnya hanya untuk menghibur Keisya. Ia tak suka melihat Keisya terlihat lemah seperti ini.
“Bang Ono jangan pura-pura sedih gitu deh, sayang mukanya makin keliatan menyedihkan gitu. Mending cari pacar sana. Oh iya lupa, gak laku ya? Pasti gak ada yang mau sama bang Ono kan? Kasian banget sih, sabar ya bang.”
Secara tidak sadar, sebenarnya hanya kelucuan Ono yang berhasil membuat Keisya selalu bisa berbicara panjang lebar.
Ucapan Keisya barusan sontak mengundang tawa dari Bayu, Erwin, bahkan Revan sekalipun tak mampu menahan tawanya.
“Kei, abang sabar kok kamu kata-katain mulu gini. Yang penting kamu seneng aja ya?” Ono masih berusaha tersenyum dibalik wajah kesalnya itu.
“Udah ah, Keisya males liat muka bang Ono lagi.” Lantas Keisya mengalihkan perhatianya dari Ono ke Kai. “Bang Keisya ngantuk, mau tidur.”
“Yaudah kalo gitu kamu tidur ya, abang sama temen-temen tunggu di luar aja. selamat istirahat kesayangan abang. Cepet sembuh ya?” Kaisar mengecup singkat pipi Keisya sebelum meninggalkan ruangan itu. Tak lupa menggiring teman-temanya untuk meninggalkan ruangan Keisya juga.
“Selamat istirahat Keisya cantik.” Ono sempat-sempatnya berkata seperti itu.
“Dah, cepet sembuh ya sayang?” Aish melambaikan tanganya pada Keisya sebelum meninggalkan ruangan.
“Da Keisya.” Ucap Bayu dan Erwin bersamaan.
Saat sudah berada di luar kamar Keisya, Kai, Aish dan Erwin duduk di kursi. Sedangkan Bayu, Revan dan Ono tetap berdiri. Saat ini Sasa tidak ikut bersama mereka mengunjungi Keisya, katanya ada urusan mendadak yang harus di urusnya.
“Thanks ya, udah sempetin jenguk Keisya di sini.” Kai mulai membuka suara, dan kata pertama yang dikeluarkanya adalah terimkasih untuk teman-temanya. Karena dengan hadirnya mereka seperti ini, pasti akan membuat Keisya semakin bersemangat.
“Kai, sebenernya itu Keisya emang gak bisa di obatin biar sembuh total gitu ya? Kasian tau gak sih liat dia begitu.”
“Dokter mendiagnosis Keisya lemah jantung itu sejak dia lahir. Keisya mudah capek kalo udah beraktifitas berlebihan, dia gak bisa terlalu capek. Karena kalo dia udah capek, dia pasti langsung drop gini. Mudah sesak napas terus pingsan. Kadang, kaki atau lehernya suka bengkak gitu. Keisya kuat, dia bertahan selama ini dengan segala keterbatasanya itu.
Selain kelainan jantung, Keisya juga banyak pantangan. Salah satunya alergi dingin. Keisya itu istimewa banget. Makanya gue juga sayang banget sama dia.”
“Pengobatanya gimana?” Tanya Ono lagi.
Kai tersenyum cukup lama sebelum menjawab pertanyaan itu membuat teman-temannya juga ikut heran. Kenapa Kai seperti itu. Mereka tau Kai sangat menyayangi Keisya, maka dari itu juga, Kai pasti sudah melakukan banyak hal untuk kesembuhan adiknya.
…
“AZURA RUMAISHA!!!” Sasa berteriak kesal karena dari tadi Aish ternyata hanya melamun dan sama sekali tak mendengarkanya yang tengah berbicara.
“Apa sih Sa teriak-teriak aja.” Aish menatap sarkas pada Sasa yang berbaring di tempat tidurnya.
Sedangkan dirinya tengah duduk di meja belajarnya. Mereka sekarang memang tengah berada di rumah Aish. Karena Sasa yang menginap malam ini. Sebenarnya ini juga bukan pertama kalinya, karena Sasa sering memang menginap dengan alasan menemani Aish yang sering kesepian di rumah.
“Lagian diajakin ngomong dari tadi kenapa diem aja sih astaga. Lagi mikirin apaan? Mikir Kai?” Heran deh ni anak.”
“Kenapa emangnya kenapa? Sewot amat dah jadi temen. Ngomong apaan emang? Palingan gak penting juga.”
“Woilah untung temen. Ini aku nanya tentang Fathur, kayaknya dia udah jadi kandidat terkuat sekarang. Fathurnya sih aku seneng aja ya liatnya, tapi aku kok kurang yakin sama Zeline ya? Coba aja kalo pasangan Fathur itu si Tasya, pasti sempurna banget mereka berdua.”
“Gimana ya Sa, kita maunya gitu tapi kan gimana lagi? Kita cuman bisa milih salah satunya aja. lagian, Zeline juga bagus kok. Walaupun sikapnya emang rada kurang baik sih, tapi aku yakin kok kalo Fathur bisa ngerangkul Zeline jadi lebih baik. Selain itu, siapapun yang terpilih nanti, yakin aja kalo mereka emang yang terbaik.”
“Tau ah Ai, kamu diajakin ngomong tapi jawabanya itu gak bikin aku lega. Tiba-tiba aku ngantuk. Bye aku mau tidur dulu.” Sasa membalikan badanya memunggungi Aish. Sudah pasti Sasa kesal. Karena bukan itu jawaban yang dibutuhkanya dari Aish.
Sedangkan Aish kembali hanyut dalam lamunanya. Ada sesuatu yang sebenarnya tengah mengganggu pikiranya sekarang. Namun dirinya sendiri masih tidak yakin apa yang sekarang tengah di pikirkanya itu.
…
Pagi-pagi sekali keadaan sekolah sudah mulai ramai. Satu-persatu siswa-siswi SMA Nusa Bakti mulai berdatangan. Karena tak lama lagi juga bel masuk akan berbunyi. Maka sudah biasa jika di detik-detik menjelang bel masuk, anak-anak mulai berdesak-desakan di parkiran sana.
Bayu masuk dengan tergesa-gesa ke kelas Kai dan lainnya. Menghampiri tempat duduk Aish dan Sasa di sana.
“Ai, emang Kai hari ini gak masuk ya?”
“Katanya sih gitu. Keisya baru bisa pulang kan siang ini, jadi Kai pasti jagain Keisya. Tau sendiri gak ada yang bisa Keisya andalkan selain Kai kan?”
“Iya juga sih.” Bayu mengangguk-angguk mengerti. "Padahal hari ini ada demo calon osis, gak seru dong kalo gak ada Kai.”
“Ya mau gimana lagi Bay, keadaan juga gak bisa dipaksakan dong.”
Waktunya demo osis, yang kegiatannya itu orasi setiap pasangan osis untuk semua kalangan. Para pendukung juga pada heboh, harusnya Kai juga bisa menyaksikan keseruan ini bersama-sama.
Masa-masa seperti ini, memang sekolah agak longgar. Tidak belajar seefektif biasanya. Banyak anak-anak di luar kelas yang menciptakannya keseruannya masing-masing.
...
13 Juli 2021
Jangan lupa vote and coment nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria As-Syams(END)✅
Подростковая литература*Cerita masih lengkap* tak ada alasan lain selain dia, pria As-Syams yang mampu membuat hati seorang Azura Rumaisha tak karuan. seseorang yang mampu membawa perubahan dalam dirinya. tapi kini pria As-Syams hanyalah masa lalu, yang tanpa sempat tau s...