prolog

484 18 4
                                    

Awalnya aku hanya sekedar melihat tapi akhirnya seperti nyaman. Apalagi setelah lantunan surah as-syams itu dibacakan. Dia terlihat berbeda dari keempat temannya, entahlah ini mungkin karena aku yang terlalu suka padanya, jadi kurasa dia sedikit lebih tampan dan lebih menawan. Ku juluki dia pria As-Syams bukan tanpa sebab, tapi itu aku lakukan karena hingga kini aku tidak tau siapa namanya. Ah andai dulu aku tau siapa namanya, mungkin tak sesulit ini mencari tau informasi tentang dirinya.

Yah, tapi aku hanya bisa berandai, karena nyatanya aku tak bisa mengingat apapun tentangnya selain suara merdunya itu. Dia bukan pria pertama yang hadir dalam hidupku, tapi entah kenapa dia yang ku harapkan akan jadi yang terakhir.

Aku bukan orang yang mudah jatuh cinta, apalagi jika harus jatuh sedalam ini. Tapi kembali lagi hanya karena dia, semuanya bisa berubah begitu saja. Ya Allah, akankah dari masa lalu bisa menjadi masa depan? Jika iya, kuharap aku bisa bertemu dia dalam waktu yang berbeda dan situasi yang berbeda pula. Namun. .. Masih dalam keadaan dan perasaan yang sama. Walaupun dengan mata tak lagi bisa mengenalinya, dan ingatan yang mungkin sudah pudar, tapi hati masih tetap ada pada tempatnya. Masih bergetar karena orang yang sama.

Entahlah, as-syams bukanlah surah romantis seperti Ar-rahman yang selalu dipakai untuk mahar ketika nikah atau seperti surah yang lain pula.  Tapi, As-Syams istimewa. Dia memiliki sesuatu yang surah lain tidak punya. Dia punya perasaan yang tulus, dan dengan itu ada hati yang harus dipersatukan atas persetujuan Allah. Semoga Allah merestui dan Allah meridhoi, sehingga masalalu benar-benar akan menjadi masa depan.

..

Cerita tentang sebuah harapan.
Lanjut jika suka
Close jika tidak

Pria As-Syams(END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang