ML 🔞

8.1K 342 27
                                    




prakkk...

satu tamparan tepat mengenai pipi
bright , pelakunya terlihat begitu santai
bahkan tak takut ketika bright mulai
menatap nya intens

"Kamu nampar aku?" kata bright lirih

"aku bukan orang sabar bright, aku sangat benci ketika seseorang tidak
membuka pesanku , tidak mengangkat
telfonku ! ya kau bukan siapa-siapaku
tapi bisakah sekedar membalas dan
katakan kau ada dimana ?! aku bodoh
karna terlalu protektif , jelas jelas kau
bahkan tak memikirkan perasaanku!"

Wajah win memerah emosinya tersulut
awalnya dia hanya ingin memendam
emosinya sendiri tapi melihat wajah
bright rasanya tak kuat , tangannya ingin
melayangkan pukulan agar tak macam
macam padanya

"Maaf aku tadi ketemu sama mami dan daddi , mereka gak bolehin aku pegang
ponsel kalau sedang bersama mereka"

katanya bohong

"Yakin? "

"Emh kamu gak percaya aku telpon mami nanti " kata bright

"Gausah , minggir aku sudah selesai "

Kata win mendorong tubuh bright yang
tadi mengukungnya , tangan bright menarik tangan win  sampai win jatuh menubruk tubuh bright

win sontak memukul bahu bright
"Kau ini !"

Tangan besar bright mulai nakal meremas bokong sintal metawin
sang empunya refleks menabok

"Jangan macem macem!"

bright terkekeh malah menarik tangan
win ke belakang , dan menguncinya
"Ga boleh galak-galak " bright mencium
hidung win

win langsung mengalihkan wajahnya
pria metawin teringat lagi bagaimana
rasanya dulu ketika ia ditinggal dan
di campakan , hingga rasanya trauma
menjatuhkan hatinya lagi

Maka dari itu rasanya sehari saja
bright menghilang tanpa kabar
hatinya resah

Bibir manis itu bergetar ia mencoba
menggigitnya agar tak terlihat oleh
bright namun gelagatnya sangat
terlihat oleh bright

"win ? aku mencintaimu kau harus
percaya padaku " Bisik bright ketelinga
win , win hanya diam dan tak menoleh

Lalu telapak bright menarik pipi win
hingga wajah win kini menghadap
wajahnya , bright menautkan hidung
Mereka

Kini mata win mulai menatap intens
pria yang mengukungnya di buthup
perlahan ia mulai mengalungkan
tangannya ke leher bright , kepalanya
sedikit naik lalu mengecup kening
bright dari bawah

"jangan menghilang lagi bright "

Lirih nya

Rasanya bright menyesal telah membuat
hati win resah , Bright mengusap bibir
kenyal win dengan lembut

"Maafkan aku kalau membuat kamu
khawatir , aku janji aku akan sering
memberi kabar saat kita tak bersama "

"Eumh , lupakan " kata win

Perlahan tapi pasti telapak tangan bright
mengusap leher jenjang yang  basah itu
jemarinya berjalan kecil kecil lalu stuck
di satu titik , Yeah nipple metawin yang
selalu membuat bright ingin menyengut
nya sepanjang malam sampai ia tertidur
lelap

"Hnnghhh ... "

Sang empunya nipple melenguh padahal
bright hanya mengusapnya sedikit , Yeah
win memang begitu sensitif di area itu

PHOTOGRAPHER🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang