Win metawin songong

5.7K 437 18
                                    


win berjalan ke arah lemari di kecil dikamar mandi  , mengambil handuk
hanya sekedar untuk menutupi tubuhnya yang dingin di duduk bersandar lagi ke tembok

flashback win

Long time ago

setelah win keluar dari sekolahnya dan
kedua orangtuanya terus berjuang untuk
ke adilannya tidak ada siapapun memberi
support untuknya bahkan orang yang pernah menyebut bahwa dirinya mencitai
win , Plapod .

pria itu bekerja di cafee dekat sekolah win
tampan dan banyak sekali siswi yang tertarik padanya tapi plapod saat itu
mendekati win , dan win pun menjatuhkan
hatinya pada plapod karna sikap lembutnya sebenernya hal itu yang memicu kemarahan gigie pada win
gigie menyukai plapod namun ditolak
dengan alasan plapod menyukai win
itu membuat harga diri gigie rasanya turun

Hingga akhirnya ia menyuruh anak anak dikelasnya memperkosa win , hal itu pun sampai ke telinga plapod dan sejak saat itu semua pesan win tidak pernah ia balas

win merasa bingung mengapa plapod tidak merespon pesannya padahal
plapod pernah bilang jika win sedang sedih ia bisa menghubungi plapod kapansaja , tapi kenapa ketika win butuh
tempat untuk bercerita ia seolah menghindarinya

Siang itu win sengaja ke cafee plapod
terkejut sekali saat plapod sedang asik
bercanda menemani gigie minum kopi
win masuk ke caffe itu dan berjalan pelan
ke arah gigie dan plapod

"Phi pod ?" lirih win menahan airmatanya
ia tetap tersenyum lembut , win saat itu memang pendiam dan lembut hingga
banyak orang mengira ia tak akan berani
membalas siapapun yang menyakitinya

pod dan gigie mendongak " Win ?" lirih pod

gigie tersenyum kecil pada plapod

"Kenapa kau tak membalas pesanku
phi ? " Tanyanya

"oh , apa itu penting? bukankah kita
tidak pacaran ? "  jawabnya

"Tapi bukannya kau pernah bilang
kau menyukaiku dan kau akan menemani
aku susah atau pun senang?"

"ya aku memang menyukaimu win tapi
mendengar kabar bahwa kau sudah kotor
eumh aku sudah tidak ada rasa apapun padamu"

perkataan itu sangat menyakitkan hati win bahkan lebih sakit dari pada di perkosa , seseorang yang win percaya bisa menerimanya malah menyakiti hatinya dengan lidah nya " Phi ?" lirih win

"win sudahlah lupakan aku , sekarang
aku dan gigie . kita sudah resmi pacaran"

Tangan plapod menggenggam tangan gigie

dunia win rasanya semakin tak berarti
lagi   , setelah itu banyak sekali cobaan
yang terus menerus menerpanya hanya
kedua orangtuanya yang selalu ada dan
menyemangatinya , sampai akhirnya
tuhan pun mengambil lagi kedua orang
yang ia sayang   , lantas rasanya untuk apa ia bertahan hidup? tidak akan ada orang yang mau menerima pria kotor seperti nya , sejak saat itu win tidak bisa
lagi jatuh cinta .

PHOTOGRAPHER🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang