🔞🔞

9.8K 399 10
                                    







Ciuman yang awalnya lembut namun
kini menuntut , keduanya memang
sama sama merindukan hanya saja
win masih gengsi untuk mengakui bahwa ia telah terpikat dengan sosok
mantan photographernya itu

Bright dengan pelan menjatuhkan tubuh
nya membuat win juga mau tak mau ikut
jatuh kekasur , tangan bright memegangi
tengkuk win sedangkan tangan win memegang lengan bright , Bright bahkan
tak peduli ketika rasa nyeri di tangannya
itu menghujam , tangan win sedikit erat
memegangnya mungkin win yang sudah
terbuai lupa bahwa tangan lawan nya
masih sakit


posisi keduanya berbaring miring di
kasur masih berciuman panas dan bright
meraba tubuh win , kaki mereka menggantung di bawah

perlahan satu kaki win naik menumpangi pinggang bright

Bright langsung mengusap paha dan kaki
win yang masih terbungkus celana panjang , meski begitu tetap gelayar
merinding merasuki win

Tangannya semakin mencengkram lengan sang dominan , sambil terus
memekik menahan nikmat

"Nnngggh ah"

"Sssshh" bright kesakitan

Ntah dari mana keluarnya air telapak
tangan win terasa basah , ia lepas tautan
tangan di lengan bright , mata yang tadi
tertutup membuka perlahan melirik tepalak tangannya

Seketika matanya membola

dan mendorong bright yang sedang asik
melumati bibir bawahnya

"Darah !" win

win melirik lengan bright , ya darah bright  merembes ke jaket jeans yang ia pakai

"bright , kau berdarah "

Win duduk dengan cemas ia panik
hendak lari mencari obat , tapi tangan
nya ditarik dan tubuhnya langsung jatuh
kepelukan bright

"Akh" win

dengan sigap bright memeluk win erat

"Please tetap lanjutkan " bisiknya

"Tapi kau luka " win menatap mata sayu bright

"Pleasee " bright memohon

"Baiklah kalau gitu lepaskan dulu bajumu"

Win membantu bright melepaskan  jaket dan kaos nya , win juga melepas kaos yang ia pakai . lalu mengikatkan kaos
nya ke lengan bright " ini akan lebih baik
agar darahmu tidak terus keluar "

Katanya .

Bright tersenyum , perhatian kecil dari
win mampu membuatnya jatuh lebih
dalam pada sosok pria yang ia kenal keras itu

tangan win masih berdarah ia usapkan
tangan nya pada sprei putih , lalu dia
duduk ke pangkuan bright

mendorong bright pelan , ia ada diatas
bright sekarang sambil menangkup wajah bright

"Kau yakin bright tidak apa apa ?"

"Eumh " bright mengerdipkan matanya

win menjatuhkan kepalanya ke dada bright , ia ciumi kecil kecil dada bidang
itu

bukan hanya bright yang candu dengan
harum bayik tubuh win , win juga candu
dengan harum maskulin tubuh bright

bibir win naik ke leher jenjang bright
yang kini sudah penuh dengan keringat
metawin mulai menyesapi leher itu
tangan lembut nya mengusap pipi bright

PHOTOGRAPHER🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang