F

9.5K 1K 166
                                    

-HAPPY READING-

Tahun ke tahun di lewati keluarga kecil Jung penuh dengan suka dan juga duka. Para bocil sekarang sudah tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan gagah, tapi ini hanya berlaku untuk Mark, Jeno dan Sungchan. Sementara Beomgyu tumbuh menjadi pemuda cantik dan manis kesayangan keluarga Jung.

Pemuda cantik dengan seragam SMA yang terlihat baru itu, menuruni tangga tergesa-gesa.

"Bamu, pelan-pelan sayang."

"Ga bisa Bubu, Bamu udah telat."

"Seenggaknya tungguin abang kamu Bamu."

"Bamu ga mau jadi pusat perhatian kalau pergi bareng Jeno, Bubu. Udah ya Bamu mau pamit."

"Tapi kamu belum maka--"

Cup

"Bye bye Bubu."

Beomgyu berlari keluar rumah dan langsung menancap kan gas motor maticnya.

Taeyong memijit pangkal hidungnya.
"Anak itu memang aishh."

Satu jam berlalu, kini tinggal Jeno saja yang belum berangkat.

"Morning Bubu."

"Morning Jen."

"Bubu, kok tumben sepi. Bang Mark sama Sungchan udah berangkat?"

"Udah lah."

"Hehehe."

"Cengengesan kamu! Cepat sarapan, setelah itu berangkat."

"Siap bos."

--

Ini hari pertama Beomgyu masuk sekolah setelah libur semester pertama. Beomgyu merutuki Jeno yang sebentar lagi mau lulus tapi masih aja suka telat. Memang dari dulu si Jeno ga pernah berubah.

"Bamu sayangnya Nana!!!" Suara cempreng itu mengehentikan aktivitas berjalan Beomgyu menuju kelas.

"Nana kangen banget sama Bamu huhuhu."

"Ga usah drama lo!"

Ga usah heran kenapa ada Jaemin, soalnya Jaemin dan Beomgyu satu sekolah dari sd sampai sekarang. Bahkan mereka juga satu kelas. Bukan hanya Jaemin sih, Asahi juga gitu.

"Bamu ga asik ah. Ntar Nana pecat jadi adik ipar baru tahu rasa."

"Heh! Yang ada gue yang mecat elo jadi kakak ipar!"

"Emang Bamu berani? Ntar Nana aduin ke Jeno."

Jeno dan Jaemin memang menjalin hubungan sejak setahun lalu. Beomgyu tidak menyangka jika si kerdus Jeno serius dengan ucapannya waktu kecil. Bahkan sangking serius nya Jeno mohon-mohon ke orang tua Jaemin biar bisa tunangan sama Jaemin. Terlalu bucin Jeno mah.

"Dih cepu lo setan!"

"Woi Gyu, pa kabs?" Chenle yang baru datang dengan inisiatif tinggi memotong perdebatan keduanya.

Bukan Anak Bontot! [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang