Bukan Anak Bontot! [discontinued]

M

-HAPPY READING-

Taehyun POV

Taehyun tengah mengistirahatkan tubuh lemahnya di kasur. Dia melihat perban kecil yang menutupi salah satu bagian yang di gunakan untuk transfusi darah tadi. Terdengar deru napas Taehyun yang berhembus berat. Dia sungguh lelah, kalau boleh jujur Taehyun kadang berpikir bahwa lebih mudah jika dia pergi dari dunia ini. Dengan begitu Papa nya tidak akan bekerja terus menerus demi biaya rumah sakit yang semakin ke sini semakin mahal.

Walaupun mereka orang kaya, tapi tabungan untuk masa depan harus ada, begitu kata Jungkook. Terlebih lagi sampai sekarang Taehyun belum juga mendapatkan donor ginjal yang cocok dengannya.

Drtt..drttt...

Handphone Taehyun bergetar, dia meraih benda pipih itu dan mengusapnya ke samping. Kemudian Taehyun menempelkannya ke telinga.

"Kenapa?" Katanya to the point.

Taehyun mendengar suara keributan dari sebrang sana. Mungkin di sana sedang tidak ada guru.

"Malem nanti bisa nongkrong ga?"

"Harus banget lo ngajak gue? Soobin kemana?"

"Itu dia, gue juga pengennya gitu. Tapi dia ga bisa."

"kemana emang?"

"Cafe biasa. Gimana?"

Taehyun tampak menimang-nimang ajakan Yeonjun.

"Ok, tapi gue izin dulu sama Papa, soalnya gue baru aja transfusi tadi."

"Iya, tau gue. Kabarin kalau lo di kasih. Ntar gue jemput."

Bip.

Taehyun mematikan teleponnya secara sepihak. Sebenarnya tidak ada untungnya dia ikut ke cafe, toh Taehyun hanya akan memesan air putih hangat.

--

Malam tiba, kini Taehyun sudah rapih dan wangi. Dia tinggal meminta izin dari Jungkook saja untuk pergi.

Sebelum itu Taehyun mengabari Yeonjun untuk segera menjemputnya. Dengan pasti Taehyun melangkah ke bawah menuju tempat Jungkook berada. Taehyun bisa melihat bahwa Papa nya tengah berkutat dengan setumpuk berkas.

"Pa, Taehyun izin keluar ya."

Jungkook membenarkan letak kacamatanya yang tadi merosot kemudian menatap Taehyun. "Kamu kan tadi baru transfusi darah Hyun. Ga capek?"