L

6K 739 142
                                    

-HAPPY READING-

"Cinta satu malam oh indahnya, cinta satu malam buatku melayang."

Mereka berempat tengah karaokean di kamar Chenle. Kebetulan orang tuanya sedang tidak ada, jadi setelah berunding akhirnya mereka memutuskan untuk membolos kesini.

"Hajar Le, goyang sampe pagi." Kata Jaemin sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya.

Beberapa menit kemudian lagu itu selesai. "Lagu apa lagi nih?" Tanya Renjun.

"Gue mau request lagu Nassar Oppa kiyowo dong." Ucap Beomgyu.

"Judulnya?"

"Seperti mati lampu, ah mantep."

"Ga bener ini anak, kebanyakan nonton yang iya-iya." Chenle menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Hilih, kaya lo ga sering nonton aja Le."

Chenle tidak menggubris ucapan Beomgyu, dia lebih fokus joget ga jelas mengikuti irama lagu yang baru saja berganti.

"Janganlah kau tanyakan besarnya cintaku.
Ku persembahkan untukmu, hanya kepadamu.
Oh dan janganlah kau ragukan luasnya cintaku.
Yang putih tulus untukmu, hanya kepadamu." Chenle Dan Renjun menyanyikan bait pertamanya.

"Asekkk... Tarik mang." Kata Beomgyu. Mereka berempat asik dengan dunianya.

"Beomgyu, Jaemin siap-siap bagian reff." Kata Chenle.

Beomgyu dan Jaemin sudah memposisikan micnya di depan mulut mereka. Lalu yang terjadi setelahnya adalah kerusuhan.

"Seperti mati lampu ya sayang, seperti mati lampu."

Beomgyu memutar-mutar kepalanya seperti dia sedang menyanyi rock.

"Asik asik joss." Saut Chenle, Jaemin, dan Renjun.

"Cintaku tanpamu ya sayang bagai malam tiada berlalu."

"Lanjott teross, kita goyang sampai capek."

"Seperti mati lampu ya sayang, seperti mati lampu
Cintaku tanpamu ya sayang bagai malam tiada berlalu."

Bibi yang bekerja di rumah Chenle hanya bisa mengelus dada melihat kelakuan keempatnya yang tidak berhenti juga, padahal sudah ada dua jam mereka bernyanyi-nyanyi tidak jelas. Sampai-sampai bibi itu menghapal judul lagu yang mereka putar. Mulai dari lagu kebunku, balonku ada lima, hingga ke lagu-lagu dangdut.

Ketika suara musiknya tidak lagi terdengar mereka langsung menjatuhkan tubuh mereka ke tempat tidur Chenle. "Gokil capek banget gue."

"Iya, napas gue engap." Ucap Jaemin.

"Kayaknya kita berempat udah cocok manggung deh, kecpoll soalnya."

Beomgyu, Chenle, Jaemin membenarkan perkataan Renjun. "Tapi... kira-kira dimana ya kita bisa menyalurkan bakat terkubur kita ini?"

"Gue tahu." Kata Renjun sembari bangkit dari tidurnya.

"Dimana?"

Bukan Anak Bontot! [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang