Author PoV
"Manusia zaman sekarang memang banyak yang tidak berperikemanusiaan. Entah apa itu sebabnya, yang jelas menghilangkan nyawa seseorang itu adalah tindakan yang sangat kriminal," komentar Tuan Cho pada acara berita yang tengah ditontonnya.
Acara di televisi itu tengah menampilkan berita panas tentang penemuan mayat di dekat Sungai Han. Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan, tubuhnya dipotong menjadi beberapa bagian.
Mayat yang masih diinvestigasi oleh pihak kepolisian itu ditemukan oleh seorang pemulung, ia mengira jika kantong plastik hitam itu berisi barang-barang yang mungkin saja memiliki nilai jual. Tapi ternyata, begitu ia membukanya, ia tidak menyangka jika apa yang ditemukannya ini adalah potongan tubuh manusia.
Kyuhyun yang saat ini tengah memotong buah mangga untuk ayahnya itu menoleh sekilas.
"Sepertinya si pelaku memiliki dendam tersendiri," ujar Kyuhyun.
"Dapat dipastikan jika orang itu sudah gila. Bagaimana bisa manusia normal yang masih memiliki hati, tega memotong-motong tubuh manusia lainnya seperti itu."
Kyuhyun mengangguk membenarkan. "Semoga pelakunya cepat ditemukan oleh polisi."
"Dia harus dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa, dan jangan pernah keluar dari sana. Orang seperti itu sangat meresahkan."
Pria itu tidak berkomentar lagi. Setelah selesai mengupas mangga, Kyuhyun meraih ponselnya. Sudah dua hari ini, ia tidak bisa menghubungi Seohyun. Pesan dan panggilannya tidak kunjung dibalas oleh Seohyun.
Hal ini membuat Kyuhyun khawatir, apalagi saat ia mengunjungi toko bunga Seohyun kemarin, pegawainya berkata jika Seohyun tidak pernah lagi datang ke toko.
"Kyuhyun? Ada sesuatu yang mengganggumu?" tanya Tuan Cho.
"Oh, tidak ada. Mm, Appa, sepertinya aku harus kembali ke restoran."
Tuan Cho mengangguk. "Baiklah, hati-hati."
"Iya, Appa. Aku pamit."
Saat tengah berjalan menuju ke pintu, ponsel Kyuhyun berbunyi. Satu notifikasi pesan masuk dari Seohyun.
Hei, ia baru saja memikirkan Seohyun beberapa saat yang lalu.
========
Seohyun
Bisa kau datang ke rumahku hari ini?
========
Kening Kyuhyun berkerut heran, tidak biasanya Seohyun dengan sengaja mengajak Kyuhyun untuk ke rumahnya. Tapi, sekarang?
Kyuhyun bergerak untuk menekan ikon panggil, ia berniat untuk menelepon Seohyun terlebih dahulu. Namun, panggilan darinya tak kunjung dijawab. Hal ini membuat Kyuhyun penasaran, sehingga ia memutuskan untuk pergi ke rumahnya setelah dari restoran nanti.
●●●
Sementara itu, di kediaman Seohyun. Wanita itu sudah kehabisan air mata. Ia hanya bisa diam seperti mayat hidup. Jinwoo benar-benar membuat Seohyun tidak memiliki harga diri.
Ia melakukan seks yang begitu kasar terhadap Seohyun, belum lagi pria itu menghadiahi wajah Seohyun pukulan dan tamparan.
Jinwoo sudah tidak waras!
Saat ini, Seohyun hanya bisa meringkuk di kasur dengan kedua tangan dan kaki yang terikat. Sementara Jinwoo, pria itu tengah duduk di sofa yang berada di ujung tempat tidur. Dengan sebatang rokok yang tengah ia nikmati.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Un) Faithful
FanfictionPernikahan bukanlah ajang untuk bermain-main, ada sumpah yang sudah terucapkan di depan Tuhan yang menyaksikan bagaimana sepasang anak Adam dan Hawa itu mengikat sebuah janji untuk selalu bersama dalam keadaan apa pun, saling mencintai dan mengasihi...