Part 6

829 97 34
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.
Author PoV

Mereka sampai di sebuah tempat yang berada di luar Kota Seoul. Perjalanan yang Kyuhyun dan Jinwoo tempuh selama hampir lima jam lamanya tak membuat mereka merasa lelah sedikit pun, yang menjadi fokus utama mereka saat ini adalah Seohyun.

"Ini tempatnya?" tanya Kyuhyun.

Jinwoo melihat ke sekelilingnya dari dalam mobil, lalu mengangguk setelah ia mendapati salah satu anak buahnya berjalan menghampiri mereka.

Kyuhyun dan Jinwoo turun dari mobil, Kyuhyun mendekat ke arah Jinwoo dan salah satu namja yang tengah membungkukkan badannya untuk memberi hormat pada Jinwoo.
"Bagaimana?" tanya Jinwoo.

"Nyonya Seohyun berada di dalam, tuan. Mereka tidak melakukan apa pun pada Nyonya Seohyun secara fisik, tapi–"

Jinwoo menoleh. "Katakan!"

"Nyonya Seohyun menangis ketakutan karena mereka, menayangkan pembunuhan secara langsung di hadapan Nyonya Seohyun. Salah satu anak buah Tuan Jaewoo dibunuh secara sadis dan–"

"Kita tidak bisa bicara baik-baik lagi dengan mereka saat ini. Sampaikan kepada seluruh anak buahku untuk bersiap sekarang juga. Jaewoo akan tahu akibatnya malam ini," ujar Jinwoo dengan nada dinginnya.

"Baik, tuan." Namja itu kembali membungkuk lalu pergi meninggalkan Kyuhyun dan Jinwoo, untuk menyampaikan pesan Jinwoo tadi.

Kyuhyun belum mengerti, orang yang Jinwoo panggil Jaewoo itu siapa? Dan, yang paling membuat ia penasaran adalah, siapa Jinwoo sebenarnya?

"Kita tidak akan terbunuh, kau tenang saja," ucap Jinwoo sambil melemparkan handgun kepada Kyuhyun.

Kyuhyun langsung menangkapnya, ia menatap Jinwoo agak terkejut.

"Kau pasti memiliki banyak pertanyaan di otakmu tentang hal ini. Tapi, Cho Kyu Hyun, kau tak perlu mengetahui terlalu jauh. Aku mengajakmu ke sini, karena kau mungkin bisa aku andalkan untuk membawa Seohyun pergi lebih dulu dari sini sebelum urusanku dengan Jaewoo selesai," kata Jinwoo.

Kyuhyun menelan salivanya susah payah, ia menatap handgun yang berada di tangannya. Jujur saja, Kyuhyun tidak pernah menggunakan senjata api ini. Tidak pernah sama sekali. Ia hanya pernah melihat di dalam film action yang ia tonton bersama dengan Nana, tentang bagaimana orang-orang dengan mudahnya menembak musuhnya dengan handgun ini.

"Ikuti apa yang aku perintahkan jika kau ingin keluar dengan selamat, Kyuhyun. Jangan menggunakan perasaan saat kau menyerang musuhmu, karena perasaan akan membuatmu lemah. Kau mungkin bisa menganggap mereka zombie yang mengancam nyawamu, sehingga kau harus memusnahkan mereka seperti ini–." Jinwoo mengarahkan handgun-nya ke tiga orang penjaga yang berjaga di depan gerbang bangunan tua tempat di mana Seohyun berada.

Jinwoo menembak tiga orang itu tanpa jeda sedikit pun, ia membunuh ketiga orang itu dengan mudahnya.

Tangan Kyuhyun agak gemetar dan matanya membulat sempurna. Bagaimana bisa Jinwoo bisa menghilangkan nyawa manusia dengan mudahnya?

Tidak kah ia berpikir, mungkin ketiga orang itu memiliki keluarga yang begitu mereka sayangi. Mungkin saja keluarga mereka tengah menunggu mereka di rumah, saat mereka tengah bekerja seperti ini.

"Kau gila," kata Kyuhyun.

Jinwoo menoleh, ia tersenyum miring. "Aku akan menjadi sangat gila, jika ada seseorang yang menyentuh istriku," kata Jinwoo.

Kyuhyun menatap Jinwoo tak percaya. Namja itu melenggang pergi meninggalkan Kyuhyun yang masih mematung, bersamaan dengan itu, anak buah Jinwoo yang jumlahnya cukup banyak, mungkin sekitar lima puluh orang langsung masuk ke dalam gerbang bangunan tersebut dengan senjata api yang mereka pegang masing-masing.

(Un) FaithfulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang