Part 8
HAPPY READING
.
.
.
.
.
.Author PoV
"Kenapa tidak jujur saja padaku jika Oppa terluka? Kenapa harus menyembunyikan ini dariku? Aku istrimu, jika aku perlu mengingatkanmu akan hal itu," kata Seohyun, ia marah pada Jinwoo yang menyembunyikan luka ini darinya.
Apa lagi, luka ini bisa dibilang cukup parah.
Jinwoo tersenyum, ia mengelus puncak kepala Seohyun yang saat ini sedikit menunduk untuk melihat luka yang berada di bagian perutnya. "Aku hanya tidak ingin kau khawatir. Waktu itu, kau sudah mengalami hal yang sangat buruk. Aku tidak ingin menambah beban pikiranmu."
Kepala Seohyun mendongak, ia melepaskan tangan Jinwoo yang mengelus kepalanya. "Kau membiarkan aku pergi bersama namja lain, sementara kau sendiri berada di rumah sakit, sendirian. Istri macam apa aku ini?"
"Kita sudah sepakat untuk membagi semuanya satu sama lain, entah apa pun itu. Kebahagiaan, kesedihan, rasa khawatir bahkan ketakutan sekali pun. Kau selalu menyembunyikan banyak hal dariku, selama ini kau ...." Seohyun menghela napasnya. "Kurang terbuka padaku, Oppa."
Jinwoo mengalihkan tatapannya dari Seohyun, ia menggenggam tangan Seohyun seraya menggelengkan kepalanya pelan. "Ada beberapa hal, yang memang sebaiknya tidak kau ketahui, Seohyun."
Seohyun menatap Jinwoo tak percaya. "Apa?" Tertawa pelan. "Aku istrimu, kita harus terbuka satu sama lain. Aku menceritakan semuanya padamu, aku selalu terbuka. Tapi, kenapa kau malah bicara seperti itu?"
"Seohyun-ah, tolong mengertilah," kata Jinwoo.
"Sebaiknya Oppa beristirahat, aku akan keluar sebentar."
Jinwoo menatap punggung Seohyun yang menghilang bersamaan dengan pintu kamarnya yang tertutup rapat. Namja itu menghela napasnya. "Ini tidak semudah yang aku kira," gumam Jinwoo.
"Harus sampai kapan?"
Jinwoo memejamkan matanya, ia memilih untuk mengambil ponselnya dari saku celana, sesekali meringis ketika ia tak sengaja menekan perutnya yang terasa begitu sakit.
Ia membuka galeri ponselnya yang kebanyakan berisi foto-foto Seohyun. Namun, Jinwoo membuka satu file yang sengaja ia sembunyikan dari galerinya.
File itu, berisi foto seseorang.
Jinwoo menghela napasnya lagi, menatap foto itu dengan tatapan sendunya. Ia lantas tersenyum tipis. "Tujuh tahun, bukan waktu yang singkat."
●●●
S
eohyun sebenarnya tak tahu kenapa Nana meminta untuk bertemu dengannya sore ini. Saat ini, Seohyun sudah berada di sebuah taman yang berada cukup jauh dari kediamannya.
Yeoja itu menyunggingkan bibirnya saat mendapati Nana berjalan menghampirinya.
"Hai, apa kabar?" tanya Seohyun, sekadar basa-basi.
Nana duduk di bangku yang berada di depan Seohyun, ia menyimpan tasnya di atas meja.
"Kurang baik," jawab Nana dengan nada yang sedikit tidak bersahabat.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Un) Faithful
FanficPernikahan bukanlah ajang untuk bermain-main, ada sumpah yang sudah terucapkan di depan Tuhan yang menyaksikan bagaimana sepasang anak Adam dan Hawa itu mengikat sebuah janji untuk selalu bersama dalam keadaan apa pun, saling mencintai dan mengasihi...