16

244 15 2
                                    

Warning.
Sebelum baca dahulu kan vote.

Vallent selesai membuat sarapan. Matanya melirik jam dinding yang ada di dapur. Sudah saatnya membangunkan anak-anak pungutnya. Vallent berjalan keatas tanpa melepas celemek yang ia kenakan.

'Ceklek'

"Eh? Gilang, udah bangun ternyata. Kebawah gih sarapan, biar Mommy bangunin yang lainnya," Gilang yang sudah sangat rapi dengan outfit seragam nya hanya tinggal memakai dasi, mendorong Vallent keluar kamar.

"Gak usah, biar Gilang,"

'Brak'

Pintu ditutup, Vallent menghembuskan nafasnya lalu berjalan ke kamar lain. Kamar Alan dan El tentunya.

"Bangun," Gilang menggunakan kakinya untuk mengguncang dan membangunkan Alga.

"Enghh, naon sih," lenguh Alga bergumam.

Gilang beralih ke Bima. Menggunakan kakinya juga untuk membangunkannya. Sama dengan hal nya Alga, Bima hanya melenguh.

Gilang menghembuskan nafasnya dengan kedua tangan berada di pinggangnya. Sudah sangat biasa kesabarannya diuji dengan cara membangunkan mahluk-mahluk astral yang menjelma sebagai temannya.

Tak ada cara lain, Gilang menarik satu persatu kaki Bima, Giko dan Calum. Menumpuk nya seperti tumpukan bantal.

1

2

3

'Bruk'  'ngeek'

Dalam hitungan ketiga, Gilang melompat, menindih keempatnya. Seketika keempatnya terbangun seperti orang tercekik.

"Mau bangun gak?" tanya Gilang tanpa bangun dari posisi menimpahnya.

"Iya, baik hamba segera bangun," ucap Bima, Giko dan Calum. Sedangkan Alga yang berada paling bawah sudah terlihat seperti manusia sekarat. Inilah konsekuensinya tidur di satu atap dengan babang Gilang.

Gilang bangun, dilanjut dengan keempatnya yang langsung pergi ke kamar mandi.

"Buku udah gua beresin, tinggal PR lo semua," rusuh Gilang membereskan tempat tidur.

"Emang ada PR?" sahut bersamaan didalam kamar mandi. Giko sedang menabung di wc, Calum dan Bima yang mandi, sedangkan Alga mendahulukan mencuci muka dan gosok gigi. Berhubung kamar mandi nya besar, sangat cukup untuk mereka.

Pergerakan Gilang melipat selimut terhenti. Lagi-lagi ia menghela nafas sambil menatap pintu kamar mandi yang terbuka. "Capek aku tuh," batin nya.

"Maneh udah belum? Mau nyalin atuh," ucap Bima dibalik bilik kamar.

"Udah," singkat Gilang.

"Duh gaswat!" sambil menatap pantulan wajahnya di kaca, Alga sedikit histeris.

"Kunaon?" serempak bertanya kecuali Gilang yang hanya menatap Alga.

"Gaswat, soalnya gua ganteng banget hari ini, padahal belum mandi hehe,"

"Babi!"

***

"Hosh-hosh-hosh,"

'Grusuk' 'grusuk'

Kelimanya berlarian di koridor kelas yang sudah sepi. Mereka terlambat ke sekolah akibat Giko menabung di wc sangat lama.

Mereka berhasil masuk tanpa melewati gerbang depan atau gerbang belakang sekolah. Ini semua karena ide cemerlang Bima, dari sejak pertama masuk sekolah alias saat Bima kelas X, Bima sudah membuat dinding samping sekolah jebol. Lubang yang didinding itu dipergunakan untuk jalan pintas bolos atau terlambat.

My Childish Boy [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang