Epilog

442 26 2
                                    

SAAT terbangun, Farhan sudah nggak ada di sebelahku. Dia pasti sudah bangun dan memutuskan untuk pulang. Dan karena nggak mau membangunkanku, jadi dia pulang tanpa pamitan. Aku bisa memakluminya.

Aku menggeliat dan segera bangkit dari kasur. Hal pertama yang kulakukan setelah bangun tidur adalah mendekati lukisan Lendra dan bunga Farhan. Aku tersenyum saat menyentuh kedua barang pemberian dari orang-orang yang kusayangi. Mereka berdua punya tempatnya masing-masing di dalam diriku. Farhan di hatiku, Lendra di ingatanku.

Lalu, saat kuangkat mawar putih itu untuk mencium aromanya yang harum, aku mendapati sebuah surat. Surat cinta berwarna merah dengan gambar hati di sana-sini. Ini surat cinta yang bentuknya sama seperti yang pernah diberikan Farhan padaku saat dia hendak menyatakan cintanya. Sebelum membukanya, kuhirup dulu mawar cantik itu, lalu kubuka suratnya.

Dino sayang,

Masih banyak masalah yang akan kita hadapi besok, dan aku nggak pernah bosan untuk bilang, "Bersama-sama, kita bisa melewati semua masalah itu dengan cinta dan segala harapan yang kita punya." Masalah Lendra mungkin udah selesai, tapi Tuhan pasti akan memberi cobaan lain untuk menguji seberapa kuat kita saling mencintai. Dan saat Tuhan melakukan itu, aku janji akan selalu ada di sampingmu, menjagamu, membantumu, memelukmu, mencintaimu lebih besar daripada yang selama ini pernah aku lakukan.

Tapi, sebelum itu benar-benar terjadi, aku cuma ingin mengatakan bahwa perjalanan kita belum berakhir. Cerita tentang kita masih belum berakhir sampai di sini.

Your one and only,
FarhanSatya Al-Hadil.

♥︎♥︎♥︎
TENTANG KITA & MEREKA BELUM BERAKHIR SAMPAI DI SINI. SAMPAI JUMPA DI CERITA KETIGA.

Kamu & Aku #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang