FULL VIDIO TRAILER ALENA ADA DI INSTAGRAM AKU. FOLOW YAAAA
@chellindygabs
@chellindygabs
***Jangan pernah berharap pada siapapun, karena hanya dirimu sendiri yang dapat kamu percaya.
~ALENA~***
"Jadi? Apa rencana kamu setelah ini, Nyonya?" Lirik seorang pria dari sepion tengah mobil yang ia kendarai. Tangannya terus fokus mengemudi, membawa gadis itu pergi dari sarang lebah yang telah mengurungnya selama ini.
"Jangan ngintip. Gue tabok ya lo!!" Peringat Alena pada seorang pria yang biasa ia panggil Dean itu.
Selang beberapa menit, Alena kembali melompat ke depan. Duduk di bangku penumpang dekat si pengemudi. Gadis itu merapihkan anak rambutnya yang acak-acakan. Rambut yang tadinya basah perlahan kering dengan bantuan AC dalam mobil.
"Lo udah nyuruh Rio urus soal keluarnya gue dari kampus, kan?"
Pria itu mengangguk, sambil menyunggingkan senyumnya. Sebelah tangannya ia gunakan untuk menepuk puncak kepala Alena.
"Aman, Nyonya. Semuanya terkendali. Sekarang, tujuan kamu mau pergi ke Apartement baru kan? Penerbanganmu di tunda sampai besok sore. Sebelum itu, ada tujuan lain?"
"Lo jangan kaya Rio dehhh manggil gue begitu, lebih tepatnya gue pengen jauh-jauh dari si Rafa sialan!!" Teriaknya senang, mengangkat kedua kakinya ke atas. Kemudian, dengan bahagia gadis itu merentangkan kedua tangannya ke udara.
"Akhirnya gue nggak perlu berpura-pura lagiiii di depan semua orang. Yaah, meskipun gue nggak sepenuhnya berubah sih."
Pria itu kembali tersenyum. Kemudian, membelokkan kemudinya ke sebuah kedai kopi untuk melalukan pembelian via drive thru.
"Kopi?" Tanya Dean sebelum membuka kaca bagiannya.
"Amerikano aja deh. Hidup gue udah paitt, biar makin mati rasa, gue tambah yang pait-pait."
"Yaashhh!!! My gurlll!!" Dean pun membuka kaca mobilnya, kemudian mengucapkan pesanan yang mereka inginkan.
Selang lima belas menit, mobil yang dikendarai Dean kembali melaju di jalanan Kota, bersaing dengan kendaraan lainnya.
Alena menyeruput es Amerikano yang ia pesan. Kemudian melepaskan ikatan pada rambutnya yang sudah kering. Gadis itu menikmati kopi yang pahit diiringi kepadatan jalan yang mulai gelap.
"Terus? Gimana sahabat kamu yang ada di kampus itu? Yang satu masih di Rumah Sakit kan?"
"Gara? Luna? Emmm, mereka gabakal selalu nyariin gue. Seiring berjalannya waktu, mereka bakal lupain gue."
"Kamu seneng? Kamu mudah di lupain sama orang lain?" Mendengar pertanyaan itu, Alena menoleh ke arah Dean.
"Maksud lo?"
"Kamu udah siap kan? Secara, kamu udah tau semua ini bakal terjadi. Semua berjalan sesuai rencana kamu, untuk balas dendam?"
Alena meletakkan cup minumannya. Kemudian, gadis itu menghela nafasnya berat. Matanya melihat lampu-lampu jalanan yang mulai terpancar. Gadis itu menoleh ke arah jendela di sebelahnya yang tertutup rapat.
"Setidaknya, gue nggak perlu mati-matian lagi nyembunyiin kebusukan keluarga gue sendiri." Gumam Alena, jari-jemarinya saling bertaut di atas pangkuannya sendiri.
"Lo yang ngajarin gue buat jadi Alena yang sekarang kan? Gue nggak perlu capek-capek kerja, pura-pura ngurung diri di dalam kamar, kuliah cuma buat ngawasin Rafa. Setidaknya habis ini gue bisa hidup bebas." Alena menoleh sekilas ke arah pria di sampingnya. Dean tersenyum puas, pria yang jauh lebih tua beberapa tahun dari Alena itu akhirnya dapat bertemu gadis itu secara terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENA (Here With Me)
Romance"Kita hanya sebatas dua orang yang tinggal seatap. Bukan pasangan suami istri yang saling mencintai. Kita tidak pernah lebih dari dua orang asing yang terikat dalam status pernikahan. Aku dengan duniaku. Dan kamu dengan duniamu!" Rafaell Mahendra "...