Bonus!!
"Mark tolong bantu saya,bayi singanya rewel terus".
Mark yang sedang melepas popok si bungsu di buat kewalahan karna teriakan Jeno dari kasur,sabar sebentar kenapasih suaminya itu gak bisa sabaran,dia juga lagi sibuk.
Setelah membersihkan pantat putranya yang bau poop dengan tisu basah dan aedikit membubuhi bedak di bagian bawah putra gembulnya, Mark memakaikan diapers yang baru untuk membalut pantat bayinya. Membuang sementara bekas diapers anaknya di dalam tempat sampah kecil.
Lalu membawa bayinya keluar,Mark melihat keadaan Jeno yang frustasi karna tidak bisa menghentikan tangisan anaknya,astaga Lee Jeno pria tua itu benar benar kaku dalam mengurus anak kecil.
Membuatnya saja semangat giliran disuruh untuk mengurus saja tidak becus.
"Mas! Ih kenapa kayak gini,kamu cuma jaga bayi 6 bulan loh bukan anak 6 tahun"pusing Mark tuh kalo boleh dia ngomong jujur.
Jeno memijat pangkal hidungnya, lalu merebahkan diri membiarkan istrinya saja yang menenangkan bayi gendut itu,Jeno tidak kuat jika ada kamera lebih baik dia melambaikan tangan kearah kamera pertanda sudah tidak kuat.
Mark meletakkan Jevino di perut Jeno sebentar.membiarkan bayi itu bermain diatas tubuh ayahnya,biasanya juga begitu keduanya ingin dekat dengan Jeno setiap hari.
"Jagain Jevino ya".
Jeno tersenyum menepuk pampers anaknya"iya mommy lion,saya jagain bayi singanya tenang aja".
Si sulung yang rewel dia angkat sepertinya Jevano mengantuk sudah waktunya untuk tidur,mungkin waktu tidur Jevano dan Jevino berbeda keduanya harus berbagi susu terlebih dahulu untuk tidur.Mark tidak bisa menyusui keduanya dalam satu waktu bersamaan.
Mark membuka tiga kancing atas piyamanya,memberi ruang pada Jevano untuk meminum susu,menepuk pelan punggung kecil itu untuk menyamankan posisi tidurnya sambil bergerak ke kanan dan ke kiri menimang pelan tubuh anaknya.
Jeno meletakkan tanganya kebelakang menjadi bantalan untuk tidurnya,menatap Mark yang begitu telaten menjaga dan merawat kedua putra kembar mereka, pemandangan yang indah ketika Jeno membuka mata setiap harinya.
Tidak pernah dia sangka akan menikah dengan bocah begajulan seperti Mark.
"Kamu tambah cantik, saya jadi makin cinta".
"Mas mandang fisik?"tanya Mark, melirik Jeno yang tertawa kecil.
"Awalnya kan bukan saya yang mau kamu,tapi kamu yang deketin saya, fakta kalau kamu itu cantik bukan cuma dari fisik semua yang ada di kamu terlalu cantik,jadi saya bukan mandang fisik-
Kalau kamu gak sempurna pun kalo bikin saya terpikat, tetep aja di mata saya kamu cantik".
Oke stop Jeno sudah berulah,memporak porandakan hati Mark yang selemah permen yupi.
Mark paling gak bisa jika di gombalin sama Jeno, Jeno emang paling jago buat dia senyum senyum,lama lama Mark bisa gila karna senyum senyum sendiri.apalagi kalau sedang baca buku tiba tiba kebayang muka Jeno lewat di pikiran bibir Mark ketarik kedua sudutnya cuma karna wajah sekilas Jeno.
"Diem ah jangan gombal udah tua juga om".
Jeno terkekeh sembari mengusap dagu dan rahangnya yang kasar karna tumbuh sedikit rambut rambut kecil disana,Jeno belum mencukur bulu wajahnya karna di larang oleh Mark, kata Mark kalau ada brewoknya lebih keliatan sugar daddynya.
"Tua tua juga kamu deketin,pesona saya emang gak di ragukan lagi".
"Mass..udah gak usah ngomong kalo cuma buat mleyot!"tukas Mark kesal, dia jujur aja daripada suaminya ngomong terus malah bikin gak karuan.
Jeno berdeham kecil dan mengangguk.
Si kembar udah tidur setelah Mark meletakkan Jevino di kasur bayinya,ketika bayi bawel itu sudah mengenyangkan perut gendut tersebut.
Mark ikut bergabung dengan Jeno di kasur,mendekatkan diri pada tubuh Jeno bersembunyi dibalik tubuh besar suaminya.
Tangan Jeno bergerak mengusap pinggang belakang Mark dan memijatnya pelan,Jeno tau Mark lelah maka selama kedua bayi mereka beristirahat, Jeno akan memperlakukan Mark layaknya ratu.
Ada satu alasan kenapa mereka tidak mengurus Jevano dan Jevino menggunakan babysitter, Mark tidak mau jika bayi bayi singanya di sentuh oleh orang lain,Mark itu cukup possessive tentang anak anak,jadi lelaki itu ingin membesarkan keduanya dengan tangan dan kasih sayang orangtua.
Jeno? Dia hanya mengikuti apa yang mama singa mau.
"Pinggangnya pegel ya".
Mark menganggukkan kepala,membuat Jeno tersenyum dan terus memijat pinggang Mark lembut.
"Om anak om kelewat aktif, masa tadi pagi kita lagi main di taman belakang, ada anak kucing masuk mungkin ada bibi yang lupa nutup pintu belakang sampe sampe anak kucing masuk, dedek kembarnya kesenengan ngeliat kucing itu yaudah aku ajak liat waktu udah di liat anak kucingnya ngedeket. Dan tiba tiba di cekek sama Jevano om!".
"Apa enggak tertekan anak kucingnya, kasian mana masih muda lagi"ungkap Mark, panik banget waktu kucingnya udah hampir gak ada suara dia kira mati untungnya enggak.
Jeno tertawa kecil menanggapi Mark dan ekspresinya ketika bercerita,seperti nengadukan hal hal aneh pada ayahnya.
"Terus waktu makan siang juga, mereka berdua kan udah boleh makan bubur sebagai mpasi. waktu Mark mau nyuapin Jevino di tangan dia ada cicaknya, cicaknya di genggam om bayangin gimana gelinya tapi anehnya dia gak geli dan malah ketawa, uh anaknya om Jeno aneh aneh aja heran".
"Masa sih?dulu saya masih kecil kayaknya gak se aneh itu, apa jangan jangan nurun dari kamu,kamu waktu kecil ngapain aja".
Mark tampak berfikir.
"Seinget aku waktu aku umur 3 tahun kata bunda, aku sering ngambilin celana dalem".
"Buat apa?".
"Dipakein ke kucing"balas Mark itu gak aneh menurutnya bukanya itu perilaku mulia, kasian soalnya masa kucingnya jalan kesana kemari telanjang gitu gimana kalo di perkosa.
"Saya percaya mereka anak kamu"Jeno mengecup pipi Mark gemas,Mark juga hanya iya iya saja.
"Iw geli om!".
Telapak tangan Mark memegang dagu Jeno yang kasar,apalagi kalau pria itu mendusal dusal di lehernya rasanya geli,seperti sedang di sikat tapi dia juga gemas dengan wajah suaminya yang semakin tua semakin tampan aura Jeno semakin menguar.
"Besok cukur ya,aku yang bantu cukur nanti"ujar Mark.
"Kamu bilang saya gak boleh cukur brewoknya nanti biar keliatan sugar daddynya".
"Tapi gak boleh cium cium terus ya".
Dahi Jeno mengerut"apa yang salah brewokan sama cium?".
"Om brewoknya nusuk nusuk ke pipi Mark! Ah ga suka"protes Mark,Jeno tertawa memeluk Mark erat menciumi wajah istrinya yang manis.
"Om!!!"Mark ingin teriak sangat kencang tapi takut menganggu kedua bayinya yang sedang tertidur.
Gua kasih bonus loh ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby BOY | NOMARK
FanfictionMark Lee si dominan macho yang membuat hati para gadis dan uke uke manis klepek klepek kini sudah berubah, setelah Mark melihat satu manusia reinkarnasi dewa yunani yang membuat hatinya bergemuruh ribut. "Gue, Mark lee mendeklarasikan bahwa Mark lee...