datang

14.5K 1.6K 334
                                    

Mark drop sampai harus masuk rumah sakit karna demam tinggi tapi habis itu,Mark dibawa pulang ke rumah di rawatnya di rumah aja karna Marknya gak suka di rawat di rumah sakit.

Dia punya kenangan buruk di rumah sakit,sebenernya karna konyol aja alasannya dia salah masuk kamar dia kira ruang rawat sepupunya ternyata ruang mayat.

Haechan dan yang lain datang,untuk menjenguk Mark mereka bawa buah tangan ko.

"Uri Markeu~"Jaemin berlari kecil mendekati ranjang Mark,disana sahabatnya terbaring lemah,Jaemin meletakkan punggung tanganya di dahi Mark lelaki itu meringis.

"Panas banget"gumamnya.

"Cepet sembuh Mark"Ucap Hendery.dia baru tau kalau Mark bisa sakit juga padahal selama ini Mark itu orang yang tidak mudah sakit,mungkin status mempengaruhi?.

Tapi melihat temen satu perjuangannya ini sakit bikin Hendery gak tega.mereka tadi di ceritain sama bunda Mark tentang kondisi anaknya,Mark trauma berat makanya sampai drop begini dan hal ini bunda Mark dapetin dari Jeno enggak tau gimana bisa sepupu Haechan itu tau tentang Mark padahal Hendery liat Jeno itu super sibuk.

Dan anehnya juga Haechan cerita kalo sepupunya itu yang nemuin Mark.

Anehkan?dia gak tau apa apa tentang Mark dan Jeno.

"Mark kok bisa sakit sih,setau gua orang kayak Mark mah penyakit aja gamau nempel"celetuk Lucas membuat Haechan menempeleng kepala Lucas dengan apel sambil berjinjit.

"Mulut kau pantek!".

Yangyang hanya menggelengkan kepala kenapa temen temennya sengklek semua ya tuhan.kenapa gak ada yang waras kenapa?kenapa?banyak tanya!tapi dia juga sengklek.

Renjun menghela nafas dasar rakyat jelata,cuma bisa bikin rusuh doang disini,dengan elegannya kanjeng Renjun meletakkan 3 papper bag dengan 3 logo ternama Yep Gucci.Louis vuitton.dan prada.

Cuma tiga doang kok,gak kerepotan dia bawain barang barang ini sama satu lagi satu box anggur dan buah segar lainnya"nih baby makeu buat lo,sembuh ya".

Yang lain hanya melongo sultan kalo ngasih orang sakit emang kayak gini?raffi ahmad jenguk orang sakit bawa barang barang kayak gini gak ya?.

"Dih kalo kek gini gua juga mau sakit!"ucap Xiaojun.

"Yeu sirik bilang bunda!".

"Diam dong tuh liat my baby makeu nambah pusing!"gemes Renjun tuh punya temen mulut lemes semua belum aja dia sumpel tisu yang dari duit.

•••

Mark mengerang kecil hidungnya mampet karna flu,dia tidak suka keadaanya saat ini,lelaki manis itu mengeratkan selimutnya karna dingin padahal pendinginnya saja tidak nyala.

Sudah jam delapan malam tapi Mark sama sekali belum bisa tidur,tadi bundanya kesini minta dia buat makan sedikit tapi Mark gak mau karna gak nafsu minum obat jadi ketunda.

Bunda ngalah dulu tapi kalo Mark masih bebel bunda pasti maksa Mark buat minum obat sama makan,kalo gak minum obat mana mungkin Mark sembuh,bisa sih sembuh cuma lama.

Ayahnya juga,bolak balik ke kamar dia terus buat ganti kompresan Mark di temenin di kamar enggak mau soalnya.

Katanya mau sendiri mau istirahat nyatanya dia gak bisa istirahat.

Kamarnya juga gelap yang nyala cuma lampu tidur sama cahaya bulan,karna gorden kamarnya enggak di tutup.

Jadi gak terlalu gelap.

Mark menyipitkan matanya ketika pintu kamar dia di buka,pasti ayahnya balik lagi buat maksa dia makan,Mark gak mau makan gak enak lidahnya pahit.

Anak itu menutup diri dengan selimut ketika bunyi pintu kamarnya di tutup,terdengar langkah kaki ayahnya mendekat,selimutnya di singkirkan membuat Mark merengek kecil.

"Eung Ayah~dingin".

Suara kursi belajarnya terdengar di seret,Mark mengerjapkan matanya beberapa kali untuk melihat jelas siapa yang berada di kamarnya.

Sepertinya bukan ayahnya apalagi bundanya.bukan keduanya.

Mark meringkuk takut"si-siapa?!".

"Kamu sakit?"kepalanya di elus lembut,membuat Mark menatap lebih jelas bayangan tersebut yang makin lama tersorot oleh cahaya bulan.

Mark hanya diam saja saat elusan dari rambutnya semakin turun menuju pipinya,telapak tangan itu mengusap pipinya.

"Anget badan kamu,makan sama minum obat ya?"Mark menggelengkan kepalanya enggan.

"Om Jeno?"Lelaki itu tersenyum ketika Mark menyebut namanya,Jeno membawa telapak tangan Mark untuk di genggam.

"Kenapa gak mau makan sama minum obat,bunda kamu udah buatin makanan enak kamu yakin gak mau?".

Mark menghela nafas dan menggeleng seenak apapun makanannya jika dia sedang sakit tidak akan ada rasa.

"Dimana Mark?"tanya Jeno lalu menoleh ke kanan dan ke kiri,Mark mengerutkan dahi menatap Jeno sayu.

"I'm Here,uncle Jeno"lirihnya.

Jeno menatap Mark lalu menggelengkan kepala"kamu bukan Mark,Mark yang saya tau itu berisik dan cerewet bukan diem kayak gini"tukas Jeno.

Mark hanya diam saja menarik selimutnya untuk menghangatkan tubuh,Jeno mengusap tangan Mark yang hangat.

"Jangan sakit baby boy"bisik Jeno,lalu meletakkan kepalanya di pinggir ranjang Mark,membuat Mark mendekatkan tubuhnya untuk mengusap lembut rambut Jeno yang tebal.

Kepala anak itu mengangguk menyisir rambut Jeno sampai Jeno benar benar merasakan sentuhan lembut pada rambutnya ketika Mark menyentuh kepalanya dengan tangan lentik itu.

Jeno mengecup lengan Mark yang dia genggam.

"Kenapa bocah cerewet kayak kamu malah bikin saya jatuh cinta"gumam Jeno tidak terlalu pelan maka Mark bisa mendengarnya.

Cukup terkejut mendengar penuturan Jeno,entah itu pernyataan cinta Jeno untuknya atau hanya ingin membuatnya semangat.

Jeno mendongakan wajahnya melihat wajah Mark yang pucat tidak merespon ucapannya dan hanya mengusap usap rambutnya saja padahal Jeno yakin Mark mendengar apa yang dia katakan.

"Kamu gak percaya kalau saya cinta sama kamu?".

"Om pasti bercanda,Mark mau istirahat aja".

•••


Jeng jeng jeng




Baby BOY | NOMARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang