16 hari

351 18 0
                                    

kurasa kita sudah terlalu jauh untuk di dekatkan kembali

••••••||√√||•••Π

16 hari day

hari ini nindi pergi ke sekolah menggunakan ojek karena papanya dan abangnya sedang keluar kota jadi tak ada yang mengantarnya.

"huuh, capek Banget ternyata naik ojek.."

gak biasa naik ojek yah mbak..?"

Nindi tersentak kemudian membalikkan badannya dan yang benar saja ternyata gerald pelakunya.

"ngapain lo!?"

"lo gak pernah naik ojek yah.."

"emang kenapa! bukan urusan lo kan.."

"emang bukan urusan gue sihh. tapi nih rambut gak rapi bener.." ucap gerald langsung membenahi rambut nindi yang berantakan.

Nindi sempat terpaku karena menatap gerald dari dekat ternyata lebih keliatan ganteng. "ihh apaan sih gak mana ada dia ganteng!! gak sama sekali nindi.. sadar..nindi" batin nindi

"gue tau gue ganteng gak usah gitu kalik ngeliatinnya.."

Langsung saja muka nindi merah padam. dia tak suka cwok yang terlalu pede.

"apan sih lagipula siapa suruh lo ha pegang pegang rambut gue.. gak sopan tau gak!!"

"niat gue kan baik.."

"enggak sama sekali. baye!"

"Dar" ucap gerald yang langsung mendorong tubuh nindi hingga membuat nindi terjatuh ke tanah.

"ihhh Gerald... anjing lo!"

Nindi berdiri sambil mengepas ngepaskan kotoran yang menempel di tangannya dan roknya.

PLAK

nindi menabok punggung badan gerald dengan keras. membuat gerald mengaduh kesakitan

"ya ampun nin.. sakit Banget lo.. pelatih petinju yahh tabokkan lo na'auzubillah tau gakk.."

"terserah yang Penting dendam gue terbalaskan.. hahaha"

"gila lo yah! lo gak sakit kan.." gerald menaruh punggung tangannya di kening nindi untuk sekedar mengecek suhu gadis itu.

tangan gerald langsung di tepis kasar oleh nindi. "gak usah pegang pegang bukan muhrim"

"cik ilahh gaya lo.. kayak wanita muslimah banget.. sekolah aja gak pernah pakek hijab sok sokan gak mau di sentuh laki laki.."

"di sentuh laki laki lain mah gapapa.. tapi di sentuh lo. bisa bisa kejang kejang gue.. mangkanya gue gak mau di pegang sama lo.. bahkan secuil pun.."

"dih lo bilang gitu karena deg-degan kan kalau gue pegang lo.."

"gak usah ge'er...." dan nindi langsung pergi begitu saja. akan tetapi langkah nindi terhenti karena melihat rendi dari arah jauh sedang menatapnya.

lama mereka saling menatap tapi nindi langsung memutuskannya dan menunduk berjalan melewati begitu saja rendi. membuat muka rendi jadi murung.

"maaf nin.." batin rendi

•••••

di kelas nindi sebenarnya merasa risih karena terus di tatap oleh rendi. bisa gak sih kalau udah gak sahabatan gak perlu akrab lagi. buat sakit hati aja.

"njir gue gak tahan.. pengen banget menghilang dari sini.." batin nindi.

sedangkan gerald masih menatap interaksi mereka berdua. karena gerald merasa ada yang ganjal di antara mereka.

"ehh yusuf lo jangan liatin gue napa! gue risih tau. mau lo gue congkel mata lu yah.." Ucapan nindi memang ke yusuf tapi tidak dengan pandangannya terus mengarah ke arah rendi

sedangkan laki laki yang bernama yusuf itu hanya pelanga pelongo bak orang bego. matanya sedikit rabun dan pendengarnya juga kurang jadi bisa lah nindi kambing hitamkan.
memang nindi jahat pada yusuf.

"ha maksudnya nin?"

" ngapain lo natap gue ha. ngajak berantem kalau mau berantem ayo sini.."

"gue agak gak denger nindi.."

"budek lo yah.. sini lo maju biar gue tonjok sekalian.."

mereka sedang jamkos sebenarnya jadi tak ada guru yang mengajar mereka jadi nindi bisa leluasa menyindir rendi.

tak tahan lagi dengan perlakuan nindi gerald langsung menarik tangan nindi untuk keluar bersamanya.

"ckk! lepasin woi lepasin.."

gerald tak menghiraukan teriakan nindi dia masih memegang erat tangan nindi kemudian membawanya ke taman belakang.

sedangkan rendi merasa tak terima karena gerald mendekati kembali sahabatnya. ralat mantan sahabat.
sebenarnya rendi ingin sekali kembali dekat dengan nindi walaupun mereka tak bersahabat tapi sepertinya nindi memang menjauh darinya.

tak bersahabat bukan berarti tak berteman kan..

saat sampai di taman gerald menatap nindi dengan lekat.

"kenapa?! lo sarap yah tiba tiba gak ada ujan gak ada angin narik narik gue ke sini!!"

"ngapain nyalahin yusuf. gue tau bukan yusuf yang natap lo!"

"yah terus siapa lagi..."

"Rendi."

Nindi langsung terdiam tanpa enggan untuk berbicara. nama itu membuat hati nindi sesak dan tak bisa berkata kata lagi.

"ada apa? sebenarnya kalian berdua.."

nindi langsung menoleh dan mendapati gerald yang juga sedang menatapnya dengan menelisik
nindi meneguk ludahnya susah payah saat wajah gerald sangat dekat dengan jaraknya.

mungkin jarak mereka cuman 5 senti.
sontak membuat nindi menjauhkan wajahnya dari wajah gerald. ini tak baik ini tidak bagus untuk nindi.

"bukan karena gladis kan?"

Bersambung

sekian

terima gaji

seeyou

bubayy

30 hari[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang