Awal dari hasrat

16K 378 4
                                    

Sabtu sore hari, Jay datang mengunjungi Mrs.Winasa.

Kunjungan yang pertama setelah Mrs. Winasa seminggu berbaring dirumah sakit. Pria dewasa dengan tinggi badan 180 cm itu menggunakan baju berwarna ungu soft dipadukan dengan celana jeans hitam dan sepatu santai berwarna coklat. Tangannya dihiasi dengan jam tangan rolex. Warna rambutnya yang hitam , rahang wajahnya yang terbentuk menambah kejantanan dan pesona tampannya. Wajar Kaum hawa sangat mengingini seorang Jay. Jay melewati setiap koridor rumah sakit menuju ruang VVIP rawat inap Mrs. Winasa. Sebelum sampai keruangan inap, banyak orang yang berdecak kagum seakan mendambakannya. Dirinya sendiri menyadari itu. Lalu semakin meninggikan kepercayaan dirinya , dengan berjalan angkuh. Lebih tepat nya sombong!! Terkadang ia memainkan senyuman dan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana kemudian memainkan ipone 6S dengan gaya meskulinnya. Seandainya saja ada radar penghitung kesombongan seseorang Jay masuk dalam pringkat tertinggi. Sepertinya.

"Dari mana saja kamu kak??" Axy menepuk pundak Jay yang jauh lebih tinggi diatasnya.

"Urusan pekerjaan Xy"

"Kak, jangan buat mama khawatir. Jujur saja ini terjadi karena kakak juga. Axy tak akan memaafkan kakak seandainya kakak datang hanya menambah beban pikiran mama!"

"Tidak ada urusan dengan ku Axy! Jangan menuduh sembarang. Tolong jaga ucapan mu"

"Tapi itu memang benar kak. Mama semakin sakit semenjak anak perempuan Mr. Grandt menolak untuk menikahimu. Apa yang Axy dengar , ia tetap menolak meskipun mama sudah menangis dikakinya. Bagaimana ini terjadi bukan karena kau kak?? Seandainya kau menjadi pria yang baik itu tak akan terjadi"

Axy menangis. Jauh dari lubuk hatinya ia menangisi nasib Mrs. Winasa yang semakin melemah.

"Apa yang kamu katakan Axy? Siapa dia sampai berani-beraninya menolak permintaan mama?"

"Aku tidak tahu kak. Dia putri pertama Mr. Grandt. Dia seorang yang sangat baik. Itu menurut penuturan Papa. Aku saja belum pernah bertemu dengannya"

"Secantik apa dia dan sebagus apa?? Sampai akhirnya dia berani menolak ibu dari Jay Winasa??"

"Sudah kak!! Itu hak dia. Kalau saja kakak adalah pria yang memiliki background yang baik pasti itu semua tidak akan terjadi. Sekarang temuilah Mama. Sudah lebih dari seminggu mama dirawat, ia tidak mau makan dan bicara"

Axy mendorong tubuh Jay sampai pada akhirnya Jay langsung bertatap muka dengan Mrs. Winasa. Jay menatap wajah cantik itu. Wajah yang selalu cantik baginya, yang tak bisa dibandingkan dengan wanita level manapun. Mrs Winasa, Kecantikan dari wajahnya tak berkurang sama sekali, hanya saja kemurungan itu membuat atmosfir inert beauty yang ia miliki sedikit tertutup. Wanita itu membuka matanya, menatap dengan pandangan kosong. Tubuhnya yang putih, bersih dan halus masih membuat kecantikannya bertahan. Tapi ia sudah seperti manusia tanpa roh. Ia tak memiliki gairah dan kekuatan super lagi yang selama ini dipertontonkannya untuk keluarga dan semua orang. Bagaimana ia sebagai seorang sulung ditengah keluarga mampu membangkitkan gairah sang mama?? Sepertinya hanya itu sajalah yang Jay pikirnya. Ia tak mau karena hal sepele dan membodohkan itu membuat Mrs. Winasa hancur.

"Mama, Jay datang. Bicaralah! Apa yang mama butuhkan akan Jay penuhi"

Tak ada respon dari Mrs. Winasa

"Mama, apa yang mama perlukan? Jay akan penuhi"

Nihil respon.

"Axy, tolong ambilkan makanan untuk mama, biar aku yang memberinya."

Axy menurut dengan cepat. Harapnya, semoga saja Jay bisa memberi pemulihan untuk Mrs Winasa sampai akhirnya ia bisa tenang dan kembali menjalani aktifitas seperti biasanya. Axy berasumsi.

Makanan itu sekarang sudah ada ditangan Jay. Dengan lembut Jay mengangkat kepala Mrs. Winasa sehingga nyaman untuk memberikan sang mama makan. Kumudian mengikatkan celemek kecil dileher Mrs. Winasa untuk menghalangin kotoran sisa nasi langsung menempel di tubuh sang mama.

"Ma.. Makanlah"

Mrs Winasa hanya menutup mata saja. Ia tak membuka mulutnya sedikitpun.

"Mama.... !!"

"Ayolah... Buat apa sih mama seperti ini?"

"Sudahlah kak, jangan paksa mama. Mama sudah menolak mu untuk memberinya kan"

"Tidak Axy! Ini harus diakhiri!! Bagaimanapun ceritanya!"

"Bagaimana bisa?! Harusnya kamu segera berubah kak. Tinggalkan semua ego dan keburukanmu. Biarkan putri Grandt melihat cover mu yang baik dan bisa diharapkan"

Axy menangis. Suasana semakin rumit. Jay tak tahu harus berbuat apa. Ia ingin menghantam semua barang yang ada diruangan itu, kalau saja Mrs Winasa tidak didalam ruangan itu.

'Akan ku beri kau pelajaran hebat! Lihat saja nanti. Siapa kau sampai pada akhirnya bisa menghancurkan keluarga ku.

Pembalasan??? Pembalasan apa yang tertanam dalam keegoisan dan sifat tempramentalnya?? Bagaimanakah dia mampu membalaskan dendamnya itu?? trik apa yang sedang direncanakannya?

CommitmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang