Awal dari ultimatum

19.6K 401 1
                                    

Keluarga Mr. Dan Mrs Grandt memang pantas berbahagia dan berbangga hati. Mr. Stevanus datang memberi bantuan yang besar bagi keluarga mereka. Menyelesaikan hutang piutang sebesar 2,5 Trilliun,  angka yang cukup fantastis. Sekarang keadaan ekonomi mereka kembali normal. Perusahaan juga bisa beraktifitas seperti biasanya. Penutupan perusahaan yang didirikan Mr. Grandt tidak akan terjadi. Karyawan akan kembali memiliki penghasilan menetap. Mereka berhutang budi atas Mr. Stevanus. Konglomerat terkaya di Indonesia. Dia,  Mr. Stevanus adalah pengusaha kaya yang memiliki apa saja. Perusahaan, usaha marketing, sekolah, perguruan tinggi, bank perkreditan, koperasi, kuliner, hotel segala bidang beliau kerjakan. Sekarang karirnya semakin menanjak. Setahun yang lalu Beliau masuk majalah Times karena kesuksesannya didalam management dan bisnis. Mr. Stevanus memiliki seorang istri yang cantik , semua mengetahuinya dari media televisi yang sering memberitakan kegiatan sosial yang dikelola dibawahnaungan keluara Winasa. Mr dan Mrs winasa memiliki tiga orang anak, 2 pria dan 1 perempuan. Mereka bertiga memiliki wajah yang sangat tampan dan cantik yang pasti membuat iri orang yang melihat mereka. Sayang anak pertama dalam keluarga Winasa sangat brutal dan tak bisa diharapkan. Jay terkenal karena wajahnya yang tampan dan sifatnya yang sangat buruk. Ia duduk di kursi wakil direktur disalah satu anak perusahaan keluarga Winasa. Sedangkan kedua anak yang lain masih belum menunjukkan sifat yang terlalu 'mengerikan' seperti Jay. Meskipun tak sama dengan abangnya, Ray dan Axy sangat doyan menghamburkan uang untuk hal-hal yang tidak berguna. Tingkat keborosan yang sangat akut.

Echa, wanita kelahiran 1991 silam adalah perempuan yang anggun dan mandiri.  Bukan seperti perempuan kebanyakan yang terkadang memberi kesan murahan pada dirinya sendiri. Echa terlahir menjadi perempuan yang cukup mengerti arti integritas dan komitmen. Terlahir sebagai putri seorang pengusaha sukses tak lantas membuatnya tinggi hati dan arogan. Echa baru saja memulai karirnya didunia pekerjaan. Ia memiliki seorang adik yang sedang kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia jurusan teknik industri.

Masalah yang sudah terselesaikan menurut Mr. Grandt ternyata masih memiliki babak baru. Keluarga Winasa yang diwakili oleh Mr. Stevanus mengatakan dengan baik dan halus bahwa beliau ingin anak sulung keluarga Grandt menikah dengan anak sulungnya Jay.  Saat mendengar itu, Mr. Grandt tak mampu berkata apa- apa. Ia berkata akan membicarakan hal ini pada istri dan anaknya yang akan menerima perjodohon ini, Echa. Sesungguhnya  betapa terpukulnya Mr. Grandt ketika somasi "halus" itu terlayangkan. Ia sangat menyesal, karena masalah bermula dari hutang piutang yang dilunasi secara cuma-cuma oleh keluarga Winasa. Ia tak menyangka akan mengorbankan anak sulungnya sendiri. Ia tak tahu apakah harus menolak permintaan Mr. Stevanus atau malah menerima pinangan tersebut. Di ruang hati terdalam, ia tak ingin menikahkan anaknya dengan laki-laki yang buruk seperti Jay. Semua sudah mengetahui sifat pria sulung Winasa itu. Jay benar-benar pria yang mengerikan. Sesampainya dirumah Mr. Grandt menarik paksa sang istri masuk ke kamar. Membicarakan keinginan Mr. Stevanus.

"Papa bilang apa?? Tidak bisa Papa!! Jay itu laki- laki yang tidak baik. Bagaimana mungkin kita memberikan anak kita kepada laki-laki itu!! Meskipun ia keluarga kaya raya!" nada bicara Mr. Grandt semakin meninggi.

" Ya.. Papa tahu bunda. Tapi gimana lagi bunda? Papa tidak bisa berpikir. Kalaupun sekarang perusahaan sudah membaik tapi pendapatan perusahaan belum ada 2,5 Trilliun bunda. Bagaimana kita membayarkan pemberian keluarga Winasa?"

Pribahasa , ibarat memakan si buah simalakama sangat sesuai untuk Mr dan Mrs grandt . Mereka tak mampu untuk berkata-kata.

"Oh.. Biar Papa cari pinjaman untuk melunasi uang pemberian mereka bunda. Setidaknya kita harus berusaha menggagalkan rencana keluarga Winasa, meski harapannya sangat tipis"

Mereka menyayangi putri-putrinya. Tak ingin membarter putri sulungnya dengan uang senilai 2,5 T.

Mereka melupakan segala sesuatunya! Meratapi masalah baru dalam episode kehidupan keluarga besar Grandt. Mrs dan Mr Grandt menangis semalaman. Mereka saling menguatkan dan berdoa untuk segala sesuatu yang paling baik bagi keluarga mereka. Segala yang terbaik untuk putri sulung yang mereka kasihi.

CommitmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang