——COMMITMENT——
Meninggalkan jejak kaki , berjalan mengikuti kebisingan kota. Merebahkan tubuh ditengah taman kota. Sepertinya jam sudah menunjukkan waktu tengah malam. Echa masih saja menghabiskan waktu terduduk di ayunan yang ada dipinggiran taman. Ia memandang langit yang semakin mencekam. Sesekali menghembuskan nafas ke udara yang semakin dingin dan menusuk tubuh.
"Apa yang harus aku lakukan? Hari pernikahan ku akan digelar lusa. Aku tidak bisa memberikan tubuhku atas pernikahan ini. Solusi apa yang bisa menyelesaikan? Manusia bajingan itu tidak layak menerima diriku. Meskipun aku tak memiliki banyak uang seperti keluarganya, tapi aku jauh lebih baik daripadanya. Ingin sekali aku menjambak-jambak rambut pria yang memiliki sifat seperti binatang itu. Ahhh sudahlah, buat apa kepalaku penuh dengan dendam, mendapatkan dendamku sajapun dia tak layak"
Echa melangkahkan kaki menuju halte. Mengakhiri pertualangan hari ini. Sudah sangat sepi. Dengan memainkan S-7 yang ada digenggaman, dengan sabar ia menantikan bus yang akan membawanya untuk kembali kerumah.
"Ayo naik!! Jangan menguji kesabaranku"
Jay! Dia ada disana.
"Apa-apaan kamu? Tolong lepaskan tangan kamu bajingan"
Jay diam dan menatap tajam.
"Tidak perlu bersandiwara didepanku. Dan jangan mempersulit saya dihadapan semua orang. Apa yang tidak bisa aku kontrol? Semua ada dalam kendaliku, termaksud harga dirimu"
"Diam!! Enyalah dari hadapanku. Aku masih bisa pulang sendiri. Siapa juga yang minta pria jahat sepertimu menjemputku!!"
Dia merampas tas Echa. Tas kulit berwarna merah itu, bahkan S7 yang ada digenggamannya.
"Masih tidak mau pulang? Pulang bersamaku sekarang! Masuk mobil"
"Tidak mau, dan tolong kembalikan milikku sekarang juga"
"Bisa juga nyalimu"
Jay melempar S7 Echa. Membantingnya kearah aspal jalan sampai tak berbentuk. Echa terdiam. Menatap apa yang sudah Jay lakukan padanya.
"kalau tidak mau pulang aku akan menyeret mu pulang dengan paksa wanita gila"
Echa masih mematung. Sepertinya pikirannya sudah melayang.
Dengan cepat kilat, Jay menyeret tangannya dengan paksa. Mendorong kepalanya untuk masuk dan duduk dibangku mobil. Kemudian menyampakkan tas Echa tepat dipangkuannya.
"Kita batalkan saja pernikahan ini. Aku bukan barang atau mainan yang bisa kau lukai sesukamu. Aku perempuan lemah seperti kebanyakan. Aku bukan terbuat dari baja"
Echa mencurahkan isi hatinya ketika mobil itu sudah mulus meluncur diatas aspal.
"Itu yang aku inginkan. Batalkanlah, kerena aku pun tak sudi menikah dengan perempuan laknat sepertimu"
"Cukup. Kau sudah menghinaku.Tolong diamlah! Seakan kita tak saling kenal dan tidak punya masalah apapun"
Alih-alih membuat suasana tenang, Jay memutar lagu lagu Rock, judul? Echa tidak tahu. Tak butuh waktu yang lama mereka sampai dikediaman Grandt.
Sebelum turun, Jay memberi peringatan kepada Echa.
"Tutup mulutmu jika kamu tak ingin ada masalah"
Echa tak mempedulikan Jay. Ia keluar dan membanting pintu mobil.
"Selamat malam sayang, aku mencintaimu. Besok mama operasi pengangkatan payudara, aku jemput jam 08.00 pagi"
Jay berteriak untuk membuat alibi dia adalah pria yang baik.
——COMMITMENT——
Entah apa yang ada dipikiran seorang jay, keturunan winasa. memperlakukan echa layaknya seperti binatang piaraan. bermain sesuka hatinya. Tiga hari lagi pernikahan akan dilangsungkan. ia meminta ijin pada keluarga Grandt dan Winasa untuk membawa echa dalam perjalanan bisnisnya ke Tokyo. alih alih membawa, ia menyekap echa di apartmen yang biasa ia kunjungi bersama wanita-wanita untuk memuaskan nafsu bejat. echa dijaga ketatat oleh para bodyguard yang sudah ia perintahkan. diruangan serba putih itu, Echa merontak berteriak. tangannya di ikat, mulutnya dibekap, dress yang ia kenakan sudah lusuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Commitment
RomanceTerpendalam dalam lara, menangis dalam kesunyian malam. Malam pun tak mendengarkan nyanyian sedihku. Aku menghentakkan kaki dan tubuh yang sangat lemah. Melampiaskan kemarahan pada dunia ini kepada tubuhku sendiri. Menjambak rambut , menghantamkan...