Menjalani hidup dengan penuh kemewahan membuat Jay, Ray dan Axy tidak menghargai apapun dalam hidup ini. Segala sesuatunya bisa dibereskan dengan uang. Uang memberikan kepuasan kepada ketiga anak Winasa itu. Kemanjaan , glamor dan gaya hidup berlebihan menjadi life style yang ada pada mereka. Sebelum mereka ada didunia ini juga Winasa sudah memiliki kegelimpahan harta. Ketiga anak Winasa menjadi orang-orang sosialita yang selalu menghamburkan seluruh materi. Jay terlahir dengan temprament kolerik. Ia adalah anak sulung yang sangat menakutkan bagi dunia luar. Dingin, arogan dan suka berganti pasangan. Hanya dengan duit yang ia punya, ia mampu membeli semua wanita sesuka hati dan dengan waktu yang ia tentukan. Ia menjadi pribadi yang liar. Dua tahun yang lalu ia resmi bercerai dengan seorang model keturunan thailand-Indonesia. Jay menikahinya Oek Chan untuk mempertahankan popularitas sang model. Dari awal pernikahan itu sudah tidak sehat. Mereka menikah diatas perjanjian, Oek Chan akan menjadi pelayan pribadi Jay yang harus memberikan apapun yang Jay minta dalam waktu dan keadaan bagaimanapun asal Jay mau memberikan kemewahan dan popularitas nomor satu bagi Oek Chan. Dimana peran keluarga Winasa dalam pernikahan Jay dan Oek Chan? Mr dan Mrs Winasa sudah menetang ikatan suci yang dianggap main-main oleh kedua anak muda itu. Mereka menghalangi terjadinya pernikahan, tetapi apa daya, Jay tetap pada keputusan gila yang dianggapnya mantap. Mrs Winasa sangat menentang. Karakter Oek Chan dan Jay sangat tidak cocok. Asumsi seorang ibu. Karena pada akhirnya terbukti mereka bercerai dengan membawa permasalahan harta gono gini yang diinginkan Oek Chan. Berita itu memukul Mrs Winasa. Betapa pedihnya ketika Jay masih menganggap semua gampang dan mudah diselesaikan meskipun masalah itu sudah membawa masalah bagi seluruh keluarga Winasa secara moril. Untung saja mereka tak memiliki keturunan. Selalu ada yang perlu disyukuri dari seluruh kehidupan, bagi mereka yang melihatnya dengan sudut pandang yang berbeda.
Anak kedua Ray, apakah dia berbeda? Ray seorang peminum dan play boy. Setiap hari ia akan pulang dengan kondisi tak sadarkan diri. Ia membawa beban masuk kedalam rumah. Untung saja studinya sudah selesai. Selesai dengan uang. Ray suka menghambur-hamburkan uang dengan membeli barang yang menurutnya masuk akal. Ikut touring motor gede, pacu kuda dan pemanah membentuk karakter yang sangat sanguin dan melankolis. Ia memiliki banyak pergaulan. Pergaulan dengan taruhan kantung minimal 70 juta per setiap saatnya. Sangat Hedonisme. Siapa bisa menjamin Ray masih perjaka?? Entahlah, Ray juga menambah deretan panjang kesulitan Mrs Winasa. Seorang ibu yang memimpikan kedewasaan Winasa Child.
Axy, gadis belia yang sekarang sudah duduk di salah satu universitas ternama, jurusan akuntansi. Anak bungsu didalam keluarga Winasa. Satu-satunya perempuan membuat perhatian Winasa sangat tercurah untuk Axy. Hal itu tak lantas membuat Axy menjadi mandiri dan tangguh. Ia menjadi gadis yang gampang menangis, tidak mandiri, manja dan juga suka menghamburkan seluruh materi yang diberi untuk membeli segala barang yang ia suka dan tidak sukai. Hanya saja, Axy masih memiliki hati untuk terus peduli dan care untuk menemani Mr dan Mrs Winasa disaat ia memiliki banyak waktu. Naluri seorang perempuan atau naluri anak bungsu.
Mr Winasa dengan teguh berdiri dengan kehormatan yang sudah ia bangun dari puluhan tahun yang lalu. Kalau saja ketiga anaknya bisa mengikuti sedikit jejaknya, hidupnya sungguh sangat sempurna, lengkap sudah ia memiliki kebahagian didalam dunia. Begitu juga dengan Mrs Winasa, yang sangat terkenal dengan kebaikan dalam kesehariannya. Beliau juga merupakan aktifis bagi perempuan yang teraniaya. Bagi anak-anak yang tidak mampu bersekolah , ia memberikan aliran dana yang jelas. Dalam relung hatinya sering kali menangis. Dosa apakah yang sudah ia kerjakan sampai pada akhirnya ketiga anak yang dipercayakan bagi mereka tidak ada satupun yang mengikut jejak Mr Winasa dan dirinya.
Kami sudah menabur gandum tetapi yang dituai adalah semak duri,
Sedikitpun Usaha Tak Ada Yang Berguna
Perasaan malu masih terus menderu karena hasilnya
Apakah ini karena murka Tuhan?
Kami hidup dalam ketidak seimbangan
KAMU SEDANG MEMBACA
Commitment
RomanceTerpendalam dalam lara, menangis dalam kesunyian malam. Malam pun tak mendengarkan nyanyian sedihku. Aku menghentakkan kaki dan tubuh yang sangat lemah. Melampiaskan kemarahan pada dunia ini kepada tubuhku sendiri. Menjambak rambut , menghantamkan...