Min Hyuk meletakan goody bag Chanel yang berisi tas keluaran terbaru di meja tengah ruang keluarga kemudian mengecup puncak kepala Nyonya Han yang tengah asyik menikmati teh-nya.
"Maaf aku baru bisa memberi salam untuk ibu sekarang, seminggu ini aku sibuk jadi tidak bisa menghubungi ibu dengan baik."
Nyonya Han meletakkan cangkir tehnya, kemudian meraih goodybag yang menarik perhatiannya itu. Wajahnya tampak semakin sumringah begitu mengeluarkan isi goodybag itu yang ternyata sebuah tas Chanel keluaran terbaru yang sangat ia idam-idamkan. Min Hyuk memang tidak pernah gagal dalam membawakan oleh-oleh untuk ibunya. Sesekali wanita paruh baya itu mencoba mengenakan tas terbaru itu di bahunya.
"Jadi seminggu ini kamu kemana saja? Bukan untuk urusan kantor kan?" Tanya Nyonya Han sambil mematut-matutkan diri.
Min Hyuk tersenyum tipis, "Benar ibu, aku pergi refreshing."
"Kemana?"
"Sejak kapan ibu menjadi sangat penasaran seperti ini?"
"Ibu hanya mengkhawatirkanmu. Kamu tidak menemui gadis penjual seafood itu kan?"
Min Hyuk tertawa, "Oh iya, ibu sudah pernah bertemu dengannya. Dia cantik kan bu? Sebentar lagi akan menjadi menantu... "
"Min Hyuk! Ibu tidak suka kamu berhubungan dengan gadis rendahan itu!" Nyonya Han emosi.
"Sudah! Cukup sekali aku mengikuti keinginan ibu! Selanjutnya tentang siapa yang menjadi pendampingku, aku akan memilihnya sendiri. Aku harap ibu tidak mengganggu Chae Rin lagi."
"Min Hyuk!"
"Aku tidak akan mengubah pendirianku."
"Dia hanya ingin uangmu!"
Min Hyuk menatap ibunya datar, "Karena sepertinya sudah cukup, aku mohon undur diri." Min Hyuk menganggukkan kepalanya, kemudian membalik badannya dan melangkah menjauh.
"Min Hyuuukkk! Kim Min Hyuk! Ibu tidak akan pernah menyetujui hubungan kalian!" Teriak Nyonya Han berusaha untuk menghentikan Min Hyuk. Sayangnya pemuda itu terus berlalu tanpa menggubris kata-kata yang diucapkan ibunya.
Nyonya Han melempar cangkirnya frustasi sampai pecah berkeping-keping.
Gadis itu. Gadis itu benar-benar telah mngelabuiku. Awas saja, kamu tidak akan kulepaskan begitu saja!
***
"Suamiku, bagaimana kalau kita menjodohkan Min Hyuk dengan putri Pak Lim, teman kuliahmu dulu itu, menurutku dia cukup pantas mendampingi Min Hyuk." Usai menyantap makan malam Nyonya Han menyampaikan maksudnya kepada sang suami. Kini keduanya tengah bersantai di ruang keluarga.
"Kenapa tiba-tiba?"
"Min Hyuk sudah sangat pantas untuk menikah, pertunangan yang gagal dengan keluarga Park juga sudah 2 tahun berlalu. Oh iya, pada saat perjamuan dengan Pak Lim kemarin aku melihat putrinya Eun Bi. Dia juga sangat pantas untuk menikah. Background pendidikan dan pekerjaannya juga bagus. Dia seorang dosen, sedikit banyak bisa membantu Min Hyuk mengatur Yayasan Pendidikan kita."
"Apa dia tidak punya calon? Bagaimana dengan Min Hyuk sendiri?"
"Nyonya Han tersenyum, " Aku kemarin sudah bertanya kepada Eun Bi, dia saat ini memang belum memiliki pasangan. Untuk Min Hyuk, kamu kan tahu sendiri dia selalu sibuk dengan pekerjaannya. Mana sempat berkencan. Aku sudah sangat rindu hari-hari bisa menimang cucuku."
"Begitukah?"
"Kurasa Min Hyuk sudah saatnya terlibat dalam pengelolaan perusahaan kita, dengan menikah, setidaknya Min Hyuk bisa diserahi tanggungjawab meskipun dibantu istrinya. Siapa yang akan melanjutkan usahamu jika Min Hyuk terus saja mengabdi pada perusahaan lain?"
Pak Kim menimbang-nimbang dengan yang diucapkan Nyonya Han memang ada benarnya, "Terserah Min Hyuk saja, Aku tidak ingin menjadi orang tua yang otoriter yang selalu mengaturnya. Malah lebih baik jika dia bisa mandiri. Urusan perusahaan bisa diserahkan kepada orang yang benar-benar kompeten dibidangnya."
"Apakah itu artinya kamu akan membiarkan Min Hyuk terus saja membujang?"
"Masalah perjodohan bicaralah sendiri dengan Min Hyuk. Aku tidak akan terlibat."
"Apakah kamu mengatakan ini karena kamu sudah punya cucu dari anak-anakmu yang lain? Apakah kamu juga bermaksud untuk mewariskan perusahaanmu pada mereka?"
"Istriku, jaga bicaramu!" Pak Kim mulai tidak senang jika Nyonya Han menyinggung tentang anak-anaknya dari istri yang lainnya itu. "Aku tidak suka jika kamu mulai berasumsi seperti ini!" Pak Kim bangkit dari tempat duduknya dan meninggalkan Nyonya Han dari ruang keluarga itu dan pergi ke ruang kerjanya.
Nyonya Han mendengus kesal, dari romannya jelas Pak Kim tidak mendukungnya.
***
Seorang gadis modis berusia 28 tahunan berjalan dengan langkah pasti menuju sebuah restoran merah di sekitar gangnam. Sesekali dia melihat ponselnya untuk memastikan nomor meja yang harus dia datangi. Gadis itu adalah Lim Eun Bi. Dia ada janji temu dengan Nyonya Han.
"Nyonya Han." Eun Bi membungkukkan badannya sopan sambil menyapa Nyonya itu ramah.
"Oh kamu sudah datang," Nyonya Han menyentuh bahu Eun Bi dan keduanya bercipika-cipiki. "Duduklah."
"Maaf membuat anda menunggu."
"Ah tidak masalah, aku tahu kesibukanmu menjadi dosen. Eun Bi kamu cantik sekali."
"Terimakasih Nyonya, jadi maksud anda mengundang saya kemari... "
"Oh iya, soal itu, aku ingin kamu berkencan dengan putraku."
"P-putra anda? Kim Min Hyuk, Managemen representative POSCO?" Eun Bi tampak terkejut sekaligus tak percaya.
"Benar, kamu masih belum punya pasangan kan? Maukah kam mencoba berkencan dengannya?"
Eun Bi semakin tidak percaya mendengar tawaran Nyonya Han yang tampak mengiurkan. Bagaimana tidak, Management Representatif bukanlah jabatan yang sembarangan. Dia bisa mendapatkan banyak keistimewaan jika bisa menjadi kekasih Min Hyuk. sayangnya sebenarnya Eun Bi sudah memiliki kekasih, tapi tawaran Nyonya Han sangat sayang untuk dilewatkan bukan?"
"Bagaimana?" Ulang Nyonya Han.
Eun Bi kembali fokus pada Nyonya Han, "Apakah Pak Kim Min Hyuk tidak keberatan jika berkencan dengan saya?"
Nyonya Han tersenyum, "Dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya sampai tidak bisa meluangkan waktu untuk mencari jodoh. Bertemu saja dulu. Siapa tahu ada kecocokan di antara kalian. Bagaimana?"
Eun Bi menghela nafas berat, jelas bukan keputusan yang mudah memilih antara kekasihnya yang sudah setahun ini dipacari atau Kim Min Hyuk dengan segala kegemilangannya.
"Apakah ada sesuatu yang mengganggumu?" Tanya Nyonya Han tiba-tiba karena menyadari Eun Bi tidak segera memutuskan.
"Ah. T-tidak. Saya hanya hkawatir Pak Kim tidak bisa menerima saya yang sederhana ini."
Nyonya Han tertawa, "Menurutku kamu cukup layak."
"Baik Nyonya."
Nyonya Han tersenyum lega, "Aku akan segera memilih harinya untuk kalian berdua bertemu."
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/274545942-288-k517064.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Stupid Drama ~The End
Short StoryChae Rin adalah seorang gadis penggila drama. Banyak quotes dalam hidupnya diambil dari drama-drama yang dia tonton setiap hari. Di usianya yang sudah hampir menginjak krpala tiga dia belum menikah, bahkan untuk berkencan sekalipun. Duh... Kira-kir...