Chapter 15

46 7 0
                                    

Matahari sudah cukup tinggi, Chae Rin dan Min Hyuk masih berjalan menyusuri tepian pantai berpasir putih itu.

"Hari ini adalah hari yang terbaik dari sekian banyak hari yang pernah ku lalui. Tak kusangka ada hari seperti ini dihidupku."

Chae Rin mendengarkan dengan seksama, "kupikir juga begitu, baru kali ini aku bisa meletakkan sedikit bebanku. Sejenak. Sebenarnya kita punya banyak kesamaan ya, kita terlalu sibuk mengejar kesuksesan sampai melupakan dirimu sendiri."

Min Hyuk menatap wajah mungil Chae Rin, kemudian tersenyum tipis. Semakin dia mengenal Chae Rin entah mengapa Min Hyuk semakin terpesona dengan gadis ini. "Benar, apakah kamu baru menyadarinya?"

Chae Rin membalas senyuman Min Hyuk, "Benar."

***

"Il Jeong, apakah jadwal Min Hyuk hari ini sibuk? Aku sudah menghubunginya beberapa kali, tapi dia tidak mengangkatnya." Pagi itu, selepas sarapan. Nyonya Han menghubungi Il Jeong setelah mendapatkan pesan dari suaminya jika teman kuliahnya dari London akan datang beserta keluarganya.

Il Jeong yang baru bangun dari tidur tampak kebingungan, tidak mungkin dia menyampaikan kalau Min Hyuk pergi ke Gangwon ke rumah Chae Rin kan?

"I-itu... Saya akan lihat jadwalnya Nyonya, saya akan menghubungi anda kembali."

"Kamu kan asistennya, apa kamu tidak bisa mengingat jadwalnya? Hari ini dia tidak sibuk kan??"

Il Jeong gugup, "Hari ini beliau memang tidak ada agenda, tetapi beliau punya banyak komunitas yang jadwalnya beliau atur sendiri." Il Jeong mencoba mencari alasan.

"Coba hubungi dia dan suruh dia pulang, ada teman kuliah ayahnya akan datang nanti malam. Lebih baik bisa menyambut bersama Min Hyuk." Perintah Nyonya Han.

"Baik Nyonya, akan saya sampaikan pesan anda."

***

Setelah selesai menikmati alam, Min Hyuk dan Chae Rin kembali ke mobil. Min Hyuk sempat melihat phonselnya yang dia tinggal di mobil saat keluar tadi, rupanya ada pesan dan panggilan terlewat untuknya.

09.03 KST panggilan tidak terjawab dari Ibu
09.03 KST panggilan tidak terjawab dari ibu

09.34 KST pesan dari Il Jeong
Nyonya Han menghubungi saya, meminta anda untuk pulang. Ada makan malam bersama teman kuliah Pak Kim.

09.35 KST pesan untuk Il Jeong
Sampaikan pada ibuku, aku sedang keluar kota urusan bisnis.

09.35 KST pesan dari Il Jeong
Maaf, saya terlanjur mengatakan anda tidak ada jadwal. Lebih baik anda menghubungi beliau langsung.

Min Hyuk mendengus kesal. Makin kesini Il Jeong makin kelewatan. Mengapa tidak membuatkan alasan saja?

"Ada apa? Ada yang menganggumu?" Suara Chae Rin yang sudah duduk disamping Min Hyuk mengejutkannya.

"Tidak, tunggu sebentar aku harus menelepon seseorang." Min Hyuk keluar lagi dari mobilnya dan melangkah menjauh dan melakukan panggilan di nomer ponsel ibunya.

"Halo ibu, aku sudah mendapatkan pesannya dari Il Jeong, saat ini aku sedang keluar kota, aku tidak bisa pulang."

"Keluar kota?"

"Benar, kamis besok aku baru akan kembali. Maaf aku tidak bisa menemani makan malam kalian."

"Urusan apa?"

"Aku sedang sibuk, sampai jumpa kamis depan!" Min Hyuk langsung menutup sambungan telepon dengan ibunya dan kembali menghampiri Chae Rin.

"Tadi aku menelepon ibuku. Dia mencariku, tapi aku tidak ditempat kan.

Bola mata Chae Rin bergulir, " Kamu tidak perlu menjelaskannya kepadaku. Lagipula itu urusanmu kan?"

"Yah, karena aku tidak ingin kamu berfikiran macam-macam. Bukankah hubungan itu terbangun dari keterbukaan dan kepercayaan. Aku ingin kamu percaya padaku..."

Chae Rin tersenyum canggung, "Sudah ya, aku sudah sangat lapar. Ayo pergi makan."

***

Nyonya Han tidak tenang, firasatnya tidak enak. Memang sudah kerap kali Min Hyuk keluar kota bahkan keluar negeri tanpa memberi kabar sebelumnya. Tapi dia tidak pernah menyembunyikan urusannya seperti ini. Buru-buru memutuskan sambungan telepon seolah menyembunyikan sesuatu.

Mungkinkah Min Hyuk memiliki seorang kekasih?

Lagi, Nyonya Han menghubungi Il Jeong.

"Il Jeong, apakah Min Hyuk punya kekasih?"

"Maksud anda?"

"Apakah dia masih berhubungan dengan nona muda pemilik kedai Seafood itu?"

Il Jeong gelagapan, bagaimana bisa Nyonya Han tahu tentang Chae Rin.

"Halo Il Jeong... "

"Maaf Nyonya, saya tidak mengerti arah pembicaraan anda."

"Kamu itu bisa bekerja dengan benar tidak sih? Bagaimana bisa kamu tidak tahu siapa yang tengah dekat dengan Min Hyuk!?"

"I-itu adalah ranah pribadi Pak Kim, saya tidak mungkin mencampurinya." 

"Benarkah? Percuma bicara denganmu!" Nyonya Han yang emosi segera menutup sambungan telepon dengan Il Jeong. Pembicaraan dengan Il Jeong semakin membuat Nyonya Han tidak tenang.

Seharusnya aku tidak menelan bulat-bulat ucapan gadis itu yang menyampaikan tidak tertarik sedikitpun pada putraku. Bodohnya aku! Seharusnya aku mengawasinya dengan benar.

Nyonya Han kembali meraih gawainya dan memanggil seseorang diujung telepon sana, "Ajudan Lee, aku ingin kamu memerintahkan orang untuk mengawasi Shin Chae Rin. Laporkan jika dia bertemu dengan Min Hyuk dan laporkan apa yang mereka bicarakan."

"Baik Nyonya."

***

Sepeninggal telepon dari Nyonya Han Il Jeong jadi waspada, bagaimana bisa ibu Min Hyuk tahu tentang Chae Rin. Ini akan menjadi masalah besar, jelas dari nada suaranya Nyonya Han tidak suka Min Hyuk berhubungan dengan Chae Rin. Il Jeong mondar mandir dalam kamarnya dengan tidak tenang. 

11.00 KST pesan dari Il Jeong
Sepertinya Nyonya Han sudah tahu tentang nona Shin. Lebih baik anda waspada.

TBC

Queen of Stupid Drama ~The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang