Min Hyuk mengantar Chae Rin sampai restoran, tapi belum sempat Min Hyuk membukakan pintu untuknya gadis itu sudah membukanya lebih dulu dan berlari ke dalam restoran tanpa mengucapkan satu atau dua patah kata untuk Min Hyuk. Mengetahui hal itu, Min Hyuk berusaha mengejar Chae Rin tapi Da In sudah menghadangnya dengan tangan yang terlentang.
"Heit...heits... Heitss...Pak Kim, anda jangan ganggu Chae Rin lagi! Dia begitu karena ulah ibumu kan?!"
"Chae Rin. Ya! Shin Chae Rin!" Min Hyuk yang terhalang Da In hanya bisa menatap Chae Rin yang menghilang dibalik pintu seraya memanggil-manggil nama Chae Rin.
"Iya benar, ini ulah ibuku! Tetapi aku tidak akan tinggal diam jika terjadi sesuatu pada Chae Rin."
***
Semalaman ini Chae Rin tidak bisa tidur dengan tenang, dia memikirkan tentang kondisi Min Hyuk yang depresi. Tidak bisa dipungkiri hati Chae Rin sebenarnya juga sudah mulai condong kepada Min Hyuk, sayangnya setelah mengetahui kondisi kejiwaan yang dialami Min Hyuk membuat Chae Rin menjadi takut. Jangan-jangan perhatian Min Hyuk untuknya benar-benar hanyalah semu dan masih berada dibayang-bayang Mi Soo. Chae Rin khwatir jika pada saatnya nanti Min Hyuk sembuh dari sakitnya maka Min Hyuk akan meninggalkannya.
Semalaman ini Chae rin hanya menghabiskan waktunya untuk menggeser-geser layar gawainya, Dia bermaksud untuk mencari tahu sedikit gambaran tentang penyakit kejiwaan. Dia ingin memastikan jenis penyakit depresi apa yang diidap Min Hyuk. Sayangnya semalaman itu pula dia tidak bisa menemukan jawaban. Jelas jika hanya bermodalkan browsing di internet, pengetahuan yang dia dapatkan tentang depresi sangatlah umum. sulit untuk mengidentifikasi jenis penyakit mana yang diderita oleh Min Hyuk.
Haruskah aku bertemu dengan dokter psikiatri dan menanyakan hal ini kepadanya?
***
Min Hyuk merasa sangat tidak tenang selepas diusir Da In dari restoran. Laki-laki itu masih memarkir mobilnya di seputaran restoran milik Chae Rin dan masih belum beranjak dari sana padahal ini sudah menjelang pagi. Sekelebatan wajah Chae Rin yang canggung dan sikapnya yang aneh begitu keluar dari rumah orangtuanya sangat mengganggu pikiran laki-laki itu. Kekhawatiran-kekhawatiran menghantuinya. Min Hyuk sangat takut jika dia akan kehilangan orang yang amat dicintainya lagi.
Beberapa kali Min Hyuk mencoba menghubungi ponsel Chae Rin tapi sebanyak kali itu pula dia harus menahan kekecewaan karena tidak ada satupun panggilan darinya yang terjawab. Entah apa yang sudah dilakukan ibunya pada Chae Rin, yang pasti ibu-nya sudah sangat keterlaluan. Dia bersumpah tidak akan mengakui ibunya lagi jika dia tidak mengubah sikapnya. Dia juga bersumpah jika terjadi sesuatu yang buruk pada Chae Rin, Min Hyuk tidak akan segan untuk membawa permasalahan ini ke ranah hukum.
***
Pagi itu Chae Rin sudah berdandan rapi, dia bermaksud untuk berkonsultasi dengan dokter psikiatri. Dia harus berangkat sangat pagi sebelum Da In menyadari kealpaannya dan berusaha mencari tahu. Konsultasi dengan dokter spesialis tentu akan sangat mahal. Jika Da In sampai tahu, tentu dia akan memarahi Chae Rin habis-habisan.
Berjalan kaki Chae Rin menuju halte, dia bermaksud untuk berkonsultasi ke rumah sakit jiwa terbesar di Seoul. Seoul Psychiatric Hospital
***
Min Hyuk yang masih belum beranjak melihat sesosok yang familiar dalam penglihatannya berjalan melalui mobilnya yang tengah terparkir, itu adalah sosok Chae Rin yang tengah berjalan menuju halte. Segera pemuda itu keluar dari mobilnya dan meraih tubuh mungil Chae Rin.
"Pak Kim... Bagaimana bisa kamu masih disini?" Tanya Chae Rin terkejut begitu menyadari yang telah meraih tubuhnya adalah Min Hyuk, pun masih mengenakan baju yang sama seperti yang dia kenakan kemarin. bukankah itu berarti dia belum pulang sama sekali?
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Stupid Drama ~The End
Historia CortaChae Rin adalah seorang gadis penggila drama. Banyak quotes dalam hidupnya diambil dari drama-drama yang dia tonton setiap hari. Di usianya yang sudah hampir menginjak krpala tiga dia belum menikah, bahkan untuk berkencan sekalipun. Duh... Kira-kir...