Chapter 5

77 13 0
                                    

19.08 KST. Pesan dari Il Jeong
Data yang anda inginkan tentang dua orang perempuan itu sudah saya dapatkan. Detail semuanya sudah saya kirim di email anda.

Sebuah pesan dari Il Jeong masuk ke ponsel Min Hyuk. Min Hyuk yang baru saja selesai berpakaian itu segera mencari posisi yang nyaman untuk bisa menyimak pesan email dari Il Jeong.

19.10 KST Pesan dari Il Jeong
Jadi apakah restoran seafood itu yang anda maksud? Saya tidak menemukan tanda-tanda Park Mi Soo. Oh iya, Mengapa anda yakin sekali bahwa diantara dua gadis yang menolong anda saat pingsan adalah Park Mi Soo?

19.11 KST Pesan dari Il Jeong
Kupikir anda benar-benar mabuk saat itu.

Min Hyuk tersenyum kecut membaca pesan dari Il Jeong. Bahkan sampai detik ini Il Jeong masih berfikir bahwa Min Hyuk hanya berhalusinasi belaka bertemu dengan Park Mi Soo. Dasar menjengkelkan bukan?

sejurus kemudian Min Hyuk menelpon Il Jeong.

"Il Jeong atur jadwalku agar bisa bertemu dua perempuan itu besok pagi. Aku harus membuat perhitungan."

"Siap pak."

***

"Yak..! sepagi ini?!" teriak Il Jeong frustasi saat Min Hyuk sudah berdiri di depan apartemennya dengan mengenakan stelan baju training siap untuk berolahraga.

"Yaa... Tentu saja." kata Min Hyuk sambil memamerkan gigi putihnya.

"Saya kan sudah mengirim jadwalnya. Kenapa anda datang sepagi ini? Bukankah masih nanti siang?" protes Il Jeong. "Ah, saya harus mengubah jadwal lagi." Lanjutnya sambil bersungut-sungut.

Min Hyuk tidak mengubris Il Jeong. "Hey.. Aku memintamu untuk menjadwalkannya pagi. Kenapa malah jadi siang? Oh.. ayolah ini tidak pagi-pagi amat." Sahut Min Hyuk sambil tersenyum cerah.

Il Jeong melirik jam di dinding waktu menunjukan pukul setengah 7 pagi. Jelas di luar masih terlihat gelap karena ini sudah memasuki musim dingin. Il Jeong sudah merinding sendiri membayangkan betapa dinginnya udara di luar sana.

"Lagipula bagus jika sedikit berolahraga pagi ini. Udaranya cukup segar lho." Min Hyuk melakukan gerakan lari di tempat sambil sesekali menghirup nafas dalam-dalam.

"Hah ini sinting! Udaranya masih dingin sekali" gumam Il Jeong lirih.

"Ayo bersiap!"

***

Chae Rin membolak balikkan badannya karena tidurnya tidak tenang. Perlahan dia membangunkan Da In yang masih tertidur pulas di sisinya.

"Da In aku merasa tidak tenang, kurasa nanti akan terjadi sesuatu. Bagaimana kalau hari ini kita tutup dulu restoran kita."

"Hah? maksudmu bagaimana?"

"Ya tutup dulu.. Da In apakah kamu tidak merasa aneh? Sejak kejadian dengan si Petinggi itu hidup kita terasa tenang. Bukankah kalau seperti itu harus di curigai ya... Jangan-jangan kejadian buruk akan nanti terulang lagi." terang Chae Rin.

Da In yang masih setengah mengantuk menggaruk kepalanya sambil menatap Se Ryung penuh selidik. "Bukannya malah bagus jika tenang seperti ini. Kita bisa hidup dengan tentram."

"Tapi biasanya ada kejadian ajaib lagi. Begitu sih kalau di drama-drama. Hehe.." Chae Rin menyengir kuda.

"Isshh.. Dasar!! Tidak akan! Kalau itu cuma alasanmu untuk bermalas-malasan di awal musim dingin ini!" Murka Da In.

Chae Rin mendengus kesal.

***

Il Jeong memarkir mobil Min Hyuk di samping restoran seafood milik Chae Rin dan Da In.

Queen of Stupid Drama ~The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang