part 1

920 26 0
                                    

“Dokter Nara, bangun Dok!”

Sebuah tangan menggerakan punggung seorang gadis yang tengah meringkuk di ranjang tingkat bagian bawah. Respon si gadis hanya menggerakan tangan, lalu  mengucak pelan matanya yang masih terpejam.

“Udah mau ganti shift

“Yaa! Hoaaammmm” 

Serentak Nara bangkit, mendudukan badan kurusnya dipinggir ranjang sambil menutup mulut yang menguap lebar. Lalu menatap pria berseragam perawat yang tengah berdiri didepannya. Ia mengintip name tag perawat berambut agak gondrong itu. Doni

“Pagi dok!” Sapa Doni sambil tersenyum lebar.

“Pagi juga. Lu shift pagi Don? itu semua kartu pasien per bangsal. Sisanya bangsal anak sama dr. Radit”

Nara menjelaskan sambil mengusap mulut, takut ada iler yang tersisa. Dia sangat sadar kalau gaya tidurnya tidak seanggun gaya tidur princes.

“Data pasien aman Dok” Ujar Doni seraya mengangkat jempol kanan dan mengangguk.

“Oke, gue jalan dulu bye!

Nara mengenakan jas snelli putihnya, melapisi kaos oblong biru muda bergambar karakter minion yang dipadunya dengan celana chinos biru tua. Tergesa memasukan kakinya ke dalam sandal selop hijau yang over size.

“Baik Dok” 

Doni sang perawat  menganggukan kepala lalu menggeleng, melihat tingkah konyol dr. Nara.

Coba kalo gak slengean, cantik banget dr. Nara itu! bathinnya seraya berjalan cepat menuju pos perawat.

***

“Jaga malam lu?” Sapa dr. Fachry.

Pria bongsor dengan Arabians face ini, dulu senior Nara zaman kuliah. Kalau sekarang? ya tetep seniornya juga! Waktu mereka masih kuliah Fachry adalah cowok idola kampus, bahkan Nara sempat kesengsem juga untuk beberapa saat. Tapi itu dulu! setelah kenal lama, hingga tahu jika Fachry seorang mysophobia. (terobsesi dengan kebersihan) Maka Nara memutuskan untuk undur diri dari barisan hard fansnya pria keturunan Arab ini.  Secara, Nara yang serampangan mana mampu kalau harus bersanding dengan Fachry. 

“Iya Bang, iihh kok lu makin ganteng aja sih!” Seloroh Nara seraya tersenyum jahil.

Gadis itu menarik ujung jas snelli Fachry, mencondongkan badannya mendekati body menjulang pria itu lalu mendongak, mengerjapkan mata menggoda.

“Ihhh ini anak! mata lu masih belekan” 

Fachry memundurkan badannya seraya nyentil dahi mungil Nara.

“Yee sakit Bang!” Pekik Nara.

“Lagi?”

“Eits kagak”

Nara menyembunyikan tubuh kurusnya dibelakang dr. Fachry yang tinggi menjulang.

Interaksi kedua dokter yang terlihat absurd dan gokil itu, tentu saja menimbulkan beberapa reaksi dari orang yang kebetulan melihat. Kebanyakan mengkerutkan kening heran, tapi bagi yang sudah mengenal kebiasaan nyeleneh dr. Nara, mereka hanya tersenyum sambil geleng kepala.

“Pagi dr. Fachry ganteng! pagi dr. Nara can ….eehhh mandi dulu dong Non!” Seru dr. Antin.

Gadis manis ini adalah dokter spesialis anak, dr. Antin dan dr. Fachry satu angkatan. Keakraban Nara dan dokter anak ini, terjalin karena seringnya mendapatkan giliran jaga dengan jadwal yang sama. 

“Hihi tar aahh, sayang masih wangi ” 

Nara terkikik geli melihat Antin membuat gerakan rolling eyes. dr. Fachry mengusak puncak kepala Nara, lalu menggandeng dr. Antin. Mereka meninggalkan Nara menuju poli masing – masing.

KEINARA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang