Bab 3. Kang Buchien. 🐊

114 67 32
                                    

Bismillah Up! 🙌🏻
.
.
.
Oke, sebelum membaca marilah kita berdoa terlebih dahulu🤲🏻

Berdoa mulai ....

.
.
Selesai!

Eeee ... tunggu dulu Jangan lupa krisarnya yak.

Oke, kebanyakan basa basi😭 Langsung gass, selamat membaca💜

----------------------

"Seperti cinta, matematika banyak mengajariku sebuah pengetahuan, tentang harus menambah + kesetiaan mengurangi - perselingkuhan, membagikan : kasih sayang dan mengalikan x harapan, tapi jangan pernah menguadratkan² perghostingan."

Sekian!

🐊🐊🐊

Ruang Kelas MIPA 1

Suasana kelas begitu ramai layaknya di pasar, padahal hari ini baru pertama masuk sekolah tapi kelakuan para murid sudah sangat heboh, berbagai keributan mulai mereka lakukan. Bahkan, kelas mereka sudah di cap kelas paling ambyar dan nakal satu sekolahan.

"Eh libur kemaren pada kemana aja?"

"Woi gue, dapet nilai merah di raport."

"Bro, gue putus sama pacar."

"Aduh, gue belum bayar SPP."

"HAHAHAHAHA."

TARAKTAKDUNG ....

HILANG RAGAKU MELAYANG, JAUH TAK TERBAYANG, KE ANGKASA KU AKAN TERBAAANGG ....

HOOO ....

PAGI-KE PAGI KUTERJEBAK DI DALAM AMBISI ....

SEPERTI ORANG-ORANG BERDASI YANG GILA METERIII ....

TENONET ... TENONET ....

Makin ke sini mereka semua makin keasyikan berulah, ada yang memukul-mukul meja, menari-nari tidak jelas, nyanyi-nyanyian sambil bawa sapu, ada juga yang sibuk menggibah. Dah lah, memang parah, ini kelas multi talentanya mantap.

Tetapi berbeda dengan siswa yang satu ini, dia hanya terdiam sedari tadi, tangannya senang sekali merangkul dagu, matanya mendongak ke atas, dan wajahnya melongo. Sudah dipastikan dia sedang mengkhayal.

'Andai gue bisa romantis kayak gitu.' Eka semakin hidup dalam khayalannya.

Dia sesekali tertawa kecil membayangkan dirinya berpacaran dengan artis korea Seo Joon. Ha?! Mimpi?! Bangun?! Tapi Eka malah terjerat dalam halusinasi yang menjengkelkan.

"Assalamu'alaikum, selamat pagi anak-anak," ucap seorang guru setelah masuk ke dalam kelas. Namanya Bu Feta, dia adalah guru Matematika.

Para murid yang tadinya berisik, seketikanmenjadi diam.

"Waalaikumussalam, pagi bu," jawab mereka serentak.

BUAYAWATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang