Bab 17. Kena mental

61 27 27
                                    

Bismillah Buayawati Up!👐



Jangan lupa teriak sebelum membacanya yak, Rebuy (Readers Buaya!!!😤
Vote & Koment.

🐊🐊🐊

~Ketika mendapatkan PIP lebih beruntung daripada PHP! Massa?😏~
•••••

Sumpah, hari ini capek banget! Gue sampe pusing tujuh keliling belajar matematika sama Bu P-E-T-A!” keluh Senja dengan nada lemas, dia menekankan nama Bu Feta dengan ejaan P-E-T-A.

”Heleh lu pikir peta konsep apa! Sembarangan ngatain guru, kena karma tau rasssa lu!” Nayla yang sedang berjalan bersamanya menyahut dengan decakan.

”Mana ada Senja sopan?” sindir Lily sengaja yang juga sedang bersamanya.

Tak mau kalah Sofia yang berada bersama mereka pun ikut mengejek Senja.

”Buk Ceo kan otaknya gelo!” Sofia mengatakannya dengan sentakan. Dia sekarang terlihat selalu bersama buayawati Group karena sudah resmi menjadi anggotanya.

Senja serasa panas mendengar cibiran dari semua teman-temannya, dia tak ingin memperpanas suasana dengan membalas satu persatu dari mereka.

Mereka sudah sampai di tempat parkiran setelah sedari tadi berbincang diperjalanan sewaktu keluar dari kelasnya masing-masing. Oh iya, Aulia tidak masuk sekolah karena sakit akibat gerak jalan kemarin sedangkan, Eka sedang mengikuti ekskul silat.

”Eh, Senja gue nggak pulang bareng lo deh,” ucap Lily seperti serius.

”Loh kenapa?” Senja bertanya penasaran.

”Jadi gue mau pulang jalan kaki sama panda gue. Jihaaaa jangan cemburu yak!” Panda yang dimaksudnya itu adalah Fadil.

Senja mamalingkan wajahnya sebal.
”Cuih! Ngapain gue cemburu. Dah lah, gue udah sumbangin tuh si Fadil buat lo?”

Di tengah percakapan antara mereka seorang cowok berbaju seragam datang memakai motor ninja kemudian berhenti di depan mereka, wajahnya tidak terlihat karena dia memakai helm.

Tidddd ....

Motor itu terlalu berisik saat berhenti secara tiba-tiba, seketika mereka menutup telinganya masing-masing.

”Nay cepet naik?” suruh cowok tersebut setelah membuka helmnya. Desir angin seketika menyilaukan rambutnya membuat para buayawati itu seakan terpesona.

Nayla yang mendengar itu langsung terkejut melihat keberadaannya di sini.

’Fauzi, ngapain dia kesini?’ gumamnya heran.

”Ciee tante julid ternyata udah punya buaya, cihuyyy.” Sofia sengaja menggoda Nayla.

”Nggak! apaan, dia bukan pacar gue,” balasnya agak lambat.

Fauzi masih terdiam menunggu Nayla naik.

”Buruan naik Nay!” ajaknya lagi seperti sudah tidak sabaran.

Nayla merasa tak percaya bahwa fauzi bisa bertingkah seperti ini. Dalam hatinya dia merasa senang dijemput olehnya, tapi di sisi lain dia harus pura-pura terlihat biasa saja. Jantungnya seketika bersenam ria.

”Udahh naik aja tan,” dukung Sofia.

Sedangkan Senja dan Lily masih terdiam seperti ada sesuatu yang aneh ketika melihat sosok Fauzi.

”Ly, bukanya cowok itu yang pernah kita liat dijalan waktu pertama kali masuk sekolah yak? Eh, bener nggak sih?” bisik Senja mencoba menafsirkan kata-katanya.

BUAYAWATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang