Bab 13. Perintah Hari Ketiga!

62 37 18
                                    

Bismillah Buayawati Up!🙌🏻



Selamat berperang🥳
JanLupa baca yasin dulu kalo bisa🐼

🐊🐊🐊

”Mana setoran lo buat hari ini!” teriak seorang siswa perempuan berjaket biru dengan lagak yang sombong.

”Cepetan!” suaranya semakin mengeras.

”Yaampun lama amat sih.” Dia kemudian langsung menyentil pundak siswa cowok yang tingginya hampir sama dengannya.

Namanya Rizka Afrianita ketua geng Anak Ayam yang suka bikin rusuh tiap pagi-pagi. Ya, mungkin nama geng-nya itu sesuai sama tingkah laku mereka yang setiap pagi udah mengais rezeki dari hasil malak dari adek kelas.

”Zaiza, coba lo periksa isi tasnya,” pinta Rizka kepada Zaiza. Ya, dia adalah Zaiza anggota geng Anak Ayam yang terkenal jahil dan suka rebutan cowok BTS dengan si Eka geng buayawati.

Dia langsung merenggut tas yang sedang dipakai cowok tersebut dan menariknya dengan keras. Siswa cowok tersebut hanya tertunduk merasa ketakutan, karena bukan kali ini saja geng Anak Ayam memalaknya, apalagi dia adalah salah satu siswa yang sering mereka buli.

”Nggak ada kak, aku nggak bohong,” ucap siswa cowok tersebut memberanikan diri.

Dia adalah Haru anak kelas 10 Ips2 yang terkenal introvert sekali, sering kali dirinya dijauhi oleh teman-temannya. Itulah yang membuat dirinya merasa tidak banyak bersosialisasi.

Haru tetap menunduk dengan perasaan khawatir. Entah apalagi yang akan dilakukan geng Anak ayam terhadapnya yang jelas ia selalu merasa jengkel karena setiap hari harus dibully oleh mereka.

”Ada nggak, lo cari yang bener deh,” decak Rizka berkacak pinggang.

”Yaampun Riz, gue nggak tega liat Haru diginiin, entar kalau dia ngadu sama mamahnya gimana? Terus kalau sampe—”

”Diemm lo, berisik,” pungkas Zaiza yang langsung memotong ucapan dari Sabita.

Ya, Sabita adalah anggota Geng Anak Ayam yang terkenal sedikit telmi, dia suka beperilaku polos dihadapan teman-temannya.

”Ada nggak sih uangnya?” tanya Rizka yang tak sabar mendengar jawaban dari Zaiza.

Sementara Zaiza masih memeriksa isi tas Haru, dia mengeluarkan seluruh isi tasnya, otomatis semua buku, bol poin serta alat tulis lainnya berjatuhan di lantai.

Haru yang melihat kejadian itu langsung membungkuk mengambil alat tulisnya yang berserakan. ”Haru nggak ada uang kak. Tolong jangan ganggu Haru,” imbuh Haru, memohon sambil merapikan bukunya.

”Yaampun kasian bangett,” gumam Sabita.

Dia langsung membantu Haru mengambil alat tulis yang terjatuh di lantai.

Zaiza langsung menggeleng kepala melihat ulah temannya itu, bukannya dia membantu memalak malah mengasihani adik kelasnya itu.

”Ck! Eh, Bita lo ngapain sihhh bantuin dia,” decak Rizka merasa kesal karena Sabita membantu Haru.

”Kasian anak orang,” keluh Bita yang masih merapikan bukunya Haru.

”Berdiri nggak lo!” pinta Rizka tegas.

Tapi Sabita tak mendengar ucapan dari ketuanya itu.

”BERDIRI!”

Sabita langsung terlonjak  kaget mendengar bentakkanya itu. Karena dirasa takut dia pun berdiri tegap dengan wajah datarnya.

BUAYAWATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang