Bab 10. Kisah Kasih Di Sepeda

61 37 30
                                    

Bismillah Buayawati Up!🙌🏻



Jangan ngeness yak sama ceritanya😏
Ukayy selamat membaca Rebuy🐊

🐊🐊🐊

Suara bell pulang sudah terdengar lima menit yang lalu. Semua siswa sudah keluar dari kelasnya masing-masing. Mereka menyegerakan pulang karena cuaca terlihat mendung. Mereka ada yang pulang menggunakan kendaraan pribadi, angkutan umum, dan juga berjalan kaki.

Seperti biasa Senja dan Lily pulang menaiki sepeda kesayangannya. Kecuali Eka dan Nayla yang berjalan kaki karena jarak antara rumah mereka dan sekolah lumayan berdekatan, terkadang sekali-kali mereka juga menggunakan angkutan umum. Tapi berbeda halnya dengan Aulia yang setiap pulang dan pergi ke sekolah, dia diantarkan oleh kakak tersayangnya—Vino.

Kini mereka berenam sudah berada ditempat parkiran, dimana semua kendaraan berjajaran di sana.

”Pokoknya Lo gue end,” decak Senja terlihat kesal dengan raut wajah yang menatap Aul.

Dia masih kesal dengan kejadian tadi di kelas, gara-gara dirinya kalah taruhan dengan Sofia dan itu semua terjadi karena Aulia yang menjahili pekerjaan PR-nya.

Aulia yang berdiri di samping kanan-nya hanya terdiam menahan tawa, melihat sahabatnya itu marah.

”Bodo amat, yang penting akhirnya senjamon setres,” balas Aul menahan tawanya.

”Nggak punya otak? Atau pikirannya lagi ngelag? Perasaan nih ya, kalau orang salah itu minta maaf bukan nyengir kayak lu?” Senja tidak terima Aulia mengejeknya.

”Lagian salah siapa coba? Minta PR-nya dikerjain sama gue?”

”Ya, pokoknya tetep lu yang salah, bukan gue,” ucap Senja tak mau kalah. ”Minta maaf nggak? lanjutnya memaksa.

”Ogah!” decak Aul melipatkan kedua tangannya.

”Minta maaf!”

”Ogahh!”

”MINTA MAAF NGGAK?” Senja menaikkan suaranya hingga membuat teman-temannya itu langsung menutup telinga, merasa tuli.

”Ogah!” Aul membalas dengan suara pelan kemudian tersenyum bahagia melihat Senja kewalahan.

Lily yang sudah mulai risih melihat kedua sahabatnya itu bertengkar kemudian berusaha menghentikannya.

”Yaampun Senja, udah deh. Kalau dapet karma diterima aja. Terus tobat. Inget, udah tobat jangan lupa maksiat lagi.”

Senja merapatkan giginya sembari memejamkan mata sekejap.

”Ih, gua nggak berdosa. Masa dapet karma? Dari siluman itu lagi,” ucap Senja mengelus dadanya saat perkataannya itu terucap tepat dirinya melihat Sofia yang tengah berjalan menuju mobil jemputannya. Sofia yang melihat tatapan Senja tersebut langsung melambaikan tangannya dan tersenyum. ”Jangan lupa kerjain tugas Ratu Sofia ya Buk?” teriaknya dengan nada penghinaan kemudian masuk ke dalam mobil.

Senja termasuk teman-teman yang lainnya menoleh ke arah Sofia kecuali Aulia yang tidak melihat Sofia karena dia melihat motor kakaknya— Vian sudah datang menjemput.

BUAYAWATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang