Bab 14. Demi Arey

65 36 19
                                    

Bismillah Buayawati Up!🙌🏻



Demi Cinta uhuyyy💔
Selamat membaca Rebuy.🐊

🐊🐊🐊

Istirahat sudah tiba, jam pelajaran seakan berlaku dengan cepat. Senja merasa bersalah sekali karena sudah menerima bantuan dari Rey. Dia mulai bangkit dari kursinya dan pergi dari kelas untuk menemui Rey.

”Woii Senja, tungguin lo mau kemana?” teriak Lily yang hendak memasukan bukunya ke dalam tas.

”Bukan urusan lo,” decak Senja kemudian pergi.

”Eh, gue nitip cireng sama Es kelapa bang Ali.”

Senja berhenti melangkah dia kembali menoleh ke dalam kelas karena posisinya sudah diluar.

”Beli aja sendiri, punya kaki kan? Gue nggak akan ke kantin! Senja kemudian benar-benar pergi.

”Nyenyenye ... beli aja sendiri, punya kaki kan? Lily menirukan ucapan Senja dengan lagat kesalnya. ”Kaki mah nggak berguna buat beli apapun. Masa gue ke kantin terus  bilang, ’Mpok cumil beli cireng satu, ini kakinya’. Ke kantin perlu uang woii, Uangggg! Entar Yang ada gue malah ditendang ama Mpok Cumil. Sarap!” Lily mencerocos sendiri. Tanpa sengaja tingkahnya itu dilihat oleh Sofia.

”Kasian, efek jomblo jadi ngomong sendiri,” sahut Sofia meledek.

Padahal secara tidak sengaja, dia sedang menyindir dirinya sendiri. Memangnya Sofia punya pacar? Sadar diri dia juga jomblo.

🐊🐊🐊

”Tadi lo kenapa?” tanya Nayla kepada Aul. Dia hendak menyeruput Es kelapa karena merasa haus akibat mengelilingi lapangan tadi.

Aulia mencoba bersikap tanang dan menjawab tanpa ragu.

”Emang gue kenapa gitu? ” balasnya tak menatap Nayla, dia hanya pura-pura sibuk memainkan ponselnya.

”Lo baik-baik aja kan? Kok tadi lo nafasnya ngos-ngosan banget,” curiga Nayla.

Yasssalamm, eh Nay kalau ngos-ngosan itu mah biasa kali. Gimana enggak coba? Hampir satu jam kita muterin lapangan, udah kayak orang towaf aja. Pasti capek lah.” papar Eka setelah menyadari pertanyaan Nayla tidak masuk akal.

”Nah bener tuh, tumben otaknya lurus,” cerca Aulia tersenyum paksa. Dia merasa lega, untung saja Eka langsung menjawab pertanyaan dari Nayla. Kalau tidak bisa-bisa nanti Aulia berbohong lagi dan lagi.

”Tumben lu, nggak oleng,” ejek Nayla menatap Ekam

”Abisnya pertanyaan lu nggak keluar akal sih.”.

”Nggakk masuk akal maymunahhhh,” imbuh Nayla kesal. Aulia yang berada duduk disampingnya langsung tertawa pelan.

”Oh iya, gue permisi ke kamar mandi dulu yak.” Aulia bangkit dari duduknya setelah meminta izin dari teman-temannya.

”Oke, jangan lama-lama.”peringat Nayla.

”Siap deh.” Aulia langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

🐊🐊🐊

Senja masih berjalan menyusuri kelas 12 Ips 2, dia ingin berterima kasih sekaligus meminta maaf pada Rey. Wajahnya terlihat kusut, bagaimana bisa dia malah menerima bantuan dari Rey. Senja takut berhutang budi padanya. Dan tak mau membuat Rey tambah kegeeran.

Hanya perlu beberapa langkah lagi untuk sampai di kelas 12 Ips, tapi langkahnya terhenti saat melihat seorang siswa cowok  keluar dari perpustakaan. Senja melihat buku yang dibawa cowok tersebut terjatuh dan tidak diketahuinya. Senja pun langsung berlari guna memberitahukannya.

BUAYAWATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang