Bab 15. Mata Buaya!

42 31 19
                                    

Bismillah Buayawati Up!👐



Jangan Lupi Vote&Koment🤘
Selamat membaca Rebuy🐊

🐊🐊🐊

Hari ini para guru sedang mengadakan rapat mengenai pemberlakuan kembali jadwal ekstrakulikuler di sekolahan. Semua guru tidak ada yang mengajar ke kelas otomatis para siswa bisa bebas berulah semaunya. Memang sudah menjadi tradisi mereka jika jamkos tiba, kesempatan usil pun datang.

”Woii, gue dapet info dari Bu Feta, katanya kita semua disuruh kumpul di aula sebelum istirahat, buat bahas ekskul.” teriak Riko selaku ketua kelas MIPA 2 yang tiba-tiba muncul memberitahu informasi tersebut. Dia memang seperti itu sikapnya kasar dan bobrok.

Teriakkannya tersebut berhasil membuyarkan lamunan Lily yang tengah duduk manis di mejanya.

”Biasa aja kaliiiii, kagak usah teriak-teriak. Ampun deh, lagi enak-enak membayangkan masa depan sama panda gue, eh tiba-tiba si Kutukupret datang,” sindirnya yang ditujukan untuk Riko.

Sedangkan Senja yang berada duduk di sampingnya, hanya bisa menghela nafas melihat sikap temannya yang aneh belakangan ini.

Lily menengok Senja dengan tatapan heran, tumben temannya ini tidak memancingnya untuk merusuh, biasanya  dia selalu ingin mengajak ribut.

”Woii Senja,” decak Lily, dia sontak menggebrakan meja dengan keras.

”Kenapa lo? Diem mulu? Ha?!”

”Oh, jangan-jangan lo gak terima kalah dari gue.”

Senja langsung mengenyritkan dahi mendengar pertanyaanya.

”Dih kalah apaan coba?” Senja bertanya bingung.

”Kalah karena gue yang berhasil dapetin ayang Fadil,” jelas Lily percaya diri.

”Emangnya lo resmi jadi pacar dia gitu?”

”Gue mah nggak mau pacaran sama dia lah,” ungkap Lily ogah-ogahan.

”Lah terossss?!!”

”Gue maunya jadi calon istrinya. Eakkk,” balas Lily cungar-cengir sendiri.

Senja langsung menyentil jidatnya.

”Preettt!”

🐊🐊🐊

Ruang kelas MIPA 1

”Eh, para guru pada kemana ni, macam anak ditelantarkan aja kita,” ucap Eka yang duduk di belakang, ia tengah berbincang dengan Aulia dan Nayla yang berada di meja depannya.

Posisi mereka sekarang  saling   berhadap-hadapan.

”Ya Elah, sekarang para guru lagi rapatt kaliii,” ketus Nayla dengan wajah suram sesuram karma hidupnya.

“Rapat opo sih?”

”Em, kayaknya sih rapat tentang pemberjalanan ekskul di sekolah kita kalau nggak salah,” balas Nayla menjawab pertanyaan dari Eka.

Aulia yang berada duduk di samping Nayla langsung mengeluh.

”Dah lah, entar pas kalian kumpul ke Aula, gue mah di kelas sendirian.”

”Lagian kenapa sih lo nggak ikutan ekskul?” tanya Nayla menengok Aulia penasaran. Pasalnya dari semua anggota buayawati hanya Aulia saja yang tidak mengikuti ekskul apapun. Selama ini dia dilarang oleh keluarganya termasuk kakaknya—Vian, karena melihat mental Aulia yang lemah, mungkin mereka tak ingin kondisi kesehatan Aulia yang menjadi terganggu.

BUAYAWATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang