Bab 23. Dipermalukan

21 9 18
                                    


Bismillah Buayawati Up!🙌



Selamat membaca Rebuy🐊
Dilarang baver👣

🐊🐊🐊

”Aul suka sama Rey?” Sofia yang tengah bermain ponsel seketika terkejut setelah melihat postingan gambar yang memuat nama sahabatnya disandingkan dengan seorang laki-laki bernama Arey Rizky Fariza.

”Aul suka sama Rey?” Sofia yang tengah bermain ponsel seketika terkejut setelah melihat postingan gambar yang memuat nama sahabatnya disandingkan dengan seorang laki-laki bernama Arey Rizky Fariza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Uhuk, uhuk, uhuk.

Eka sontak memuntahkan sebagian cireng yang telah ia  makan sebelumnya, karena merasa terkejut juga. Dia seketika menelan salivanya susah.

”Apa?! Eh, tau dari mana lo?” tanya Lily penasaran ketika melihat gelagat temannya itu langsung terdiam. Tapi tak lama kemudian Sofia langsung menunjukkan postingan tersebut.

”Nih liat aja, kalian juga ngerasa nggak percaya kan? Setahu gue Aul itu nggak pernah suka sama cowok dia kan privasi orangnya.”

Aulia yang mereka kenal adalah gadis yang tak pernah mengenal cinta. Dia sangat membenci perasaan itu karena trauma yang mendalam tentang Ayahnya yang selingkuh dan meninggalkan ibunya waktu dia masih kecil. Keadaan itu membuatnya sering terpukul dan menjadikan dia menjadi sosok penakut. Itu sebabnya Aulia memilih untuk lebih fokus berprestasi di sekolah daripada berpacaran layaknya remaja zaman sekarang.

”Iya bener juga sih. Eh, si Senjangar tau nggak sih soal ini?”

Sofia mengangkatkan kedua bahunya menandakan tidak tahu.

”Oh, ternyata yang nyebarin postingan ini tuh Geng Anak Ayam, jahat banget sih mereka,” kesal Sofia setelah mengetahui hal tersebut, lantaran Rizka dan teman-temannya sudah mempermalukan Aulia di sosmed.

”Terus itu buku diary-nya Aul kenapa bisa di mereka sih?

”Yassalam, udah daripada bingung mending kita samperin si Aul aja.”

🐊🐊🐊

Hiks, hiks, hiks.

Tangisan Aulia semakin pecah, ia tengah duduk di kursi taman sendirian. Ternyata mencintai dalam diam itu tidak seindah yang ia bayangkan, adakalanya semuanya terungkap dengan sangat tidak adil, tapi mengapa begitu menyakitkan?

Menangis, hanya itulah yang bisa ia lakukan sekarang, melampiaskan seluruh amarahnya. Bahkan sekarang Aulia memukul-mukul tubuhya karena terlalu bodoh.

”Stop! Lo nggak boleh kayak gini?” Tiba-tiba saja Senja datang menghentikan pukulan tersebut, dia menarik tangan Aulia dan menggenggamnya.

”Kenapa lo malah nyakitin diri sendiri?

Senja kemudian duduk dan langsung memeluk temannya dengan erat,  dia tahu perasaannya sangat terpukul tapi ini semua bukan kesalahannya. Air matanya menetes pada bahu temannya itu lantas  merasa bersalah karena tidak bisa membelanya tadi.

BUAYAWATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang