3×3−3+7=13

19 10 25
                                    







"Maka ia juga akan memiliki sikap yang terbilang aneh, juga."

***

Akhir pekan adalah hari yang paling ditunggu oleh sembilan puluh lima persen populasi yang ada di bumi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Akhir pekan adalah hari yang paling ditunggu oleh sembilan puluh lima persen populasi yang ada di bumi ini. Lima persen lagi? Ya ... palingan orang terlalu rajin sampai gak sabar mau ke sekolah, mungkin mau pura-pura ke toilet buat ngelewatin kelas doi mwehehe.

Mulya terbangun dari tidurnya, matanya mengerjap malas. Tadi malam bukannya mimpi indah, dia malah mimpi buruk oleh kejadian yang baru beberapa waktu dilaluinya.

"Sialan! kenapa sad ending anjir?!"

Lihatlah keadaan Mulya sekarang, eh gak bisa diliat sih, Mulya kan cuma tulisan, ups. Dengan keadaan linglung dan kantung mata yang telah menghitam pekat. Mulya mengacak-acak rambutnya geram, ia benar-benar teringat kejadian yang sangat ingin ia lupakan. Penasaran mimpinya? Males nulis, ah.

Lantas Mulya beranjak dari tempat tidurnya. Ia mempunyai ide untuk jogging pagi ini agar pikirannya kembali bersih tanpa memikirkan apa yang ia impikan tadi malam. Mengambil hoodie hitam dan celana training nya, Mulya langsung keluar dari rumah tanpa berpamitan kepada Rhendy yang sepertinya masih tertidur. Mulya tak ingin mengganggu Rhendy, sedari kemarin terlihat jelas oleh mata Mulya kalau tubuh Rhendy kurang sehat karena terlalu sibuk bekerja. Jadi menurut Mulya alangkah baiknya ia tak menggangu Rhendy yang tertidur pulas itu.

Klek.

Ini masih belum terlalu pagi, lebih tepatnya subuh, sih. Setelah memakai sepatu sport nya, Mulya mengambil ancang-ancang untuk memulai jogging sembari menghirup udara segar di pagi hari. Melewati pepohonan hijau yang rindang membuat pikiran Mulya seketika jernih. Beberapa puluh menit telah ia lewati dan matahari juga mulai bersinar terang, Mulya memutuskan untuk duduk dibawah salah satu pohon sambil meminum air yang barusan ia beli. Ia melihat juga beberapa orang yang berjalan di pagi hari sama sepertinya.

"BAA!"

"Ukh!"

Mulya terbatuk, hidungnya kemasukan air yang sedang di minum.

"Sialan."

Umpatan demi umpatan terdengar dari mulut Mulya, bayangkan saja, ketika kita hendak minum untuk menyegarkan tubuh, tiba-tiba ada seseorang yang mengejutkan dan air itu masuk ke hidung. Ah, itu menyakitkan, teman.

Rahasia CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang