•
•
•"Woi!"
"Mulyasu!"
"Mulya jancok!"
"Pant--,"
Alfi membekap mulut Rio yang sibuk mengeluarkan kata-kata mutiara kepada Mulya yang sedang bengong.
"Tanpa toxic sekali bisa gak sih, Ri? Kebanyakan dosa lo gapernah istipar."
Rio merajuk. "Lo gak liat si Mulya bengong mulu? Ntar kalo kerasukan gue gapunya temen nyontek lagi."
Benar kata Rio, Mulya sedari tadi tidak mengucap sepatah kata pun semenjak sesampainya ia di sekolah.
"Hmm ... iya juga, ya." Alfi menyetujui.
Disaat Rio dan Alfi sibuk memikirkan bagaimana cara Mulya agar menjadi manusia normal lagi, tiba-tiba Mulya langsung berubah jadi manusia.
"Fi, Ri? Menurut kalian, gimana dengan adik yang suka sama kakaknya?"
Rio melotot. "Astagfirullah bro, hubungan darah, bro. Remember Tuhan, bro. Keep halal."
Mulya menggeleng, "Bukan kandung. Tapi adik tiri dengan kakak tiri."
Alfi yang paham mulai angkat bicara, "Ini suka atas dasar emang suka, sayang, atau cinta?"
"Emm ... cinta?" jawab Mulya ragu-ragu.
Alfi menghembuskan napas pelan, kalau urusan cinta, jujur ia juga kurang tau. Apalagi hubungan 'saudara tiri'.
"Jujur gue gak tau mau ngasih opini gimana, Mul. Gue kurang ahli kalo soal cinta, apalagi cinta yang lo maksud ada hubungan kekeluargaan. Yah, menurut gue kalo secara diam, bisa kali, ya? Karna gak mungkin banget saudara tiri bersatu kecuali kalo orangtuanya pisah?"
Mulya paham, sepertinya susah. Apakah ia harus memendam rasanya kepada Vania? Atau malah harus menghilangkannya? Tapi menghilangkan rasa kepada orang tidak semudah membalikkan telapak tangan dan tidak semudah mengedipkan mata.
Rio kali ini membuka suara, dia agak mencurigai sesuatu. "Mul, lo ... punya kakak tiri?"
Mulya mengangguk lemas. Yah, seperti biasa, ekspresi kaget Rio yang berlebihan itu membuat Mulya dan Alfi ingin membuang Rio ke sungai.
"Tapi gue sama Rio kok ga jumpa kakak lo pas di acara nikahan nyokap lo?"
Mulya mengedikkan bahu. "Dia kecelakaan, jadi dirumah sakit."
Alfi dan Rio hanya bisa ber-oh ria sebab mereka tidak mengenal sama sekali 'kakak' yang dimaksud Mulya, apalagi mereka belum perna bertemu.
"Ni, ya, Mul. Saran dari gue. Sebaiknya lo lupain aja tuh rasa buat kakak tiri lo. Kalian gaakan bisa bersatu, Mul. Percaya sama gue! Lagipun mungkin kakak tiri lo itu juga udah punya someone in her heart?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Cinta
RomansaJika pada dasarnya jatuh cinta kepada sahabat atau teman merupakan hal yang biasa, lalu bagaimana jika kita harus dihadapkan pada perasaan yang mengarah untuk seorang kakak? Yap, kakak sendiri. Bukan sebuah cerita tentang seorang wanita atau pria d...