21+21-21÷21-21+1=21

11 5 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Setelah melepas sepatunya, Vania melenggang masuk ke dalam rumahnya. Diikuti dengan Rhendy dan Mulya yang ada dibelakang Vania.

"Wah, Vania udah pulang?" teriak Natasya yang masih berada di dapur.

Vania berlari kecil menghampiri Natasya, lalu mencium pelan pipinya. "Iya nih, Ma!"

Kini Rhendy dan Mulya sudah duduk manis didepan meja makan. Mereka telah sangat bersiap untuk makan siang bersama keluarga baru. Terlebih Mulya, ia sangat senang mengetahui bahwa Vania pulang lebih awal hari ini.

"Oh, iya. Tadi Vania beli es krim nih. Kayaknya udah mencair deh. Vania masukin di freezer ya, Ma!"

Natasya mengacungkan jempol pertanda setuju. Kemudian mereka berdua hanya cengengesan tidak jelas.

"Vania ganti seragam dulu ya, Ma."

Natasya mengangkat sebelah alisnya pertanda bingung. "Bukannya udah pulang?"

Vania hanya cengengesan dan segera naik keatas menuju kamarnya. Dengan secepat kilat, Vania mengganti seragamnya dengan seragam yang lebih bersih.

Sembari berlari pelan di tangga untuk turun, Vania melihat bahwa keluarganya disana tengah menungguinya.

"Gak lama, 'kan? Hehe."

Natasya tersenyum, lalu mengelus surai Vania. "Iya. Cepet benget kamu gantinya."

Vania lantas segera duduk tepat disamping Mulya. Dengan jantung Mulya yang kini berdebar tak karuan. Mata hitam legam milik Mulya bergerak gelisah, tidak berani menatap mata seseorang yang kini tengah tersenyum sambil menatap intens kepadanya.

"Mulya kok kayak gelisah gitu?"

"Gimana ga gelisah? Orang lo nya aja natap gue kek gitu."

Mulya hanya acuh tak acuh terhadap pertanyaan Vania, sampai Natasya menyusul mereka dan duduk disamping Rhendy. Natasya menaruh berbagai lauk yang telah disiapkannya secara khusus untuk Mulya, Rhendy, dan Vania.

"Nah ... selamat makan." ucap mereka bersamaan.

Mata Vania berbinar kala merasakan betapa lezatnya makanan buatan Natasya itu.

"Sumpah! Buatan Mama emang gak ada lawan!"

Natasya dan Rhendy saling menatap kemudian tertawa ringan. Entah apa yang lucu, tapi wajah mereka terlihat senang.

"Oh, ya. Omong-omong kenapa kamu pulang sendiri, Vania? Mana supirmu?" Rhendy angkat bicara setelah beberapa menit tertawa ringan sambil memakan makanan buatan Natasya.

Vania menghabiskan sisa makanan dalam mulutnya. "Tadi Vania keluar dari sekolah sebentar, mau beli jajanan buat jam siang di sekolah. Nah, terus karena ternyata ada noda kotor di seragam Vania, ya ... mumpung dikit lagi sampe rumah, mending Vania pulang aja bentar."

Rahasia CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang